Bunyi hukum Hooke Meliputi penerapannya, Rumus dan Contoh Soalnya
Monday, 27 April 2020
Add Comment

Hukum Hooke merupakan hukum yang menyatakan hubungan antara gaya yang bekerja pada pegas dan pertambahan panjang pegas
Bagaimana bunyi hukum Hooke ?
Robert Hooke seorang arsitek berkebangsaan Inggris menyatakan “pertambahan panjang pegas akan sebanding dengan gaya yang bekerja pada pegas” , pernyataan tersebut dikenal dengan hukum Hooke.
Rumus Hukum Hooke , dapat dituliskan :
F = - k . Δx
Dimana :
F = gaya (N)
K = konstanta pegas (N/m)
Δx = pertambahan panjang pegas (m)
Menurut hukum Hooke semakin besar gaya yang diberikan maka pegas juga akan semakin memanjang.
Baca Juga: Perpindahan Panas Konveksi, Radiasi dan Konduksi Lengkap
F = - k . Δx
Dimana :
F = gaya (N)
K = konstanta pegas (N/m)
Δx = pertambahan panjang pegas (m)
Menurut hukum Hooke semakin besar gaya yang diberikan maka pegas juga akan semakin memanjang.
Baca Juga: Perpindahan Panas Konveksi, Radiasi dan Konduksi Lengkap
Adapun grafik yang hubungan antara gaya (F) dan pertambahan panjang pegas (Δx)
Seperti halnya rangkaian listrik, pegas juga dapat disusun
seri maupun paralel. Lalu bagaimana cara meentukan nilai konstanta suatu
pegas yang sisusu seri maupun paralel ?
a. Rangkaian pegas seri
Jika dua pegas atau lebih disusun seri maka nilai konstanta pegas dapat dihitung dengan persamaan :
1 /kp = 1/k1 + 1/k2 + . . .
a. Rangkaian pegas seri
Jika dua pegas atau lebih disusun seri maka nilai konstanta pegas dapat dihitung dengan persamaan :
1 /kp = 1/k1 + 1/k2 + . . .
b. Rangkaian pegas paralel
Jika dua pegas atau lebih disusun secara paralel maka nilai konstanta pegas dapat dihitung dengan persamaan :
kp = k1 + k2 + . . .
Energi Potensial Pegas
energi potensial pegas diartikan sebagai energi yang tersimpan di dalam pegas karena sifat elastis pegas. Besar energi potensial pegas bergantung pada besar gaya luar yang diberikan untuk menekan atau merenggangkan pegas.
Jika dua pegas atau lebih disusun secara paralel maka nilai konstanta pegas dapat dihitung dengan persamaan :
kp = k1 + k2 + . . .
Energi Potensial Pegas
energi potensial pegas diartikan sebagai energi yang tersimpan di dalam pegas karena sifat elastis pegas. Besar energi potensial pegas bergantung pada besar gaya luar yang diberikan untuk menekan atau merenggangkan pegas.
Energi potensial pegas dirumuskan :
Ep = ½ k Δx2
Dimana :
Ep = energi potensial pegas (J)
K = konstanta pegas (N/m)
Δx = pertambahan panjang pegas (m)
Ep = ½ k Δx2
Dimana :
Ep = energi potensial pegas (J)
K = konstanta pegas (N/m)
Δx = pertambahan panjang pegas (m)
Aplikasi hukum Hooke :
Sebagaimana yang telah dibahas di atas bahwa hukum Hooke berkaitan erat dengan benda benda yang prinsip kerjanya menggunakan pegas maupun benda – benda yang bersifat elastisitas yang lainnya.
Konsep Hukum Hooke dimanfaatkan pada pengguaan teleskop dan mikroskop. Teleskop digunakan untuk melihat benda – benda yang letaknya jauh agartampak dekat sedangkan mikroskop dimanfaatkan untuk meliha tbenda-benda yang sangat kecil (renik) agar tampak besar. Konsep hukum Hooke juga dmanfaatkan pada alat pengukur percepatan gravitasi bumi.
Aplikasi Hukum Hooke juga terdapat pada jam yang menggunakan peer sebagaipengatur waktu. Hukum Hooke juga dapat ditemukan pada jam kasa atau yang biasa disebut kronometer yang dimanfaatkan untuk menentukan garis atau kedudukan kapal yang berada di laut.
Hukum Hooke juga dimanfaatkan pada sambungan tongkat – tongkat persneling kendaraan baik sepeda motor maupun mobil. Hukum Hooke juga dimanfaatkan untuk membuat ayunan pegas.
Sebagaimana yang telah dibahas di atas bahwa hukum Hooke berkaitan erat dengan benda benda yang prinsip kerjanya menggunakan pegas maupun benda – benda yang bersifat elastisitas yang lainnya.
Konsep Hukum Hooke dimanfaatkan pada pengguaan teleskop dan mikroskop. Teleskop digunakan untuk melihat benda – benda yang letaknya jauh agartampak dekat sedangkan mikroskop dimanfaatkan untuk meliha tbenda-benda yang sangat kecil (renik) agar tampak besar. Konsep hukum Hooke juga dmanfaatkan pada alat pengukur percepatan gravitasi bumi.
Aplikasi Hukum Hooke juga terdapat pada jam yang menggunakan peer sebagaipengatur waktu. Hukum Hooke juga dapat ditemukan pada jam kasa atau yang biasa disebut kronometer yang dimanfaatkan untuk menentukan garis atau kedudukan kapal yang berada di laut.
Hukum Hooke juga dimanfaatkan pada sambungan tongkat – tongkat persneling kendaraan baik sepeda motor maupun mobil. Hukum Hooke juga dimanfaatkan untuk membuat ayunan pegas.
Aplikasi Hukum Hooke
Dalam
pengaplikasian hukum Hooke sangat berkaitan erat dengan benda benda
yang prinsip kerjanya memakai pegas dan yang bersifat elastis. Prinsip
hukum Hooke sudah diterapkan pada beberapa benda-benda berikut ini.
- Mikroskop yang fungsinya untuk melihat jasad-jasad renik yang sangat kecil yang tidak bisa dilihat oleh mata telanjang
- Teleskop yang fungsinya untuk melihat benda-beda yang letaknya jauh supaya tampak dekat, seperti benda luar angkasa
- Alat pengukur percepatan gravitasi bumi
- Jam yang memakai peer sebagai pengatur waktu
- Jam kasa atau kronometer yang dimanfaatkan untuk menentukan garis atau kedudukan kapal yang berada di laut
- Sambungan tongkat-tongkat persneling kendaraan baik sepeda motor maupun mobil
- Ayunan pegas
Contoh
soal.
1.
Suatu pegas memiliki konstanta 50 N/m. Jika pegas itu ditarik dengan gaya 50
Newton. Berapakah pertambahan panjang pegas?
Jawab:
k = 50 N/m
F
= 50 N
Ditanya
adalah x?
F = k . x
x = F / k
x
= 50 / 50
x
= 1 m.
Jadi
pertambahan panjang pegas tersebut adalah 1 meter.
2.
Suatu pegas mempunyi petambahan panjang 0,25 meter setelah diberikan gaya. Jika
pada pegas bertuliskan 400 N/m. Berapakah gaya yang dikerjakan ada pegas
tersebut?
Jawab:
x
= 0,25 m
k
= 400 N/m
ditanya
F....?
F = k . x
F
= 400 N/m x 0,25 m
F
= 100 N
Jadi
gaya yang diberikan pada pegas tersebut adalah 100 Newton.
3.
Jika sebuah pegas ditantungkan. Kemudian pegas tersebut diberikan massa 3 kg. Jika
konstanta pegasnya adalah 300 N/m. Berapakah pertambahan panjang pegas
tersebut?
Jawab:
k = 300 N/m
Ditanya
adalah x .....?
Karena
x = F / k ; maka kita cari dahulu nilai gaya yang bekerja pada pegas itu. Gaya
yang bekerja pada pegas sama dengan gaya berat. Rumus gaya berat adalah W = m .
g
Jadi
gaya berat atau berat benda adalah W = 3 kg . 10 m/s2 = 30 N.
x
= F / k
x
= 30 N / 300 N/m
x
= 0,1 m
pertambahan
panjang pegas itu adalah 0,1 m.
Baca Juga: Penyebab Perubahan Benda ( Pelapukan, Perkaratan, Pembusukan )
4. Contoh Soal Hukum Hooke
Suatu
pegas memiliki suatu pertambahan panjang 0,25 meter sesudah diberikan
gaya. Bila pada pegas bertuliskan 400 N/m. Berapakah gaya yang
dikerjakan ada pegas tersebut?
diketahui :
x = 0,25 m
k = 400 N/m
k = 400 N/m
ditanya F….?
Jawab
F = k . x
F = 400 N/m x 0,25 m
F = 100 N
F = 400 N/m x 0,25 m
F = 100 N
Jadi gaya yang diberikan pada pegas tersebut adalah 100 Newton.
Baca Juga: Penyebab Perubahan Benda ( Pelapukan, Perkaratan, Pembusukan )
Penerapan hukum Hooke dalam
kehidupan sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari kita berhubungan dengan hukum Hooke. Contohnya adalah pada pegas di sepeda motor, pegas di mobi, dan pegas di sepeda. Pegas tersebut dirangkai dengan besi di tengahnya. Namanya adalah Shock. Kalau motor metik hanya punya satu shock saja. Bayangkan apa yang terjadi kalau tidak adalah shockbreaker. Tentu rasanya tidak enak sekali pada saat kita mengendarai sepeda motor. Apalagi kalau kita mengendarai di jalan yang berlubang dan tidak mulus. Jadi fungsi dari shock itu sebagai peredam dari gelombang atau kejutan sehingga kita yang mengendarai itu lebih nyaman.
demikianlah uraian tentang Hukum Hooke semoga bermanfaat.
Penelusuran yang terkait dengan hukum Hooke
Penelusuran yang terkait dengan hukum Hooke
- contoh hukum hooke
- grafik hukum hooke
- penerapan hukum hooke
- hukum hooke pdf
- pembahasan hukum hooke
- rumus hukum hooke brainly
- hukum hooke menyatakan bahwa pertambahan panjang bahan sebanding dengan
- pembuktian rumus hukum hooke
0 Response to "Bunyi hukum Hooke Meliputi penerapannya, Rumus dan Contoh Soalnya"
Post a Comment