Pengertian Gaya Van Der Waals Dan Jenisnya
Thursday, 9 January 2020
Add Comment
Definisi Gaya Van Der Waals
Ada pun definisi dari gaya van der waals adalah jumlah gaya yang
tarik menarik atau tolak menolak antar molekul atau antar bagian dalam
molekul yang sama selain yang disebabkan oleh ikatan kovalen maupun
interaksi elektrostatik ion dengan molekul yang netral atau memiliki
muatan. Ada beberapa istilah yang biasa digunakan dalam gaya van der
waals yakni
- Gaya antara dua dipol permanen.
- Gaya antara suatu dipol permanen dan dipol induksi.
- Gaya antara dua dipol induksi sementara.
Gaya van der waals ini pertama kali dikembangkan oleh ahli saintis dari Belanda yakni, Johannes Diderik Van der Waals.
Gaya van der waals ini tergolong gaya tarik menarik dan tolak menolak
antara atom, molekul, dan permukaan serta antar molekul lainnya. Adanya
gaya van der waals ini terjadi antara partikel yang sama atau pun
berbeda. Gaya ini juga terjadi dikarenakan adanya sifat kepolaran
partikel tersebut. Semakin kecil sifat kepolarannya semakin kecil pula
gaya van der waalsnya. Kepolaran parikel tersebut bersifat permanen atau
juga tidak permanen. Kopolaran partikel dapat bersifat permanen atau
bersifat tidak permanen. Kepolaran permanen terjadi akibat kepolaran
ikatan dalam molekulnya. Sedangkan kepolaran yang tidak permanen
disebabkan oleh terinduksi oleh partikel bermuatan, sehingga molekul
bersifat polar sesaat secara spontan.
Berdasarkan sifat kepolaran partikelnya, gaya Van Der Waals dikelompokkan menjadi :
- Antaraksi Ion-Dipol (molekul polar)
Partikel
yang berbeda dapat saling berikatan atau tarik menarik bila yang
pertama adalah ion dan yang lain berupa molekul polar atau dipol.
H+ + H2O → H3O+
Na+ + n H2O → Na(OH2)+n
- Antaraksi Dipol – Dipol
Antaraksi
antara molekul polar (dipol) terjadi antara ekor dan kepala. Artinya,
kutub positif molekul yang satu tarik- menarik dengan kutub negatif yang
lain. Jika kutub yang sama berdekatan, maka akan saling tolak menolah.
Contoh pada molekul HF. Ikatan hidrogen termasuk pada antaraksi jenis
ini.
Antaraksi
dipol- dipol antara molekul yang berbeda merupakan faktor yang
menentukan kelarutan zat dalam pelarut. Antaraksi ini menimbulkan
senyawa polar dapat larut dalam pelarut polar, contohnya alkohol dalam
air atau sebaliknya air dalam alkohol.
Air
dan alkohol adalah senyawa polar yang dapat saling melarutkan. Kutub –
kutub kedua senyawa tersebut dapat saling berinteraksi.
- Antaraksi Ion – Dipol Terinduksi
Antaraksi
ion dipol terinduksi adalah antaraksi ion dengan molekul dipol yang
terinduksi. Antaraksi ini diawali dengan molekul netral menjadi dipol
akibat terinduksi oleh partikel bermuatan yang berada didekatnya.
Pertikel penginduksi dapat berupa ion atau dipol lain.
Induksi
yang diakibatkan oleh ion lebih besar dibanding oleh dipol. Hal ini
karena ion bermuatan lebih besar dibanding dipol. Jika induksi
disebabkan oleh ion, maka terjadi antaraksi ion tersebut dengan molekul
dipol yang terinduksi sehingga disebut antaraksi ion dipol terinduksi.
Ikatan ini relatif lemah karena kepolaran molekul terinduksi relatif
kecil dari pada dipol permanen. Contohnya adalah:
I– + I2 → I–3
Hg2+ + Hg → Hg22+
- Antaraksi Dipol – Dipol Terinduksi
Molekul
dipol dapat membuat molekul netral berubah menjadi bersifat dipol
terinduksi. Sehingga terjadi antaraksi dipol- dipol terinduksi.
Ikatanini cukup lemah, sehingga prosesnya berlangsung lambat. Contoh
adalah metana dan kripton dalam air.
nH2O + Kr → Kr(H2O)n
nH2O + CH4 → CH4(H2O)n
- Antaraksi Dipol Terinduksi – Dipol Terinduksi
Pasangan
elektron suatu molekul, baik bebas maupun yang terikat, selalu bergerak
mengelilingi inti. Karena Elektron ini bermuatan listrik, maka dapat
mempengaruhi molekul tetangganya.
Akibatnya,
molekul tetangga menjadi polar terinduksi sesaat. Molekul ini kemudian
dapat pula menginduksi molekul tetangga lainnya,sehingga terbentuk
molekul- molekul dipol sesaat. Akhirnya, terjadi antaraksi dipol
terinduksi- dipol terinduksi. Antaraksi ini disebut juga gaya London.
Gaya London lebih kepada molekul- molekul non polar dalam wujud cair dan padat seperti N2 padat atau cair. Dalam keadaan padat, molekulnya rapat dan gaya London kuat sehingga molekul berkumpul bersama.
Gaya London dapat pula terjadi antara molekul yang berbeda seperti CH4, C2H6, C3H6 dan C4H10. Keempat senyawa ini dapat bercampur bila dicairkan.
Jenis-jenis Gaya Van Der Waals
Pada intinya gaya van der waals adalah gaya antar molekul yang paling
lemah dan terdiri dari gaya dipol-dipol dan gaya dispersi. Berikut ini
penjelasan tentang kedua gaya tersebut.
1. Gaya dipol-dipol
Gaya dipol-dipol adalah gaya tarik menarik yang terjadi antara
molekul polar. Sebuah molekul hidrogen klorida memiliki atom hidrogen
sebagian positif dan atom klor sebagian negatif. Dalam kumpulan banyak
molekul hidrogen klorida, mereka akan mensejajarkan diri agar daerah
bermuatan sebaliknya dari molekul tetangga berdekatan satu sama lain.
Gaya dipol-dipol di alam berbentuk serupa, tetapi jauh lebih lemah dari
ikatan ionik.
2. Gaya Dispersi London
Gaya dispersi juga dianggap sebagai jenis van der Waals dan yang
paling lemah dari semua gaya antarmolekul. Mereka sering disebut dengan Gaya London setelah Fritz London
(1900-1954), pertama kali mengajukan keberadaan mereka pada tahun 1930
an. Gaya dispersi London merupakan sebuah gaya antarmolekul yang terjadi
antara atom dan antara molekul nonpolar akibat gerakan elektron.
Kemudian terbentuklah awan elektron. Awan elektron dari atom helium
berisi dua elektron, yang biasanya diperkirakan akan merata secara
spasial di sekitar inti. Namun, pada saat tertentu distribusi elektron
mungkin tidak merata, sehingga timbul dipol sesaat. Dipol lemah dan
sementara ini kemudian dapat mempengaruhi atom tetangga helium melalui
tarik dan tolakan yang bersifat elektrostatik. Hal ini akan menginduksi
dipol atom helium terdekat. Dipol sesaat kemudian akan menginduksi
secara lemah, kemudian tertarik satu sama lain. Gaya dispersi meningkat
seiring adanya jumlah elektron dalam atom atau molekul nonpolar yang
meningkat. Kelompok halogen sendiri terdiri dari empat unsur yang semua
mengambil bentuk molekul diatomik nonpolar.
Gaya dispersi yang cukup kuat untuk molekul yodium memiliki jumlah
elektron yang besar. Gaya tersebut relatif kuat dan menghasilkan titik
leleh dan titik didih yang tinggi dari kelompok halogen. Gaya tersebut
cukup kuat untuk menahan molekul yodium berdekatan dalam keadaan padat
pada suhu kamar. Gaya dispersi yang semakin lemah untuk brom, klorin,
dan fluorin dan ini diilustrasikan dalam titik leleh dan titik didih
yang lebih rendah pada mereka.
Maka, dapat disimpulkan ika gaya van der waals ini merupakan
interaksi lemah antara molekul yang melibatkan dipol. Kemudian molekul
polar memiliki interaksi dipol-dipol permanen. Dan kemudian molekul
non-polar dapat berinteraksi dengan cara gaya dispersi london.
Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Gaya Van Der Waals
Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Gaya Van Der Waals
- contoh gaya van der waals brainly
- ikatan van der waals pdf
- ciri ciri ikatan van der waals
- apa yang dimaksud dengan gaya dipol-dipol
- pengertian gaya london
- contoh ikatan van der waals dalam kehidupan sehari-hari
- perbandingan kekuatan antara gaya van der waals dengan ikatan hidrogen yaitu
- hal apa saja yang menunjukkan adanya gaya antar molekul jelaskan
0 Response to "Pengertian Gaya Van Der Waals Dan Jenisnya"
Post a Comment