Analisis laporan keuangan
Sunday, 14 October 2018
Add Comment
kampungilmu.web.id - Laporan
keuangan adalah suatu catatan informasi keuangan dari suatu perusahaan,
institusi, atau lembaga dalam suatu periode akuntansi yang dapat
dijadikan acuan dalam menilai kinerja suatu perusahaan. Laporan keuangan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang baik biasanya meliputi:
1. Neraca (Balance sheet)
Neraca
disebut juga posisi keuangan, berarti neraca berguna untuk
menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu (a
moment of time). Biasanya tanggal tertentu tersebut jatuh per 31
Desember. Posisi keuangan yang digambarkan adalah posisi harta, utang
dan modal.
AKTIVA = KEWAJIBAN (UTANG) + MODAL
2. Laporan laba/rugi (Income Statement)
Pada
dasarnya laporan laba rugi adalah laporan yang berisi tentang kemampuan
atau kinerja perusahaan dalam memperoleh keuntungan pada suatu periode
akuntansi. Unsur-unsur yang dijabarkan dalam laporan keuangan
diantaranya unsur pendapatan dan beban-beban perusahaan yang nantinya
akan menghasilkan laba atau rugi perusahaan.
3. Laporan arus kas (Cashflow)
Laporan
arus kas menunjukkan adanya arus kas masuk dan arus kas keluar dari
suatu perusahaan. Laporan arus kas disajikan selama periode tertentu dan
diklasifikasikan sesuai dengan aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan dengan cara yang paling tepat dengan bisnis perusahaan
tersebut.
Tujuan analisa
Laporan
keuangan akan semakin berarti bagi pihak yang berkepntingan apabila
telah diperbandingkan untuk 2 periode atau lebih dan telah dilakukan
analisa lebih lajut untuk memperoleh data yang akan mendukung dalam
pengambilan keputusan. Analisa laporan keuangan dilakukan dengan
melakukan penelaahan, mempelajari hubungan, serta tendensi atau
kecenderungan (trend) yang akan membantu dalam menentukan posisi
keuangan perusahaan dan hasil operasi perusahaan.
Faktor utama yang memperoleh perhatian khusus dalam analisis adalah
1. Likuiditas
Memperlihatkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya pada saat dilakukan
penagihan. Likuid diartikan suatu perusahaan dapat membayarkan
kewajibannya dengan tepat waktu. Sedangkan illikuid diartikan suatu
perusahaan yang tidak bisa dengan segera membayar kewajibannya ketika
dilakukan penagihan.
2. Solvabilitas
Ini
menunjukan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajibannya pada
saat perusahaan dilikuidasi, baik dalam jangka pendek atau panjang.
Istilah “solvabel” berarti perusahaan mampu memenuhi semua kewajibannya
ketika dilikuidasi. Sedangkan “insovabel” berarti jumlah aktiva suatu
perusahaan kurang dari atau lebih kecil dari jumlah hutangnya.
3. Rentabilitas atau profitability
Penggunaan
aktiva yang diperuntukan untuk menghasilkan laba dalam suatu periode
tertentu. Untuk mengetahui rentabilitas dapat dilakukan dengan
membandingkan antara laba dengan jumlah aktiva atau modal dalam suatu
periode tertentu.
4. Stabilitas usaha
Menunjukkan kestabilan perusahaan dalam menjalankan usahanya, kestabilan ini dapat diukur dengan:
-
Kemampuan dalam membayar beban bunga yang timbul karena utang
perusahaan dan kemampuan perusahaan dalam melunasi utang tepat waktu.
- Kemampuan dalam membayarkan deviden tanpa adanya hambatan atau krisis keuangan perusahaan.
Metode dan Teknik Analisa
Fungsi
dari metode dan teknik analisa adalah untuk mengukur keterikatan atau
hubungan akun-akun yang ada pada laporan, hal ini membantu mengetahui
perubahan yang terjadi pada masing-masing akun apabila diperbandingkan
dengan:
1. Laporan yang diperoleh dari beberapa periode (analisis historis)
2. Laporan keuangan yang telah dibudgetkan (analisa variance)
3. Laporan keuangan pada perusahaan lainnya (analisa rata-rata industri)
Setiap metode dan teknik analisa mempunyai tujuan untuk menyederhanakan data sehingga lebih mudah untuk dipahami.
Beberapa macam metode analisa:
1. Analisa Horisontal (analisa dinamis)
Metode ini menggunakan metode perbandingan laporan keuangan dalam beberapa periode, sehingga perkembangannya akan diketahui.
2. Analisa Vertikal (analisa statis)
Metode
ini akan menghasilkan analisa dalam satu periode saja dan tidak
mengetahui perkembangannya. Analisa ini akan memperbandingkan antar akun
pada laporan keuangan, oleh sebab itu yang akan diketahui hanya keadaan
keuangan dan hasil operasi ketika periode itu saja.
Berikut beberapa teknik analisa yang digunakan dalam analisis laporan keuangan:
1. Analisa perbandingan laporan keuangan
Analisa ini akan melakukan perbandingan laporan keuangan dalam dua periode atau lebih dengan cara menunjukkan:
- Data absolut (jumlah-jumlah satuan mata uang)
- Kenaikan dan penurunan pada satuan mata uang
- Kenaikan dan penurunan pada persentase
- Perbandingan yang dinyatakan dalam rasio
- Persentase total
Metode
ini akan membantu dalam mengetahui perubahan yang terjadi dan perubahan
mana yang perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
2. Trend atau Tendensi
Untuk
mengetahui tentang kemajuan perusahaan dan tendensi posisi perusahaan
yang dinyatakan dalam bentuk persentase atau tren percentage analysis,
apakah posisi tendensi tetap, naik atau turun.
3. Analisa sumber dan penggunaan modal kerja
Digunakan untuk mengetahui sumber-sumber modal kerja, penggunaan dan perubahan modal kerja pada periode tertentu.
4. Laporan persentase per komponen (common size statement)
Berguna
untuk mengetahui besarnya persentase investasi di masing-masing aktiva,
mengetahui komposisi beban, struktur permodalan yang dikaitkan dengan
jumlah penjualannya.
5. Analisa sumber dan penggunaan kas (cash flow statement analysis)
Matode
analisa ini membantu mengetahui dari mana sumber-sumber dan uang kas
digunakan, serta mengetahui perubahan dari jumlah uang kas pada periode
tertentu.
6. Analisa Ratio
Dengan metode analisa ini akan mengetahui hubungan antara akun-akun tertentu pada neraca.
7. Analisa perubahan laba kotor (gross profit analysis)
Untuk
mengetahui penyebab terjadinya perubahan laba kotor perusahaan dari
satu periode ke periode berikutnya, atau perubahan laba kotor dalam
periode tertentu dengan laba yang telah dibudgetkan dalam periode
tersebut.
8. analisa titik impas (break even point)
Berguna
untuk menganalisa pencapaian tingkat penjualan supaya perusahaan tidak
mengalami kerugian, namun juga tidak mendapatkan keuntungan. Analisa BEP
akan mengetahui berbagai tingkat kerugian atau keuntungan dalam
berbagai tingkat penjualan.
0 Response to "Analisis laporan keuangan"
Post a Comment