SafelinkU | Shorten your link and earn money

Perpindahan Kalor secara Konduksi dan Kalor secara Konveksi Lengkap

Perpindahan Kalor Secara Konduksi Via: Ilmuips.my.id


Perpidahan kalor secara konveksi ialah perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan molekul-molekul zat perantaranya. Umumnya peristiwa perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair atau fluida dan gas. 

Ada dua jenis konveksi yaitu konveksi paksa dan konveksi alami. Konveksi paksa ialah proses perpindahan kalor yang langsung di arahkan ke tujuan. Konveksi paksa menggunakan pompa atau blower.peristiwa konveksi paksa terjadi pada radiator mobil dan proses pertukaran udara pada lemari pendingin. Sedangkan konveksi alami ialah perpindahan kalor yang terjadi secara alami akibat perbedaan massa jenis antara dua benda. Molekul zat yang menerima kalor akan memuai dan massanya jenisnya menjadi lebih ringan sehingga akan bergerak ke atas dan akan digantikan oleh molekul zat yang ada diatasnya. peristiwa konveksi alami terjadi pada saat merebus air. Air yang letaknya dekat dengan api akan mendapat panas sehingga molekul air akan saling bertumbukan dan massa jenisnya lebih ringan, kemudian air akan bergerak ke atas dan digantikan oleh air yang ada di atasnya.


Perpindahan kalor secara konveksi juga mengakibatkan terjadinya angin darat dan angin laut. Angin ialah udara yang mengalir atau udara yang bergerak dan berpindah tempat.
Angin darat ialah angin yang bertiup dari darat menuju laut. Angin darat terjadi pada malam hari. Angin darat terjadi karena udara di darat lebih cepat dingin daripada udara di laut, sehingga udara yang berada di atas laut akan naik dan udara dari darat akan menggantikan posisi udara yang naik tadi. Angin darat dimanfaatkan oleh nelayan untuk pergi mencari ikan di laut. Sedangkan angin laut ialah angin yang bertiup dari laut ke darat. Angin laut terjadi pada siang hari. Angin laut terjadi karena pada siang hari daratan lebih cepat panas daripada lautan sehingga udara di darat akan naik dan udara dilaut akan mengalir ke darat untuk menggantikan tempat udara yang naik tadi. Angin laut dimanfaatkan oleh nelayan utuk pulang ke darat setelah mencari ikan. Itulah mengapa nelayan pergi melaut pada malam hari dan pulang di siang hari. Ternyata peristiwa perpindahan kalor secara konveksi yang menghasilkan angin darat dan angin lautlah yang menyebabkan nelayan melaut ada malam hari dan pulang di siang hari.

Contoh peristiwa konveksi yang lain ialah penggunaan cerobong asap pada pabrik, pemanfaatan ventilasi sebagai sirkulasi udara di dalam rumah
Besar kecilnya kalor yang merambat secarakonveksi dapat dihitung menggunakan persamaan :
Q : kalor (Joule)
t: selang waktu yang diperlukan (s)
H = koefisien konvekssi
A : luas penampang(m2)
ΔT : perbedaan temperatur (K)


Perpindahan Kalor secara Konduksi


Perpindahan kalor secara konduksi ialah perpindahan kalor secara hantaran yaitu perpindahan kalor tanpa memindahkan zat perantaranya. Pada peristiwa perpindahan kalor secara konduksi yang berpindah hanya energi kalornya saja. Umumnya perpindahan kalor secara konduksi terjadi pada zat padat.
Agar kamu lebih mudah memahami peristiwa konduksi marilah kita analogikan dengan memindahkan benda secara estafet. Anggaplah benda yang diestafetkan sebagai kalor dan orang yang memindahkannya sebagai mediumnya. Ketika kamu dan teman-temanmu memidahkan benda secara setafet tentu saja yang berpindah hanya bendanya saja sedangkan kamu dan temanmu sebagai perantara tetap diam ditempat. Begitu pula dengan peristiwa konduksi dimana hanya kalor yang berpindah dan mediumnya tetap.
Ketika kamu memegang salah satu ujung batang besi dan ujung lain kamu panaskan, apa yang terjadi ?lama kelamaan ujung yang kamu pegang juga akan terasa panas. Peristiwa tersebut merupakan salah satu contoh perpindahan kalor secara konduksi. Pada perpindahan kalor secara konduksi kalor akan berpindah dari benda bersuhu tinggi menuju benda yang suhunya lebih rendah. Partikel paikel pada benda yang dikenai panas akan bergetar dan bergerak saling menumbuk dengan partikel disebelahnya lagi. sehingga partikel disebelahnya akan mendapat energi panas dan ikut bergetar, begitulah seterusnya hingga ujung yang lain juga ikut menjadi panas. 

Konduksi hanya akan berlangsung pada benda-benda konduktor dan tidak dapat berlangsung pada benda isolator. Kondukstor ialah benda yang mudah dialiri panas, umumnya benda konduktor terbuat dari logam, besi, baja sedangkan isolator ialah benda yang sulit dialiri panas. Benda isolator terbuat dari karet, plastik, kayu. Umumnya gagang panci terbuat dari karet atau plastik agar mudah dipegang jika gagang panci terbuat dari logam dapat dipastikan gagang panci akan panas ketika digunakan dan kamu tidak bisa memegangnya.
Peristiwa konduksi juga kamu dapat kamu jumpai pada saat kamu memasak. Pada saat kamu menggoreng ujung spatula yang kamu pegang akan tersa panas walupun ujung itu tidak bersentuhan dengan masakan yang panas.

Setrika listrik merupakan alat yang cara kerjanya menggunakan prinsip perpindahan panas secara konduksi. Ketika setrika dhubungkan dengan arus listrik maka arus listrik akan mengalir melalui elemen pemanas dan membangkitkan panas bagian alas besi yang tebal kemudian pada permukaan dasar setrika akan mengalir panas secara konduksi.

Besar kecilnya  kelajuan kalor pada kondutor  dapat dihitung menggunakan persamaan :

Keterangan:
Q = kalor (joule)
k = koefisien konduski
t = waktu (s)
A = luas penampang (m2)
x = panjang logam (m)
T = Suhu (kelvin)



Penelusuran yang terkait dengan Perpindahan Kalor secara Konduksi

  • contoh perpindahan kalor secara konduksi konveksi dan radiasi dalam kehidupan sehari-hari
  • contoh perpindahan panas secara konduksi berdasarkan bacaan perpindahan kalor secara konduksi
  • sebutkan 4 contoh penerapan perpindahan kalor secara konduksi
  • jelaskan pengertian dari perpindahan kalor secara konduksi
  • jelaskan perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi
  • contoh perpindahan panas secara konduksi yang kamu temui dalam kehidupan sehari-hari
  • perpindahan kalor adalah
  • konduksi adalah

0 Response to "Perpindahan Kalor secara Konduksi dan Kalor secara Konveksi Lengkap"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel