Materi Sosiologi : Individu, kelompok , dan hubungan sosial
Sunday, 14 October 2018
Add Comment
kampungilmu.web.id - Hubungan sosial adalah hubungan timbal
balik antara individu yang satu denganindividu yang lain, saling
memengaruhi dan didasarkan pada kesadaran untuk salingmenolong. Hubungan
sosial disebut juga interaksi sosial. Interaksi sosial adalah
prosessaling memengaruhi di antara dua orang atau lebih. Seseorang
melakukan hubungansosial secara naluri didorong oleh beberapa faktor,
baik faktor dari dalam maupundari luar dirinya.
Pengertian Individu
Individu berasal dari kata in-dividere
yang berarti tidak dapat dibagi-bagi (atau sebagai sebutan bagi manusia
yang berdiri sendiri, atau manusia perseorangan. Individu yang dimaksud
adalah insan (manusia), aristoteles berpendapat bahawa manusia merupakan
penjumlahan dari kemampuan tertentu yang masing-masing bekerja sendiri
seperti kemampuan-kemampuan vegetatif (makan dan berkembang biak),
kemampuan sensitif (bergerak, bernafsu, perasaan dan mengamati) dan
kemampuan intelektif (kecerdasan).
Lain halnya degan pendapat descartes,
bahwa manusia terdiri atas zat rohaniah ditambah zat materil. Akan
tetapi, willhem wuntt menegaskan bahwa jiwa manusia itu materil
merupakan suatu kesatuan jiwa raga yang berkegiatan sebagai keseluruhan.
Individu dalam hal ini merupakan konsep sosiologi yang berarti bahwa
konsep individu tidak boleh diartikan sama dengan konsep sosial.
Individu itu memiliki arti yang agak belainan. Jika dalam kehidupan
sehari-hari individu menunjuk pada pribadi orang, sedangkan dalam
sosiologi individu menunjuk pada subjek yang melakukan sesuatu, yang
mempunyai pikiran, yang mempunyai kehendak, kebebasan, memberi arti
(meaning) pada sesuatu, yang mampu menilai tindakan dan hasil
tindakannya sendiri.
Dengan kata lain, individu adalah subjek
yang bertindak (aktor), subjek yang melakukan sesuatu hal, subjek yang
memiliki pikiran, subjek yang memiliki keinginan, subjek yang memiliki
kebebasan dan subjek yang memberi arti (meaning). Pada pengertian
idividu sebagai konsep sosiologi, pengertian subjek menunjuk pada semua
keadaan yang berhubungan dengan dunia internal manusia. Sedangkan konsep
objek tidak teralu berbeda jauh artinya dari yang diartikan dalam
ilmu-ilmu alam, seperti batu, air dan semua benda umumnya. Secara
biologis, pengaruh gen yang diwariskan orang tuanya atau bahkan leluhur
sebelumnya sangat mempengaruhi kelahiran individu. Untuk melahirkan
individu yang normal, selain dipengaruhi oleh gen juga sangat tergantung
pada kondisi yang sehat di tempat calon individu itu dilahirkan.
Kondisi sehat yang dimaksud adalah kondisi pranatalis di dalam rahim
ibu.
Pertumbuhan dan perkembangan individu
selanjutnya sangat dipengaruhi oleh berbagai masukan dari lingkungan
sekitarnya. Salah satu lingkungan yang sehat adalah lingkungan
pendidikan, melalui pendidikan individu dapat terbina dan terlatih
potensinya. Nursid sumaatmadja (1998) menyatakan bahwa “kepribadian
merupakan keseluruhan prilaku individu yang merupakan hasil interaksi
antara potensi-potensi bio-psiko-fisikal yang terbawa sejak lahir dengan
rangkaian situasi lingkungan yang terungkap pada tindakan dan perbuatan
serta reaksi mental-psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari
lingkungan”.
Bagan proses pembentukan individu menjadi pribadi
Pada hakikatnya manusia adalah mahluk
individu yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan dengan sesama
manusialain di dalam mejalani kehidupan. Freedman (1962 : 112)
menyatakan bahwa manusia merupakan mahluk yang tidak dilahirkan dengan
kecakapan untuk “immadiate adaptation to environment” atau kemampuan
untuk menyesuaikan diri dengan segera terhadap lingkungan. Naluri
manusia untuk selalu brhubungan dengan sesamanya ini dilandasi oleh
alasan-alasan sebagai berikut:
- Keinginan manusia untuk menjadi satu dengan manusia lain disekelilingnya (masyarakat).
- Keinginan untuk menjadi satu dengan alam sekelilingnya.
- Naluri manusia untuk selalu hidup dengan yang lainnya disebut sebagai “gregariousness”.
Pengertian Kelompok sosial
Lahirnya kelompok sosial disebabkan oleh
kebutuhan manusia untuk berhubungan, tapi tidak semua hubungan tersebut
dapat dikatakan sebagai kelompok sosial. Soerjono soekanto (1982 : 111) mengemukakan beberapa persyaratan terbentuknya kelompok sosial, yaitu :
- Adanya kesadaran dari anggota kelompok tersebut bahwa ia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan.
- Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan lainnya dalam kelompok.
- Adanya suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok yang bersangkutan yang merupakan unsur pengikat atau pemersatu. Faktor tersebut dapat berupa nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama ataupun ideologi yang sama.
- Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.
Mac iver (1961 : 213) kelompok
sosial adalah : “kelompok sosial terbentuk melalui proses interaksi dan
sosialisasi, dimana manusia berhimpun dan bersatu dalam kehidupan
bersama berdasarkan hubungan timbal balik, saling mempengaruhi dan
memiliki kebersamaan untuk tolong menolong”.
Proses yang berlangsung dalam kelompok sosial adalah “proses sosialisasi”. Buhler (1968 : 172)
menyatakan bahwa proses sosialisasi adalah “proses yang membantu
individu dalam kelompok melalui belajar dan penyesuaian diri, bagaimana
cara hidup dan berfikir kelompoknya agar ia dapat berperan serta
berfungsi bagi kelompoknya”.
Berdasarkan pengalaman dalam kelompok,
manusia mempunyai sistem tingkah laku (behavior system) yang dipengaruhi
oleh watak pribadinya. Sistem prilaku ini yang akan membentuk suatu
sikap (attitude).
- Klasifikasi tipe-tipe kelompok sosial.
Mac iver dan page (1957 : 213) menggolongkan kelompok sosial dalam beberapa kriteria:
- Derajat interaksi sosial yang terjadi dalam kelompok tersebut.
- Besar kecil anggota kelompok tersebut.
- Sistem ide (ideologi) yang ada di dalam kelompok tersebut.
- Kepentingan atau tujuan kelompok tersebut.
- Wilayah geografis.
Simmel dalam systematic society mendasarkan pengelompokannya pada :
- Besar kecilnya jumlah anggota kelompok.
- Cara individu dipengaruhi kelompoknya atau individu mempengaruhi kelompok.
- Interaksi sosial yang terjadi dalam kelompok tersebut.
Simmel memulainya dengan bentuk terkecil
yang terdiri dari satu orang individu sebagai fokus hubungan sosial yang
dinamakan “monad”, lalu dua individu yang dinamakan “dyad” dan tiga
individu yang dinamakan “triad”. Dan ukuran lain dari klasifikasi
kelompok sosial itu berdasarkan tingkat interaksi sosial yang terjadi
dalam kelompok tersebut.
- Kelompok sosial dipandang dari sudut pandang individu.
Pembagian kelompok sosial dari sudut pandang individu dapat dilihat dari :
- Keterlibatan individu dalam kelompok tersebut.
- Keanggotaan individu tidak selalu bersifat sukarela, tapi bisa bersifat wajib.
- Kelompok sosial juga bisa didasari oleh kekerabatan, usia, sex (gender), pekerjaan dan status sosial.
- In group dan out group.
Menurut polak (1966 : 166)
konsep in group dan out group adalah “cerminan dari adanya
kencenderungan sifat “entnocentris” dari individu-individu dalam proses
sosialisasi sehubungan dengan keanggotaannya pada kelompok-kelompok
sosial tersebut. Sikap dalam menilai kebudayaan lain dengan menggunakan
ukuran-ukuran sendiri”. Sikap mempercayai sesuatu ini yang disebut
dengan “beliefs” yang diajarkan kepada anggota kelompok melalui proses
sosialisasi, baik secara sadar atau tidak sadar.
Menurut soerjono soekanto (1984 : 120),
sikap in group biasanya didasari oleh perasaan simpati. Dalam in group
sering kali digunakan stereotypen, yaitu gambaran-gambaran atau
anggapan-anggapan yang bersifat mengejek terhadap suatu objek diluar
kelompoknya. Out group didasari oleh suatu kelainan dengan wujud
antipati.
- Primary group dan secondary group.
- Primary group
Charles horton cooley dalam social
organization menyatakan “bahwa terdapat perbedaan yang luas dan mendasar
dalam klasifikasi kelompok-kelompok sosial yang menyangkut perbedaan
antar kelompok”.
Cooley adalah kelompok yang ditandai
dengan ciri-ciri kenal-mengenal antara anggotanya serta kerjasama erat
yang bersifat pribadi.
Selo soemarjan & soemardi (1964 : 604)
dalam buku “setangkai bunga sosiologi” menyatakan “primary group
merupakan kelompok kecil yang permanen berdasarkan saling mengenal
secara pribadi diantara anggotanya”.
Davis (1960 : 290) mengemukakan ciri-ciri khusus dari primary group sebagai berikut :
Kondisi fisik.
Cirinya adalah sifat kenal mengenal,
kedekatan secara fisik dan emosional, adanya norma yang mengatur
hubungan antara anggota-anggota dalam kelompok tersebut, dan kelompoknya
biasanya kecil (anggotanya sedikit).
Sifat hubungan primer.
Bersifat kesamaan tujuan dari
individu-individu dalam kelompok tersebut. Tujuan tersebut bersifat
pribadi, spontan sentimental dan inklusif. Soekanto (1982 : 124)
menyatakan bahwa sifat inklusif adalah “hubungan primer yang bersifat
pribadi, mengandung arti hubungan tersebut melekat secara inheren pada
kepribadian seseorang yang tidak mungkin digantikan oleh orang lain”.
Hubungan inklusif didasarkan atas
kesukarelaan dari pihak-pihak yang mengadakan hubungan tersebut. Sifat
inklusif juga berarti bahwa hubungan primer menyangkut segala sesuatu
tentang perasaan, kepribadian dan tempramen.
Baca Juga:
Materi Sosiologi : Metode Penelitian Sosial
Kelompok-kelompok yang konkret dan hubungan primer.
Dalam kenyataan tidak ada primary group
yang memenuhi hubungan ini secara sempurna. Hubungan primer yang masih
murni biasanya terdapat pada masyarakat-masyarakat yang masih sederhana
organisasinya, misalnya pada masyarakat pedesaan.
- Secondary group.
Rouceck & warren (1962 : 46) dalam
“sociology an introduction” , membatasi pengertian secondary group
sebagai kelompok-kelompok besar yang terdiri dari banyak orang dan
diantara individu itu tidak perlu saling mengenal secara pribadi dan
sifatnya tidak langgeng.
Perbedaan antara primary group & secondary group terdapat pada :
- hubungan-hubungan atau interaksi sosial yang membentuk struktur kelompok sosial yang bersangkutan. Contohnya adalah bangsa, bangsa menunjukkan struktur hubungan yang kurang harmonis antara anggotanya (rakyat dan pemerintah).
- jika terdapat perselisihan diantara anggota kelompok primary group cenderung diselesaikan secara kekeluargaan, tetapi pada secondary group maka norma hukum merupakan unsur pemaksa untuk menyelesaikan suatu perselisihan diantara anggota kelompok tersebut.
- Gemeinschaft dan gesselschaft
Gemeinschaft adalah bentuk kehidupan
bersama dimana anggotanya diikat oleh hubungan batin yang bersifat
alamiah dan dasar dari hubungan tersebut adalah rasa cinta dan kesatuan
batin yang telah dikodratkan, bentuk utamanya dapat dijumpai dalam
keluarga, kekerabatan, dan lain-lain.
Gesselschaft adalah berupa ikatan pokok
untuk jangka waktu yang pendek, bersifat imajiner dan strukturnya
bersifat mekanis. Gesselschaft berbentuk hubungan perjanjian berdasarkan
ikatan timbal balik, seperti ikatan perdagangan.
Ciri gemeinschaft menurut tonnies :
- intimate : yaitu hubungan menyeluruh yang mesra.
- private : yaitu hubungan yang bersifat pribadi khusus untuk beberapa orang saja.
- exclusive : yaitu bahwa hubungan yang terjadi hanya untuk “kita” saja dan tidak untuk orang-orang diluar “kita”.
Tiga tipe gemeinschaft menurut tonnies :
- Gemeinschaft by blood : ikatan yang berdasarkan pada keturunan darah, contoh keluarga.
- Gemeinschaft of place : ikatan yang berdasarkan kedekatan tempat tinggal, contoh tetangga.
- Gemeinschaft of mind : ikatan yang mendasarkan diri pada jiwa dan pikiran yang sama
- Formal group & informal group
Formal group merupakan
kelompok-kelompok yang mempunyai peraturan-peraturan tegas yang sengaja
diciptakan untuk mengatur hubungan diantara anggotanya. Formal group
bisa dikatakan sebagai association diamana anggotanya mempunyai
kedudukan yang disertai dengan pembagian tugas & wewenang. Kriteria
rumusan formal grup adalah merupakan keberadaan tata cara untuk
memobilisasikan dan mengkoordinasikan usaha-usaha yang ditujukan untuk
mencapai tujuan berdasarkan bagian-bagian organisasi yang bersifat
spesialisasi. Artinya formal grup adalah suatu kelompok yang memiliki
peraturan-peraturan yang tegas dan dengan sengaja diciptakan oleh
angota-anggotanya untuk mengatur hubungan antara angota-anggotanya.
Contohnya adalah himpunan mahasiswa dll.
Informal grup adalah suatu
kelompok yang terjadi karena kesamaan yang sifatnya tidak mengikat
anggotanya serta tidak memiliki struktur dan organisasi yang pasti.
Informal group terbentuk biasanya oleh intensitas pertemuan yang sering
antara orang-orang yang mempertahankan kepentingan dan pengalaman
bersama. Contoh klik (clique).
- Kelompok-kelompok sosial yang tidak teratur.
Kelompok sosial yang tidak teratur dapat digolongkan ke dalam 2 golongan besar yaitu kerumunan dan publik.
Kerumunan,
Kerumunan adalah suatu kelompok manusia
yang bersifat sementara, tidak terorganisir dan tidak mempunyai seorang
pimpinan serta tidak mempunyai sistem pembagian kerja. Ciri-ciri
kerumunan:
- Interaksinya bersifat spontan.
- Orang-orang yang berkumpul mempunyai kedudukan yang sama.
- Contohnya adalah kerumunan orang di stasiun, pasar dan lain-lain.
Ada beberapa macam kerumunan:
- Kerumunan formal yaitu kerumunan yang memiliki pusat perhatian dan tujuan, biasanya bersifat pasif. Contohnya yang menonton film di bioskop, orang yang menghadiri pengajian dan lain-lain.
- Kerumunan ekspresif contohnya kerumunan orang yang menghadiri pesta.
- Kerumunan sementara, bersifat kurang menyenangkan contohnya pengantri karcis.
- Kerumunan orang panik (panic crowds).
- Kerumunan penonton (spectator crowds).
- Kerumunan yang berlawanan dengan hukum (lawless crowds).
– acting mobs, kumpulan orang yang bertindak emosional dalam demonstrasi atau unjuk rasa.
– immoral mobs, kumpulan orang yang mabuk-mabukan.
Publik
Publik adalah merupakan kelompok yang
tidak merupakan kesatuan. Interaksi yang terjadi berlangsung melalui
alat-alat komunikasi pendukung, seperti pembicaraan berantai secara
individual, media massa maupun kelompok. Setiap aksi publik dipengaruhi
oleh keinginan individu, jadi tingkah laku pribadi dari publik pun
didasari oleh tingkah laku individu atau prilaku individu.
- Masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community).
Masyarakat pedesaan
Dalam masyarakat pedesaan hubungan yang
terjadi antara anggota masyarakat terjalin dengan erat, mendalam dengan
sistem kehidupan berkelompok. Pekerjaan inti masyarakat pedesaan
terkonsentrasi pada satu sektor yaitu pertanian. Masyarakat pedesaan
(rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community).
Ciri-ciri masyarakat pedesaan dan perkotaan menurut soekanto (1982:149).
- hubungan yang erat diantara masyarakatnya.
- biasanya kehidupannya masih sederhana dan memilii pekerjaan yang sama.
Masyarakat perkotaan.
Masyarakat perkotaan pekerjaannya
beraneka macam dan tidak terkonsentrasi kepada satu aspek pekerjaan.
Pada masyarakat perkotaan sifat-sifat dan ciri-ciri kehidupan yang
berbeda dengan masyarakat pedesaan, antara lain perbedaan dalam menilai
keperluan hidup. Soerjono soekanto (1982:149) mengemukakan beberapa ciri lain yang membedakan antara masyarakat pedesaan dan perkotaan, yaitu :
- Kehidupan keagamaan.
Masyarakat pedesaan mengarah kepada
kehidupan yang agamis, sedangkan masyarakat perkotaan mengarah kepada
kehidupan duniawi. Hal ini dilandasi oleh cara berfikir yang berbeda.
- Kemandirian
Hal terpenting bagi masyarakat perkotaan
adalah individu sebagai perseorangan yang memiliki peran serta status
dalam masyarakatnya. Pada masyarakat pedesaan individu tidak berani
menunjukkan eksistensinya dan kurang berani untuk menghadapi orang lain
dengan latar belakang yang berbeda.
- Pembagian kerja
Pada masyarakat perkotaan pembagian kerja
lebih tegas dan jelas, sehingga mempunyai batas-batas yang nyata. Pada
masyarakat pedesan adalah kebalikannya.
- Peluang memperoleh pekerjaan
Dengan adanya sistem pembagian kerja yang
tegas maka kemungkinan untuk memperoleh pekerjaan lebih banyak pada
masyarakat perkotaan dibandingkan dengan masyarakat pedesaan. Hal ini
juga dilihat dari faktor tingkat pendidikan.
- Jalan pikiran
Pola pikir rasional pada masyarakat perkotaan memungkinkan terjadinya interaksi berlandaskan kepentingan bukan faktor pribadi.
- Jalan kehidupan
Jalan kehidupan yang cepat (roda
kehidupan yang cepat) bagi warga kota menempatkan dihargainya/pentingnya
faktor waktu dalam mengejar kehidupan individu.
- Perubahan sosial
Pada masyarakat kota kemungkinan
perubahan sosial lebih baerguna dibanding warga desa karena mereka lebih
terbuka bagi adanya perubahan.
Baca Juga:Materi Sosiologi : Ragam gejala sosial dalam Masyarakat
Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah “sekumpulan individu
yang mengadakan kesepakatan bersama untuk secara bersama-sama mengelola
kehidupan”, selo soemardjan. Masyarakat menurut smith, stanley &
shores adalah sebagai suatu kelompok individu-individu yang
terorganisasi serta berpikir tentang diri mereka sendiri sebagai suatu
kelompok yang berbeda. Pengertian ini mengandung 2 hal, yaitu
“masyarakat itu kelompok yang terorganisasi” dan “masyarakat itu
kelompok yang berpikir tentang dirinya sendiri. Talcott parson,
masyarakat adalah “suatu sistem sosial, dimana semua funsi prasyarat
yang bersumber dan dalam dirinya sendiri bertemu secara tetap”. Sistem
sosial yang dimaksud adalah terdiri dari pluralitas prilaku-prilaku
perseorangan yang berinteraksi satu sama lain dalam suatu lingkungan
fisik.
Koentjaraningrat (1990 : 146),
masyarakat adalah “kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut
suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus-menerus dan
terikat oleh suatu rasa identitas bersama”.
Ciri-ciri pokok dari masyarakat :
- Manusia yang hidup bersama sekurang-kurangnya terdiri atas 2 orang.
- Bercampur atau bergaul bergaul dalam waktu yang cukup lama. Berkumpulnya manusia akan menimbulkan manusia-manusia baru sebagai akibat hidup bersama itu, timbul sistem komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antar manusia.
- Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan.
- Merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan karena mereka merasa dirinya terkait satu dengan yang lainnya.
- Melakukan sosialisasi terhadap generasi berikutnya.
Unsur-unsur terbentuknya suatu masyarakat
- Terdapat sekumpulan orang.
- Berdiam atau bermukim disuatu wilayah dalam waktu yang relatif sama atau waktu yang lebih lama.
- Perekrutan seluruh atau sebagian anggotanya melalui reproduksi atau kelahiran.
- Kesetiaan pada suatu sistem tindakan utama secara bersama-sama.
- Adanya sistem tindakan utama yang bersifat swasembada.
- Akibat hidup bersama dalam jangka waktu yang lama menghasilkan kebudayaan berupa sistem nilai,sistem ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
Unsur-unsur dalam sistem sosial sebagai berikut :
- Kepercayaan dan pengetahuan. Unsur kepercayaan dan pengetahuan merupakan unsur yang paling penting dalam sosial, karena perilaku anggota dalam masyarakat sangat dipengaruhi oleh apa yang mereka yakini dan apa yang mereka ketahui tentang kebenarannya, sistem religi, dan cara-cara penyembahan kepada sang pencipta alam semesta.
- Perasaan adalah keadaan jiwa manusia yang berkenaan dengan situasi alam sekitarnya termasuk didalamnya sesama manusia. Perasaan terbentuk melalui hubungan yang menghasilkan situasi kejiwaan tertentu yang bila sampai tingkat tertentu harus dikuasai tidak terjadi ketegangan jiwa yang berlebihan.
- Sebagai mahluk sosial, dalam setiap tindakannya manusia mempunyai tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Tujuan itu sendiri adalah suatu hasil akhir atas suatu tindakan & perilaku seseorang yang harus dicapai baik melalui perubahan-perubahan maupun dengan cara mempertahankan suatu keadaan yang sudah mantap.
- Kedudukan (status) & peran (role). Kedudukan adalah posisi seseorang secata umum dalam masyarakatnya sehubungan dengan orang lain dalam arti lingkungan pergaulan, prestasi, hak-hak, serta kewajibannya. Sedangkan peran (role) adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan kedudukannya. Kedudukan menentukan apa yang harus diperbuatnya bagi masyarakat dan tidak harus memiliki hierarki.
- Kaidah atau norma. Norma adalah pedoman-pedoman tentang perilaku yang diharapkan atau pantas menurut kelompok atau masyarakat.
- Tingkat atau Pangkat berkaitan dengan posisi atau kedudukan dan peanan seseorang dalam masyarakat.
- Kekuasaan adalah setiap kemampuan untuk mempengaruhi pihak-pihak lainnya.
- Sanksi adalah suatu bentuk imbalan/balasan yang diberikan terhadap seseorang atas perilakunya. Sanksi dapat berubah hadiah & daoat pula berupa hukuman. Sanksi dberikan atau ditetapkan oleh masyarakat untuk menjaga tingkah laku para masyarakat supaya sesuai dengan norma-norma yang berlaku.
- Fasilitas (sarana). Fasilitas adalah semua bentuk cara, jalan metode, benda-benda yang digunakan manusia untuk menciptakan tujuan sistem sosial itu sendiri.
Masyarakat secara garis besar menyangkut 3 aspek, yaitu :
- Struktur sosial. Keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, seperti kaidah-kaidah sosial (norma sosial), lembaga sosial, kelompok sosial dan lapisan sosial (pranata sosial).
- Proses sosial. Pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama.
- Perubahan sosial. Perubahan dalam struktur sosial dan jalinan hubungan dalam masyarakat.
- Masyarakat terbentuk karena adanya individu-individu, demikian pula dengan individu dapat mengaktualisasikan & bersosialisasi sebagai mahluk sosial.
Daftar Pustaka
Elisanti, dan Rostini Tintin. 2009. Sosiologi I: untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Maryati, Kun dan Juju Suryawat. 2013. Sosiologi: Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta : Erlangga
Ruswanto. 2009. Sosiologi: SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Sunarto, Kamanto. 1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE – UI.
Soerjono Soekanto. 2003. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
http://blog.unnes.ac.id/anggraeni/category/sosiologi-sma/page/2/ (diunduh pada 17 Desember 2015, pukul 11.22)
https://www.google.com/search?q=hubungan+sosial/ (diunduh pada 17 Desember 2015, pukul 11.34)http://chyntiathessa.blogspot.co.id/2013/03/hubungan-sosial-materi-ips-kelas-8.html (diunduh pada 17 Desember 2015, pukul 11.45)
0 Response to "Materi Sosiologi : Individu, kelompok , dan hubungan sosial"
Post a Comment