Artikel Teori Sejarah Terbentuknya Tata Surya Lengkap
Sunday, 7 October 2018
Add Comment
Kampungilmu.web.id - Teori sejarah terbentuknya tata surya
– Sistem matahari atau yang lebih di kenal dengan sistem tata surya
dalam istilah bahasa Inggris disebut dengan solar sistem. Sistem
matahari tersebut merupakan sebuah sistem yang terdapat di atas jagat
raya ini dan terdiri atas satu buah matahari sebagai satu pusatnya,
planet planet yang di dalamnya termasuk bumi, satelit satelit seperti
bulan, meteor, komet, kabut, debu, asteroid, dan benda benda yang
lainnya sebagai anggota tata surya yang telah beredar untuk mengelilingi
pusatnya yaitu matahari, mereka mengelilingi pada orbit atau garis
edarnya masing masing.
Dari benda benda yang termasuk anggota tata surya tersebut,
ada satu buah benda atau anggota yang dapat memancarkan cahayanya
sendiri, benda tersebut yaitu matahari adapun benda benda yang lainnya
hanya dapat memantulkan cahaya nya saja. Itu adalah pengertian dari tata
surya atau sistem matahari. Jika anda sudah tahu tentang pengertian
matahari lalu sudah tahukah anda bagaimana teori sejarah terbentuknya
tata surya tersebut?
Sejarah tata surya
Sejarah tata surya
berawal dari terbentuknya teori teori yang terlahir karena adanya rasa
keingintahuan terhadap suatu kejadian ataupun suatu keadaan. Hal yang
paling utama yang harus dihadapi guna mendapatkan ilmu yang lebih jauh
tentang tata surya yaitu bagaimana tata surya itu dapat terbentuk,
bagaimana teori terbentuknya tata surya, bagaimana objek objek yang
terdapat pada tata surya itu bisa bergerak dan juga berinteraksi serta
mengeluarkan gaya yang bekerja dan mengatur segala macam gerakan gerakan
tersebut. Sebelum anda mengetahui tentang teori terbentuknya tata surya
tersebut, satu hal yang harus anda ketahui lebih dulu adalah bahwa jauh
sebelum masehi, telah di lakukan berbagai pengamatan, penelitian, dan
juga perhitungan yang telah dilakukan guna mengetahui segala rahasia
dibalik tata surya, termasuk di dalamnya adalah tentang teori
terbentuknya tata surya.
Teori terbentuknya tata surya
Teori pasang surut adalah salah satu diantara beberapa jumlah teori yang
ada. Teori pasang surut atau teori yang menjelaskan tentang terjadinya
tata surya ini dikemukakan oleh seorang ahli yang bernama sir james
jeans dan juga harold jeffreys. Menurut teori terbentuknya tata surya
yang satu ini di jelaskan bahwa planet planet yang termasuk dalam
anggota tata surya itu terbentuk secara langsung oleh suatu gas yang
berasal asli dari matahari yang telah tertarik oleh bintang yang
melintas di daerah sekitarnya atau yang berada di dekatnya.
Pada saat bintang melintas dan berada dekat dengan matahari
bagian dari pada matahari tersebut akan mengalami sebuah pasang dan gas
pada matahari itu secara langsung akan terlepas dan menyerupai sebuah
cerutu yang mementang ke sebuah bintang. Bintang bintang tersebut akan
menjauh dari matahari dan masa dari cerutu itu akan terputus untuk
membentuk suatu gumpalan gas yang ada di sekitar matahari dan kemudian
hasil dari kejadian tersebut di sebut planet.
Menurut beberapa para ahli, ada banyak macam – macam teori
yang menyebabkan tata surya ini dapat terbentuk ? Apa sajakah macam –
macam teori tersebut ? Berikut ini adalah pembahasan lengkapnya.
1. Teori Nebula
Teori ini muncul sekitar tahun 1749-1827 dan diprakasi oleh
Immanuel Kant, dan Piere Simon de Laplace. Menurut teori ini, tata surya
berawal dari sebuah kabut yang berpijar dan berpilin di luar angkasa.
Kabut tersebut berputar sehingga membentuk bola dan semakin kecil bola
tersebut, putarannya semakin cepat. Akibatnya, bentuk bola itu semakin
memepat pada kutubnya dan semakin melebar pada bagian equatornya.
Bahkan, ada sebagian massa kabut gas menjauh dari intinya dan membentuk
cincin di sekeliling inti kabut tersebut.Nah, kabut – kabut yang menjauh inilah yang kemudian membeku
dan menjadi planet – planet. Sedangkan, bagian inti yang masih berpijar
menjadi inti dari pusat tata surya, yaitu matahari.
2. Teori Planetesimal
Teori ini diprakasi oleh Thomas C. Chamberlin pada tahun
1843-1928 dan Seorang Astronom yang bernama Forest R. Moulton pada tahun
1872-1952. Mereka menjelaskan bahwa tata surya terbentuk akibat bintang
lain yang memiliki massa yang sama besar mendekati matahari. Kedekatan
tersebut mengakibatkan bagian permukaan matahari membentuk tonjolan –
tonjolan akibat dari gaya tarik yang disebabkan oleh bintang tersebut.
Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan
spiral yang memanjang dari matahari. Ketika bintang tersebut menjauh,
sebagian besar materi tertarik kembali ke dalam permukaan matahari, dan
sebagian yang lain menetap di orbit, mendingin dan menjadi padat,
sehingga terbentuklah benda-benda langit, diantaranya planetisimal,
benda langit yang berukuran kecil, dan protoplanet, benda langit yang
berukuran besar. Semakin lama benda – benda tersebut membentuk planet
dan bulan, sedangkan benda langit yang kecil membentuk komet dan
asteroid.
3. Teori Pasang Surut
Teori yang dicetuskan oleh dua orang yang berasal dari
Inggris yaitu Sir James Jeans pada tahun 1877-1946 dan Harold Jeffreys
pada tahun 1891, menjelaskan bahwa planet – planet yang ada di Tata
Surya ini terbentuk karena bintang besar lain yang mendekat ke arah
matahari.Planet dan benda angkasa yang ada di udara terbentuk karena
mendekatnya bintang lain kepada matahari. Keadaan ini menyebabkan
terjadinya gaya tarik pada kedua benda tersebut. Akibatnya, sejumlah
besar materi dari bintang dan tertarik keluar karena gaya pasang surut.
Baca Juga:
Belajar Geografi : Perkembangan Administrasi Wilayah Indonesia
Setelah bintang besar yang mendekati matahari mulai menjauh,
gaya tarik bintang tersebut menjadi melemah sehingga terjadi proses
pasang surut pada matahari. Sebagian massa matahari yang tertinggal di
angkasa membentuk cerutu terputus-putus dan membentuk gumpalan gas di
sekitar matahari dengan ukuran yang beraneka ragam. Setelah sekian lama,
gumpalan itu menjadi beku sehingga membentuk planet – planet dan benda
langit lainnya.Teori ini juga menjelaskan mengapa planet-planet seperti Yupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus merupakan planet yang besar, sedangkan
planet – planet berikutnya kecil. Hal ini dikarenakan kesembilan planet
tersebut terbentuk karena pecahan gas dari matahari yang membentuk
cerutu.
Namun toeri ini sempat mendapatkan sanggahan dari seorang
astronom yang bernama Harold Jeffreys pada tahun 1929. Dia berpendapat
bahwa bintang besar dan matahari yang saling berdekatan itu tidak
mungkin terjadi.
4. Teori awan debu
Teori ini dicetuskan pada tahun 1940 oleh Carl Von
Weizsaeker dan disempurnakan oleh Gerard P Kuiper pada tahun 1950. Teori
ini menjelaskan bahwa tata surya berasal dari gumpalan debu dan gas di
luar angkasa. Gumpalan – gumpalan tersebut memapat, sehingga partikel –
partikel tersebut tertarik menuju pusat dan membentuk gumpalan bola.
Kemudian, bola tersebut mulai berpilin dan membentuk cakram yang tebal
pada bagian tengah dan tipis pada bagian tepinya.
Partikel di bagian tengah tersebut saling menekan sehingga
menimbulkan panas dan berpijar. Bagian inilah yang menjadi matahari.
Sementara itu, partikel luar yang berputar sangat cepat terpecah menjadi
bentuk – bentuk kecill, berplin, dan membeku. Bagian inilah yang
kemudian menjadi planet – planet dan benda angkasa lainnya.
0 Response to " Artikel Teori Sejarah Terbentuknya Tata Surya Lengkap"
Post a Comment