Zat Penyebab Pencemaran Udara Dan Dampaknya( Materi Lengkap )
Sunday, 12 January 2020
Add Comment
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi
fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan
kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan,
atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami
maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara,
panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami
udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal,
regional, maupun global.
Klasifikasi Bahan Penyebab Pencemaran Udara
Secara umum polutan penyebab terjadinya pencemaran udara dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu primer dan sekunder.
Pencemaran udara di dalam ruangan dapat mempengaruhi kesehatan manusia sama buruknya dengan pencemaran udara di ruang terbuka.
Klasifikasi Bahan Penyebab Pencemaran Udara
Secara umum polutan penyebab terjadinya pencemaran udara dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu primer dan sekunder.
- Polutan primer – Polutan primer adalah polutan yang merupakan hasil langsung dari suatu proses atau substansi pencemar yang ditimbulkan langsung oleh sumber pencemar. Contoh polutan yang dihasilkan oleh penyebab primer yaitu sulfur dioksida yang dihasilkan oleh pabrik – pabrik serta karbon dioksida dan karbon monoksida hasil pembakaran.
- Polutan sekunder – Sedangkan polutan sekunder merupakan polutan yang dihasilkan oleh interaksi dari beberapa polutan primer di atmosfer seperti reaksi foto kimia. Contohnya adalah disosiasi NO2 yang menghasilkan NO dan O.
Pencemaran udara di dalam ruangan dapat mempengaruhi kesehatan manusia sama buruknya dengan pencemaran udara di ruang terbuka.
Meningkatnya kegiatan industri dan atau penggunaan bahan
bakar fosil untuk kendaraan bermotor menyebabkan semakin banyaknya polutan yang
terbuang ke udara.
Di bawah ini merupakan beberapa zat yang dapat
menyebabkan pencemaran udara
1. Karbon monoksida (CO)
Karbon monoksida, rumus kimia CO, adalah gas yang tak
berwarna, tak berbau, dan tak berasa. Karbon monoksida dihasilkan dari
pembakaran tak sempurna dari senyawa karbon, sering terjadi pada mesin
pembakaran dalam. Karbon monoksida terbentuk apabila terdapat kekurangan
oksigen dalam proses pembakaran. Karbon monoksida mudah terbakar dan
menghasilkan lidah api berwarna biru, menghasilkan karbon dioksida.
Karbon monoksida, walaupun dianggap sebagai polutan, telah
lama ada di atmosfer sebagai hasil produk dari aktivitas gunung berapi. Ia
larut dalam lahar gunung berapi pada tekanan yang tinggi di dalam mantel bumi.
Kandungan karbon monoksida dalam gas gunung berapi bervariasi dari kurang dari
0,01% sampai sebanyak 2% bergantung pada gunung berapi tersebut. Oleh karena
sumber alami karbon monoksida bervariasi dari tahun ke tahun, sangatlah sulit
untuk secara akurat menghitung emisi alami gas tersebut.
Karbon monoksida memiliki efek radiative forcing secara
tidak langsung dengan menaikkan konsentrasi metana dan ozon troposfer melalui
reaksi kimia dengan konstituen atmosfer lainnya (misalnya radikal hidroksil
OH-) yang sebenarnya akan melenyapkan metana dan ozon. Dengan proses alami di
atmosfer, karbon monoksida pada akhirnya akan teroksidasi menjadi karbon
dioksida. Konsentrasi karbon monoksida memiliki jangka waktu pendek di
atmosfer.
2. Nitrogen Oksida (NOX)
NOx adalah sebuah sebutan umum untuk mono-nitrogen oksida NO
dan NO2 (nitrogen monoksida dan nitrogen dioksida). Gas ini dihasilkan dari
reaksi antara nitrogen dan oksigen di udara saat pembakaran, terutama pada suhu
tinggi. Di tempat-tempat dengan kepadatan lalu lintas yang tinggi, seperti di
kota-kota besar, jumlah nitrogen oksida yang dilepaskan ke udara sebagai polusi
udara dapat meningkat signifikan. Gas NOx terbentuk di semua tempat yang
terdapat pembakaran, contohnya dalam mesin. Dalam kimia atmosfer, sebutan NOx
artinya adalah total konsentrasi dari NO and NO2. NOx bereaksi membentuk asbut
dan hujan asam. NOx juga merupakan senyawa utama pembentuk ozon troposfer.
Udara yang mengandung gas NO dalam batas normal relatif aman
dan tidak berbahaya, kecuali bila gas NO yang tinggi dapat menyebabkan gangguan
pada sisitem saraf yang menyebabkan kejang-kejang. Bila keracunan ini terus
berlanjut akan dapat menyebabkan kelumpuhan. Gas NO akan menjadi lebih
berbahaya apabila gas itu teroksidasi oleh oksigen sehingga menjadi gas NO2. Di
udara nitrogen monoksida (NO) teroksidasi sangat cepat membentuk nitrogen
dioksida (NO2) yang pada akhirnya nitrogen dioksida (NO2) teroksidasi secara
fotokimia menjadi nitrat
3. Chlorofluorocarbon
ChlorofluorocarbonCFC) adalah suatu senyawa organik yang
hanya mengandung karbon, klorin, dan fluorin, yang diproduksi sebagai derivat
volatil dari metana, etana, dan propana. Mereka juga dikenal dengan nama merek
DuPont Freon. Perwakilan kelompok senyawa ini yang paling umum adalah
diklorodifluorometana (R-12 atau Freon-12). Banyak CFC telah banyak digunakan
sebagai refrigeran, propelan (dalam aplikasi aerosol), dan pelarut. Karena CFC
berkontribusi terhadap penipisan ozon di atmosfer atas, pembuatan senyawa
tersebut telah dihapuskan di bawah Protokol Montreal, dan diganti dengan produk
lain seperti hidrofluorokarbon (HFC).
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, CFC dihentikan secara
bertahap melalui Protokol Montreal karena penipisan ozon mereka. Namun, dampak
atmosfer CFC tidak terbatas pada perannya sebagai peredam ozon aktif. Senyawa
antropogenik ini juga merupakan gas rumah kaca, dengan potensi yang jauh lebih
tinggi untuk meningkatkan efek rumah kaca daripada CO2.
4. Ozon (O3)
Ozon terdiri dari tiga molekul oksigen dan amat berbahaya
pada kesehatan manusia. Secara alamiah, ozon dihasilkan melalui percampuran
cahaya ultraviolet dengan atmosfer bumi dan membentuk suatu lapisan ozon pada
ketinggian 50 kilometer.
Ozon amat mengkakis dan dipercayai sebagai bahan beracun dan
bahan cemar biasa. Ozon mempunyai bau yang tajam, menusuk hidung. Ozon juga
terbentuk pada kadar rendah dalam udara akibat arus listrik seperti kilat, dan
oleh tenaga tinggi seperti radiasi eletromagnetik.
UV dikaitkan dengan pembentukan kanker kulit dan kerusakan
genetik. Peningkatan tingkat uv juga mempunyai dampak kurang baik terhadap
sistem imunisasi hewan, organisme akuatik dalam rantai makanan, tumbuhan dan
tanaman. Penyerapan sinar UV berbahaya oleh ozon stratosfer amat penting untuk
seluruh bumi.
5. Gas rumah kaca (H2O, CO2, CH4,
O3, dan NO)
Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang
menyebabkan efek rumah kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di
lingkungan, tetapi dapat juga timbul akibat aktivitas manusia.
Gas rumah kaca yang paling banyak adalah uap air yang mencapai
atmosfer akibat penguapan air dari laut, danau dan sungai. Karbondioksida
adalah gas terbanyak kedua. Ia timbul dari berbagai proses alami seperti:
letusan vulkanik; pernapasan hewan dan manusia (yang menghirup oksigen dan
menghembuskan karbondioksida); dan pembakaran material organik (seperti
tumbuhan).
Dalam troposfer terdapat gas-gas rumah kaca yang menyebabkan
efek rumah kaca dan pemanasan global. Gas Rumah Kaca dapat terbentuk secara
alami maupun sebagai akibat pencemaran.
Gas Rumah Kaca yang berada di atmosfer (troposfer) dihasilkan
dari berbagai kegiatan manusia terutama yang berhubungan dengan pembakaran
bahan bakar fosil (minyak, gas, dan batubara) seperti pada pembangkitan tenaga
listrik, kendaraan bermotor, AC, komputer, memasak. Selain itu, Gas Rumah Kaca
juga dihasilkan dari pembakaran dan penggundulan hutan, serta aktivitas
pertanian dan peternakan. Gas Rumah Kaca yang dihasilkan dari kegiatan
tersebut, seperti H2O (uap air), CO2 (karbon dioksida), O3 (ozon), CH4
(metana), N2O (dinitrogen oksida), CFC (cholorofluorokarbon : CFC R-11 dan CFC
R-12), dan gas lainnya seperti HFCS, PFCS, dan SF6 .
Karbondioksida (CO2) berasal dari pembakaran batu bara untuk
listrik dan pemanas, pembakaran produk dari fosil seperti bensin, solar, bahan
bakar pesawat pada kegiatan transportasi dan industri. CO2 juga berasal dari
akibat perubahan tata guna lahan yang disebabkan karena kebakaran hutan,
pembukaan hutan akibat eksplotasi dan eksplorasi dalam pertambangan.
Sumber lainnya adalah metana yang dibuat manusia dari
aktivitas pertanian, kotoran ternak, penanaman padi, dan dari limbah organik di
tempat pembuangan sampah.
Jelaga atau karbon hitam yang berasal dari pembakaran kayu,
kotoran hewan dan sisa-sisa tanaman pangan untuk memasak dan pabrik batu bata
pun menjadi penyebab pemanasan global.
Yang terakhir adalah nirus oksida yang berasal dari proses
pertanian yang mengandalkan pupuk nitrogen atau pupuk amonia yang berbahan
dasar kimia.
Penyebab Pencemaran Udara
Secara teori dalam minyak bumi yang digunakan sebagai bahan bakar tersebut mengandung senyawa hidrokarbon yang kemudian dibakar menghasilkan senyawa karbondioksida dan air. Namun pada kenyataannya mesin tidak dapat membakar hidrokarbon hingga bersih sehingga kenalpot kendaraan mengeluarkan zat-zat berbahaya yang menyebabkan pencemaran udara lebih parah. Hasil pembakaran tidak sempurna tersebut menghasilkan senyawa Carbon monoksida (CO) yang merupakan gas beracun, Nitrogen oksida dan senyawa organik volatil (VOC). Zat – zat tersebut merupakan penyebab pencemaran udara yang berbahaya sehingga udara menjadi berkabut coklat, biru atau hitam dan membentuk ozon. Ozon ini sangat berbahaya bagi kesehatan karena dapat menganggu pernafasan yang serius dan dalam jangka panjang dapat menimbulkan berbagai penyakit yang lebih akut.
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak gunung
berapi sehingga tidak menutup kemungkinan terjadi bencana alam letusan
gunung berapi. Salah satunya adalah letusan gunung kelud yang terjadi
pada tahun lalu. Letusan gunung kelud tersebut merupakan salah satu
letusan gunung berapi yang memberikan dampak letusan gunung berapi menjadi
pencemaran udara, banyak abu vulkanik yang bertaburan dimana-mana.
Dalam abu vulkanik tersebut diketahui mengandung logam seperti timah,
tembaga, seng, krom besi dan silika. Gas dan abu vulkanik akibat letusan
gunung tersebut selain menganggu aktifitas sehari – hari juga dapat
menganggu kesehatan pernafasan kita.
Dampak penebangan hutan secara liar dan kebakaran hutan yang tidak terkendali adalah polusi udara yang dapat menganggu aktifitas sehari – hari dan juga berbahaya bagi kesehatan pernafasan. Tidak jarang polusi udara menyebar ke daerah – daerah tetangga bahkan hingga negara – negara tetangga.
Berikut adalah dampak buruk pencemaran udara :
a. Menganggu kesehatan
Substansi pencemar atau polutan yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh kita melalui sistem pernafasan. Menurut organisasi kesehatan dunia atau WHO, pencemaran udara merupakan salah satu pembunuh terbesar di dunia. Pernahkah anda batuk ketika menghirup udara yang kotor dan berdebu? Jika pernah itu merupakan bentuk pertahanan tubuh anda dalam membuang kuman atau virus yang masuk dalam tubuh melalui udara kotor yang anda hirup.
Namun tak jarang sistem kekebalan tubuh kita mengalamai penurunan, dan jika pada saat itu keadaan udara penuh polusi maka tubuh akan mudah terserang infeksi pernafasan yang serius seperti asma, bronkitis, silikosis dll. Partikulat berukuran besar kemungkinan akan tertahan di saluran pernafasan bagian atas, sedangakan partikulat kecil atau gas akan masuk ke saluran pernafasan bagian bawah hingga mencapai paru – paru dan itulah yang menyebabkan tumbuhnya bibit penyakit.
b. Terjadinya hujan asam
Pencemaran udara dalam jangka panjang dapat menimbulkan hujan asam, yaitu ketika dalam air hujan mengandung tingkat keasaman atau pH dibawah 5,5. Proses terjadinya hujan asam ini bisa terjadi ketika belerang atau sulfur dan nitrogen bereaksi dengan oksigen diudara sehingga menghasilkan nitrogen dioksida dan nitrogen dioksida yang kemudian bereaksi lagi dengan uap air dan membentuk asam nitrat dan asam sulfat. Asam nitrat dan asam sulfat tersebut selanjutnya berkondensasi membentuk awan yang akan menjadi hujan asam.
Hujan asam akan memberikan banyak efek negatif bagi kehidupan kita. Efek negatif hujan asam tersebut adalah merusak sarana prasarana atau infrastruktur di bumi seperti menyebabkan korosi bangunan, merusak ekosistem perairan seperti menyebabkan ikan – ikan mati, menyebabkan tumbuhan layu, kering dan mati, dan yang terakhir adalah menganggu pernafasan manusia.
c. Pemanasan global
Pemanasan global atau global warming adalah proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer baik di udara, laut maupun di daratan bumi. Penyebab pemanasan global ini dapat terjadi karena pada dasarnya permukaan bumi akan menyerap panas dari sinar matahari dan memantulkan sebagian panas tersebut ke luar angkasa. Namun karena polusi udara yang tidak terkendali menyebabkan panas yang seharusnya dipantulkan ke luar angkasa tapi justru terperangkap oleh gas-gas karbon dioksida, metana, sulfur dioksida dan gas rumah kaca lainnya.
Radiasi sinar matahari yang terperangkap dan dipantulkan kembali ke bumi tersebut menyebabkan lapisan ozon semakin menipis dan bumi semakin lama semakin panas. Meningkatnya suhu global berdampak pada terjadinya perubahan iklim yang semakin ekstrim, mencairnya es di kutub, meningkatnya level permukaan air laut, habisnya gletser sebagai sumber air bersih, gelombang panas yang semakin meningkat serta berpengaruh terhadap hasil pertanian.
d. Menganggu pertumbuhan tanaman
Meskipun tanaman mampu mengurangi polusi udara namun kesehatan tanaman juga bisa terganggu karena polusi udara, jadi keduanya saling mempengaruhi. Tanaman yang tumbuh di daerah dengan cemaran lingkungan tinggi akan mudah terkena penyakit. Beberapa penyakit yang mudah menyerang tanaman pada daerah berpolusi adalah klorosis, nekrosis dan bintik hitam.
Solusi untuk Masalah Pencemaran Udara
Penelusuran yang terkait dengan Penyebab Pencemaran Udara
Penyebab Pencemaran Udara
1. Lalu lintas
Di era modern ini kendaraan merupakan kebutuhan yang penting untuk
kegiatan sehari-hari kita. Jika dahulu banyak orang yang masih
menggunakan transportasi umum untuk berpergian maka kini sebagian besar
orang memilih untuk membeli kendaraan sendiri seperti mobil dan motor.
Dari tahun ke tahun jumlah kendaraan di Indonesia pun semakin meningkat
sehingga menimbulkan kemacetan di jalan raya seperti yang terjadi di
Jakarta dan kota besar lainnya. Tidak hanya berdampak pada kemacetan
namun kendaraan bermesin yang semakin banyak juga dapat menyebabkan
terjadinya peningkatan polusi udara. Kendaraan bermesin biasanya
menggunakan bahan bakar diesel atau bensin untuk menghasilkan energi
agar kendaraan dapat beroperasi.Secara teori dalam minyak bumi yang digunakan sebagai bahan bakar tersebut mengandung senyawa hidrokarbon yang kemudian dibakar menghasilkan senyawa karbondioksida dan air. Namun pada kenyataannya mesin tidak dapat membakar hidrokarbon hingga bersih sehingga kenalpot kendaraan mengeluarkan zat-zat berbahaya yang menyebabkan pencemaran udara lebih parah. Hasil pembakaran tidak sempurna tersebut menghasilkan senyawa Carbon monoksida (CO) yang merupakan gas beracun, Nitrogen oksida dan senyawa organik volatil (VOC). Zat – zat tersebut merupakan penyebab pencemaran udara yang berbahaya sehingga udara menjadi berkabut coklat, biru atau hitam dan membentuk ozon. Ozon ini sangat berbahaya bagi kesehatan karena dapat menganggu pernafasan yang serius dan dalam jangka panjang dapat menimbulkan berbagai penyakit yang lebih akut.
2. Pembangkit listrik
Sebagian pembangkit listrik konvesional masih menggunakan bahan batu
bara, gas dan minyak untuk menghasilkan energi listrik. Seperti pada
kendaraan bermesin dalam prakteknya proses pembakaran pada pembangkit
listrik terjadi secara tidak sempurna sehingga menghasilkan gas
berbahaya yang menyebabkan pencemaran udara. Gas berbahaya tersebut
adalah Sulfur dioksida, Nitrogen oksida, Carbon dioksida dan partikulat.
Senyawa – senyawa tersebut juga sangat berperan dalam terjadinya
pemanasan global.
3. Letusan gunung berapi
4. Industri atau pabrik
Di era modern ini banyak sekali pabrik atau industri yang berdiri di
setiap sudut kota. Cerobong – cerobong asap pabrik berdiri kokoh
mengepulkan asap sisa pembakaran setiap harinya. Beberapa industri
menghasilkan polutan yang sangat berbahaya, diantaranya adalah industi
pembuatan plastik, semen, alumunium, baja dan industri kimia sejenisnya.
Karbon monoksida, Hidokarbon dan senyawa organik merupakan polutan yang
biasa dihasilkan oleh pabrik yang akan mempercepat proses terjadinya efek rumah kaca.
5. Pertanian
Di zaman sekarang ini agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan sehat
perlu diberikan pupuk dan obat anti hama seperti insektisida dan
pestisida. Akan tetapi penggunaan bahan-bahan tersebut memiliki dampak
yang tak baik bagi lingkungan. Pada insektisida, pestisida dan pupuk
pertanian di dalamnya mengandung amonia atau NH3 yang sangat berbahaya
bagi atmosfer. Dan tidak hanya menimbulkan pencemaran udara saja amonia
tersebut juga dapat menyebabkan polusi air. Amonia ini memiliki pengaruh
tidak baik baik bagi kesehatan, salah satu penyakit yang ditimbulkan
karena amonia adalah bronkitis.
6. Kegiatan pertambangan
Pertambangan merupakan kegiatan mengambil mineral dalam bumi dalam
jumlah besar serta menggunakan peralatan besar. Tak jarang karena proses
pertambangan mengeluarkan bahan kimia dan debu yang kemudian
menyebabkan pencemaran udara. Pencemaran udara tersebut dapat menganggu
kesehatan para pekerja tambang dan warga sekitar area pertambangan.
7. Aktifitas rumah tangga
Terdapat beberapa kegiatan rumah tangga yang dapat menyebabkan polusi
udara. Kegiatan rumah tangga pertama yang dapat menyebabkan polusi
udara adalah pembakaran sampah atau proses memasak yang masih
menggunakan kayu bakar. Kegiatan rumah tangga kedua yang dapat
menyebabkan pencemaran udara proses pengecatan rumah atau alat rumah
tangga lainnya. Kandungan zat kimia pada cat mengeluarkan bau yang
menyengat serta dapat menganggu kesehatan.
8. Kebakaran hutan
Kebakaran hutan merupakan fenomena alam yang dapat terjadi karena
faktor kesengajaan maupun tidak disengaja. Kebakaran hutan yang terjadi
secara tidak sengaja biasa terjadi karena kekeringan pada musim
kemarau panjang. Sedangkan kebakaran hutan yang disengaja biasanya
dilakukan oleh peladang berpindah maupun perusahaan agroindustri yang
bertujuan untuk membuka lahan namun tak mau mengeluarkan banyak dana dan
tenaga.Dampak penebangan hutan secara liar dan kebakaran hutan yang tidak terkendali adalah polusi udara yang dapat menganggu aktifitas sehari – hari dan juga berbahaya bagi kesehatan pernafasan. Tidak jarang polusi udara menyebar ke daerah – daerah tetangga bahkan hingga negara – negara tetangga.
Dampak Buruk Pencemaran Udara
Setelah kita mengetahui mengenai penyebab pencemaran udara, kita juga akan membahas mengenai dampak buruk pencemaran udara yang bisa terjadi disekililing kita, dan diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya pencemaran udara memiliki cara menjaga kelestarian udara.Berikut adalah dampak buruk pencemaran udara :
a. Menganggu kesehatan
Substansi pencemar atau polutan yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh kita melalui sistem pernafasan. Menurut organisasi kesehatan dunia atau WHO, pencemaran udara merupakan salah satu pembunuh terbesar di dunia. Pernahkah anda batuk ketika menghirup udara yang kotor dan berdebu? Jika pernah itu merupakan bentuk pertahanan tubuh anda dalam membuang kuman atau virus yang masuk dalam tubuh melalui udara kotor yang anda hirup.
Namun tak jarang sistem kekebalan tubuh kita mengalamai penurunan, dan jika pada saat itu keadaan udara penuh polusi maka tubuh akan mudah terserang infeksi pernafasan yang serius seperti asma, bronkitis, silikosis dll. Partikulat berukuran besar kemungkinan akan tertahan di saluran pernafasan bagian atas, sedangakan partikulat kecil atau gas akan masuk ke saluran pernafasan bagian bawah hingga mencapai paru – paru dan itulah yang menyebabkan tumbuhnya bibit penyakit.
b. Terjadinya hujan asam
Pencemaran udara dalam jangka panjang dapat menimbulkan hujan asam, yaitu ketika dalam air hujan mengandung tingkat keasaman atau pH dibawah 5,5. Proses terjadinya hujan asam ini bisa terjadi ketika belerang atau sulfur dan nitrogen bereaksi dengan oksigen diudara sehingga menghasilkan nitrogen dioksida dan nitrogen dioksida yang kemudian bereaksi lagi dengan uap air dan membentuk asam nitrat dan asam sulfat. Asam nitrat dan asam sulfat tersebut selanjutnya berkondensasi membentuk awan yang akan menjadi hujan asam.
Hujan asam akan memberikan banyak efek negatif bagi kehidupan kita. Efek negatif hujan asam tersebut adalah merusak sarana prasarana atau infrastruktur di bumi seperti menyebabkan korosi bangunan, merusak ekosistem perairan seperti menyebabkan ikan – ikan mati, menyebabkan tumbuhan layu, kering dan mati, dan yang terakhir adalah menganggu pernafasan manusia.
c. Pemanasan global
Pemanasan global atau global warming adalah proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer baik di udara, laut maupun di daratan bumi. Penyebab pemanasan global ini dapat terjadi karena pada dasarnya permukaan bumi akan menyerap panas dari sinar matahari dan memantulkan sebagian panas tersebut ke luar angkasa. Namun karena polusi udara yang tidak terkendali menyebabkan panas yang seharusnya dipantulkan ke luar angkasa tapi justru terperangkap oleh gas-gas karbon dioksida, metana, sulfur dioksida dan gas rumah kaca lainnya.
Radiasi sinar matahari yang terperangkap dan dipantulkan kembali ke bumi tersebut menyebabkan lapisan ozon semakin menipis dan bumi semakin lama semakin panas. Meningkatnya suhu global berdampak pada terjadinya perubahan iklim yang semakin ekstrim, mencairnya es di kutub, meningkatnya level permukaan air laut, habisnya gletser sebagai sumber air bersih, gelombang panas yang semakin meningkat serta berpengaruh terhadap hasil pertanian.
d. Menganggu pertumbuhan tanaman
Meskipun tanaman mampu mengurangi polusi udara namun kesehatan tanaman juga bisa terganggu karena polusi udara, jadi keduanya saling mempengaruhi. Tanaman yang tumbuh di daerah dengan cemaran lingkungan tinggi akan mudah terkena penyakit. Beberapa penyakit yang mudah menyerang tanaman pada daerah berpolusi adalah klorosis, nekrosis dan bintik hitam.
Solusi untuk Masalah Pencemaran Udara
- Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya udara bersih bebas polusi.
- Menumbuhkan kesadaran para pengusaha agrobisnis agar menjalankan bisnisnya dengan baik dan benar.
- Penegakan peraturan perundang-undangan tentang lingkungan.
- Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang dapat menghasilkan polutan sehingga berkontribusi dalam terjadinya pencemaran lingkungan.
- Untuk pabrik atau industri sebaiknya melakukan penyaringan asap dengan terlebih dahulu sebelum asap dikeluarkan ke udara bebas agar mengurangi potensi terjadinya pencemaran lingkungan.
- Mengalirkan gas buangan ke dalam air atau ke dalam larutan pengikat terlebih dahulu. Atau cara lain dengan menurunkan suhu sebelum gas dibuang ke udara bebas.
- Menggunakan alat dan bahan yang ramah lingkungan dalam aktifitas sehari-hari kita.
- Mengurangi jumlah penggunaan kendaraan pribadi dan menggunakan bahan bakar seefisien mungkin.
- Tidak melakukan pengundulan hutan atau tebang liar dan sebaiknya melakukan cara menjaga kelestarian hutan.
- Membudidayakan tanaman hijau di sekitar kita terutama di pinggir jalan raya, karena tanaman hijau atau pepohonan mampu membantu mengurangi polusi udara.
- Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan.
- Menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita, salah satunya dengan mengolah limbah rumah tangga dengan sebaik mungkin.
Penelusuran yang terkait dengan Penyebab Pencemaran Udara
- penyebab pencemaran udara brainly
- tuliskan beberapa penyebab pencemaran udara
- penanggulangan pencemaran udara
- zat-zat penyebab pencemaran udara adalah
- sumber pencemaran udara
- jenis pencemaran udara
- cara mengatasi pencemaran udara
- penyebab pencemaran air
0 Response to "Zat Penyebab Pencemaran Udara Dan Dampaknya( Materi Lengkap )"
Post a Comment