Respon Imun Humoral ( Artikel Lengkap )
Friday, 28 September 2018
Add Comment
1. Sebutkan kelas antibodi yang dibentuk bila antigen diberikan lewat suntikan dan lewat mukosa!
Saat antigen diintroduksi dalam tubuh via membran mukosa dan suntikan akan membantu proses produksi dari antibody IgM dan IgG.
2. Bagaimana dengan IgA dan IgE?
Pemaparan antigen terhadap transmukosa akan menstimulasi produksi dari
antibody IgA dan/atau antibody IgE dalam kondisi in situ.
3. Jelaskan mengenai The Primary Response Immune!
Saat vertebrata yang secara imunologi kompeten di introduksi terhadap
suatu antigen untuk pertama kalinya, maka respon imun primer akan
muncul. Dalam jangka waktu 24-48 jam pertama, stimulasi terhadap antigen
pertama kali tidak dideteksi antibody, antibodi akan muncul dalam
plasma tergantung dengan kesensitifan deteksi. Umumnya antibodi
(sebagian besar terdiri dari IgM) dapat terdeteksi saat 4-5 hari setelah
antigenik menyerang. Saat hari ke 6--7, antibodi IgG dapat dideteksi
(mempunyai titre yang lebih tinggi). Biasanya IgM berkurang sebelum IgG
mencapai puncaknya (umumnya saat hari ke 14-15). Setelah IgG sampai pada
puncaknya, jumlah antibodi total akan mulai berkurang dan tidak
terdeteksi lagi sampai 30-40 hari setelah penyerangan antigen.
4. Jelaskan juga mengenai The Secondary Response Immune!
Pemaparan kedua (booster) terhadap antigen akan berujung pada
perkembangan terhadap respon imunitas sekunder. Pada awalnya, produksi
dari IgM akan berlangsung dengan lambat, tetapi fase IgM pada saat ini
bila dibandingkan dengan respo primer berlangsung lebih cepat.
Peningkatan IgG dalam respon sekunder juga mengalami akselerasi dan
mencapai jumlah yang lebih tinggi dengan waktu bertahan lebih lama jika
dibandingkan dengan respon primer. Selain itu, respon ini juga secara
alternative disebut sebagai respon anamneutic (anamnesia = remembrance)
karena sistem lymphoid yang memiliki kemampuan untuk “mengingat” sejak
kontak pertamanya dengan antigen.
5. Apakah yang dimaksud dengan adjuvants? Jelaskan tentang zat ini!
Adjuvants adalah campuran atau senyawa yang dapat menstimulasi
pertambahan antibodi saat bercampur dengan substansi antigenik. Selain
itu, adjuvants tidak perlu bersifat antigenik. Adjuvants umumnya bekerja
dengan cara menurunkan jumlah antigen, menurunkan penyerapan antigen,
dan mendorong infiltrasi dari sel inflammatory seperti, makrofag masuk
ke dalam antigen. Contoh dari adjuvant antara lain:
- Freund’s Complete Adjuvant terdiri dari campuran minyak mineral dengan Myobacteria yang telah mati kemudian diemulsikan dengan antigen pada aqueous base.
- Freund’s Incomplete Adjuvant memiliki komposisi yang sama seperti complete adjuvant tetapi tidak mengandung Myobacteria dan jugga umumnya kurang efisien dibandingkan complete adjuvant.
- Calcium Alginate Adjuvant (Algivant) merupakan campuran atas 6% sodium alginat dan antigen yang dimasukkan ke depot yang diinginkan kemudian diikuti dengan penyuntikan Ca2+ (biasanya digunakan Calcium Gluconate) pada situs pengendapan antigen, yang kemudian menghasilkan pengendapan dengan cepat antigen dalam matriks gel kalsium alginat yang tidak dapat larut.
- Alum Precipitates yang merupakan cairan antigen dicampur dengan larutan alum aqueous. pH kemudian diatur untuk mengendapkan antigen yang disuntikkan. Pada banyak kasus, dosis tunggal antigen ketika disuntikkan sebagai campuran antigen-adjuvant dapat memunculkan baik respon primer maupun respon sekunder sedangkan pada dosis antigen yang sama yang diberikan tanpa adjuvant hanya dapat memberikan respon primer.
- Laevo-Tetramisole (Laevomisole, Decaris) Laevo-isomer dari tetramisole merupakan agen anthelminthic yang efektif untuk menyerang infeksi nematoda pada manusia dan mamalia domestik.
Baca Juga:
Makanan Bergizi Seimbang Beserta Penjelasannya
6. Ceritakan tentang aspek-aspek selularnya pada respons imun humoral!
Sel-sel utama yang berperan dalam sintesis antibody dan immunoglobulin
secara morfologi merupakan anggota dari plasmacytic series.Selain itu,
definisi limfosit belum ada persetujuan bersama karena sel-sel tersebut
tidak memiliki penanda histokimia dan ultrastruktural yang spesifik.
Saat ini meskipun ‘limfosit’ pada literatur imunologi digolongkan
sebagai kelompok sel-sel yang secara fungsional heterogen, beberapa
limfosit merupakan thymus dependent (sel T) dan yang lainnya merupakan
anggota kelompok sel B. Karakter morfologi untuk membedakan antara
“lymphocytoid” dengan limfosit T ataupun plasmasitoid dengan limfosit B
belum jelas. Sel-sel yang berperan dalam ekspresi imunitas selular
disebut sel T sedangkan sel-sel limfoid yang mensintesis dan
mensekresikan antibodi humoral adalah sel B.
7. Bagaimanakan kooperasi antara sel-T, sel-B, dan makrofag pada respons imun humoral itu?
![]() |
Kampungilmu.web.id - |
Antigen yang masuk ke dalam tubuh akan mengaktifkan sel B. Jika antigen
dapat langsung dikenali oleh sel B, maka sel B akan berkembang menjadi
sel plasma yang akan mensintesis antibodi untuk mendegradasi antigen.
Selain menjadi sel plasma, sel B juga akan berdiferensiasi menjadi sel B
memori yang berfungsi sebagai memori jika tubuh terinfeksi oleh antigen
yang sama untuk kedua kalinya.
Sel T sitotoksik yang teraktivasi oleh antigen akan berikatan dengan
antigen dan akan melisiskan sel yang terinfeksi, kemudian akan
berkembang menjadi sel T memori. Pada antigen sel T dependen, antigen
difagositosis menjadi makrofag yang nantinya berperan sebagai APC
(Antigen Presenting Cell). Kemudian makrofag tersebut dipresentasikan
kepada T helper, sel T helper tersebut memberi tahu sel B sehinga sel B
berdiferensiasi dan terbentuklah antibodi.
0 Response to "Respon Imun Humoral ( Artikel Lengkap )"
Post a Comment