Materi Sosiologi Kelas XI: Pembentukan Kelompok Sosial
Sunday, 14 October 2018
Add Comment
Pengertian
kampungilmu.web.id - Kelompok sosial adalah kumpulan orang
yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling
berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga
dapat memengaruhi perilaku para anggotanya. Menurut Sorjono Soekanto
kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan yang hidup
bersama karena adanya hubungan di antara mereka secara timbal balik dan
saling mempengaruhi. Sedangkan menurut Hendro Puspito kelompok sosial
adalah suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu-individu
yang melaksanakan peran-perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan
bersama. Jika merujuk Paul B. Horton & Chaster L. Hunt, kelompok
sosial adalah suatu kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan
keanggotaannya dan saling berinteraksi.
Menurut Robert Bierstedt, kelompok
memiliki banyak jenis dan dibedakan berdasarkan ada tidaknya organisasi,
hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt
kemudian membagi kelompok menjadi empat macam:
- Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuahkecamatan.
- Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompok yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya.
- Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan organisasi. Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat.
Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang
anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan
pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya
melakukan hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan
organisasi formal. Contoh: Negara, sekolah. Ada dua hasrat pokok manusia
sehingga ia terdorong untuk hidup berkelompok, yaitu:
- Hasrat untuk bersatu dengan manusia lain di sekitarnya
- Hasrat untuk bersatu dengan situasi alam sekitarnya
Menurut Josep S Roucek dan Roland S
Warren kelompok sosial adalah suatu kelompok yang meliputi dua atau
lebih manusia, yang diantara mereka terdapat beberapa pola interaksi
yang dapat dipahami oleh para anggotanya atau orang lain secara
keseluruhan.
Robert K.Merton menyebutkan 3 kriteria suatu kelompok yaitu :
- Memiliki pola interaksi
- Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok
- Pihak yang berintraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota kelompok
Latar belakang terjadinya kelompok sosial didasari oleh :
- Naluri gregariousnes yaitu naluri manusia untuk hidup dan berinteraksi bersama
- Adanya unsur kesamaan (kepentingan, darah dan keturunan, daerah asal, bahasa dan kebudayaan)
- Adanya unsur kedekatan (tempat tinggal dan geografis)
- Adanya motivasi atau dorongan (dorongan saling membutuhkan, dorongan untuk menjaga kelangsungan keturunan, dorongan faktor keamanan, dorongan untuk memperoleh efektifitas kerja)
Ciri-ciri dan Syarat Kelompok Sosial
Robert K. Merton menyebutkan tiga kriteria suatu kelompok :
- Memiliki pola interaksi
- Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok
- Pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota kelompok
Menurut Soerjono Soekanto, himpunan
manusia baru dapat dikatakan sebagai kelompok sosial apabila memiliki
beberapa persyaratan berikut :
- Adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang bersangkuta.
- Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lain dalam kelompok itu.
- Ada suatu faktor pengikat yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok, sehingga hubungan di antara mereka bertambah erat. Faktor tadi dapat berupa kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama, dan lain-lain
- Memiliki struktur, kaidah, dan pola perilaku yang sama
- Bersistem dan berproses
Baca Juga:
Materi Sosiologi : Pengertian, Bentuk dan Dampak Masalah Sosial
Bentuk-Bentuk Kelompok Sosial
Masyarakat indonesia yang multikultur
memungkinkan terbentuknya kelompok-kelompok sosial. Berdasarkan
ciri-ciri dan kategorinya, ada beberapa bentuk kelompok sosial yaitu:
- In-group dan out-group
Sikap-sikap in-group pada
umumnya didasarkan pada faktor simpati dan selalu mempunyai perasaan
dekat dengan anggota-anggota kelompok. Adapun sikap-sikap out-group terkadang ditandai dengan antagonisme atau antipati. Misalnya steve adalah orang Amerika Serikat berkulit putih sehingga in-groupnya adalah masyarakat berkulit putih sedangkan out-groupnya adalah masyarakat Afro-Amerika (orang negro).
- Primary group dan secondary group
Dalam hal ini digunakan klasifikasi
berdasarkan perbedaan antara kelompok kecil dimana hubungan anggotanya
rapat sekali, dan kelompok yang lebih besar. Menurut Charles Horton
Cooley, primary groupmerupakan kelompok-kelompok yang ditandai
ciri-ciri saling mengenal anggotanya, kerjasama erat yang bersifat
pribadi dan salah satu hasilnya adalah peleburan dari individu-individu
dalam satu kelompok sehingga tujuan individu menjadi tujuan kelompok.
Sedangkan secondary group adalah kelompok besar yang terdiri atas banyak orang yang hubungannya tidak saling mengenal dan sifatnya tidak langgeng.
- Paguyuban dan patembayan
Konsep ini dikembangkan oleh Ferdinand
Tonnies yang kurang lebih sama dengan konsep primary group dan secondary
group. Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama dimana
anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat
alamiah serta kekal. Dasar hubungannya adalah rasa cinta, misalnya
keluarga dan kelompok kekerabatan. Sedangkan patembayan adalah ikatan
untuk jangka waktu yang pendek bersifat formal dan mekanis. Misalnya
ikatan antar pedagang serta organisasi buruh dalam suatu pabrik.
Dari kedua bentuk tersebut dapat dilihat
bahwa dalam masyarakat paguyuban, hubungan kelompok primer lebih dominan
sedangkan dalam masyarakat patembayan yang dianggap penting adalah
hubungan kelompok sekunder.
- Membership groupdan reference group
Membership group adalah suatu kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Reference group adalah
kelompok sosial yang menjadi ukuran bagi seseorang (bukan anggota
kelompok tersebut) untuk membentuk pribadi dan perilakunya.
Klasifikasi Durkheim
- Kelompok sosial yang didasarkan pada solidaritas mekanik merupakan ciri dari masyarakat yang masih sederhana dan belum mengenal pembagian kerja. Yang diutamakan adalah persamaan perilaku dan sikap. Seluruhan warga masyarakat diikat oleh kesadaran kolektif, yaitu kesadaran bersama.
- Kelompok sosial yang didasarkan pada solidaritas organic merupakan bentuk solidaritas yang telah mengenal pembagian kerja. Bentuk solidaritas ini bersifat mengikat, sehingga unsur-unsur didalam masyarakat tersebut saling bergantung. Karena adanya kesalingtergantungan ini, ketiadaan salah satu unsur akan mengakibatkan gangguan pada kelangsungan hidup bermasyarakat.
Klasifikasi Ferdinand Tonnies
- Gemeinschaf merupakan kehidupan bersama yang intim, pribadi, dan eksklusif. Suatu keterikatan yang dibawa sejak lahir. Contohnya adalah ikatan perkawinan, agama, Bahasa, adat, dan rumah tangga.
- Gesellschaft merupakan kehidupan public sebagai sekumpulan orang yang secara kebetulan hadir bersama, tetapi setiap orang tetap mandiri. Bersifat sementara dan semu. Contohnya adalah ikatan pekerja dan ikatan pengusaha.
Klasifikasi Charles H. Cooley dan Ellsworth Farris
- Kelompok primer ditandai dengan pergaulan, kerja sama, dan tatap muka yang intim. Ruang lingkup kelompok primer yang terpenting adalah keluarga, teman bermain pada masa kecil, rukun warga, dan komunitas orang dewasa.
- Kelompok sekunder yang formal, tidak pribadi, dan berciri kelembagaan. Contohnya adalah koperasi dan partai politik
Baca Juga:
Materi Sosiologi Kelas XI: Permasalahan sosial dalam masyarakat
Faktor Pendorong Timbulnya Kelompok Sosial
Pada proses pembentukan kelompok sosial
pun demikian, ada faktor-faktor tertentu yang mendorong manusia untuk
membentuk dan bergabung dalam suatu kelompok sosial tertentu. Adapun
dorongan tersebut antara lain :
- Dorongan untuk mempertahankan hidup dengan manusia membentuk atau bergabung dengan kelompok sosial yang telah ada, maka secara tidak langsung manusia tersebut telah berusaha mampertahankan hidupnya, karena kebutuhan hidupnya tidak mungkin akan terpenuhi dengan hidup menyendiri. Selain itu dengan adanya kelompok sosial, hubungan manusia semakin luas sehingga kemanapun ia pergi akan senantiasa merasa aman.
- Dorongan untuk meneruskan keturunan tidak dapat dipungkiri bahwa semua makhluk hidup mempunyai sifat alamiah yang sama, yakni meneruskan keturunan. Dengan kelompok sosial itulah seseorang akan menemukan pasangannya masing-masing, sehingga dengan demikian dorongan untuk meneruskan keturunan ini dapat tercapai.
- Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja di era modern seperti sekarang ini manusia dituntut untuk melakukan pekerjaan yang efektif dan efisien dan memperoleh hasil kerja yang maksimal. Oleh sebab itu dengan adanya kelompok sosial akan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja. Misalnya pada kelompok formal, dengan adanya pembagian tugas yang jelas maka pekerjaan yang dihasilkan akan dapat maksimal.
Faktor Pembentuk Kelompok Sosial
Bergabung dengan sebuah kelompok
merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri atau juga secara
kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun,
ada juga yang merupakan sebuah pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya
mengarahkan pilihan tersebut adalah kedekatan dan kesamaan.
- Kedekatan
Pengaruh tingkat kedekatan, atau
kedekatan geografis, terhadap keterlibatan seseorang dalam sebuah
kelompok tidak bisa diukur. Kita membentuk kelompok bermain dengan
orang-orang di sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok kegiatan
sosial lokal. Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling
berinteraksi. Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin
mungkin mereka saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi.
Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk
kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi,
kedekatan menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap
terbentuknya kelompok pertemanan. Kedekatan geografis daerah asal,
ketika seseorang merantau ke suatu tempat dan bertemu dengan orang yang
sama-sama merantau dan berasal dari daerah yang sama, maka orang
tersebut merasa ada ikatan batin, meskipun semula belum saling mengenal
ketika masih di daerah asal.
- Kesamaan
Pembentukan kelompok sosial tidak hanya
tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara
anggota-anggotanya. Sudah menjadi kebiasaan, orang lebih suka
berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan
yang dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat
intelejensi, atau karakter-karakter personal lain. Kesamaan kesamaan
yang dimaksud antara lain:
- Kesamaan kepentingan
Dengan adanya dasar utama adalah kesamaan
kepentingan maka kelompok sosial ini akan bekerja sama demi mencapai
kepentingan yang sama tersebut.
- Kesamaan keturunan
Sebuah kelompok sosial yang terbentuk
atas dasar persamaan keturunan biasanya orientasinya adalah untuk
menyambung tali persaudaraan, sehingga masing-masing anggotanya akan
saling berkomitmen untuk tetap aktif dalam kelompok sosial ini untuk
menjaga tali persaudaraan agar tidak terputus.
- Kesamaan nasib
Dengan kesamaan nasib/ pekerjaan/
profesi, maka akan terbentuk kelompok sosial yang mewadahinya untuk
meningkatkan taraf maupun kinerja masing-masing anggotanya.
Daftar Pustaka :
Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Myazinda. 2008. Kelompok Sosial dan
Kehidupan Masyarakat (Online). Tersedia:
http://indososiology.blogspot.com/2008/03/tipe-tipe-kelompok-sosial.html.
Narwoko, J. Dwi dan Bagong Suyatno. 2006. Sosiologi : Teks Pengantar & Terapan. Jakarta:Kencana.
0 Response to "Materi Sosiologi Kelas XI: Pembentukan Kelompok Sosial"
Post a Comment