Pengertian Efek rumah kaca ( Green House Effect ) dan Penjelasannya
Friday, 28 September 2018
Add Comment
Kampungilmu.web.id - Efek rumah kaca ( Green House Effect ) adalah proses alami yang membantu
terjadinya pemanasan pada lapisan atmosfer dan permukaan bumi.
Penghangatan
permukaan bumi ini terjadi karena gas-gas yang terlepas dari aktifitas di
biosfer bumi seperti karbon dioksida ( CO2 ), gas metan ( CH4 ), nitrogen
dioksida ( NO2 ), chlorofluorocarbon (CF,XC,X) terkumpul di lapisan
troposfer/stratosfer membentuk awan.
Awan
dengan dimensi gas-gas itu merubah kesetimbangan energi dari planet bumi
melalui penyerapan radiasi gelombang panjang ( longwave ) yang diemisikan
dari permukaan bumi. Dari kejadian itu muncul suatu effect pada suhu permukaan bumi yang
menjadi hangat / panas yang meningkat yang kemudian kita sebut Effect
Rumah Kaca .
Effect
Rumah kaca yang bisa kita artikan secara sederhana bahwa awan yang ada,
terdapat gas yang terkumpul membentuk semacam tabir berupa kumpulan gas
CO2 ( dominan )
Gas-gas
itu yang sifatnya seperti kaca , yang mana sifat kaca adalah dapat
ditembus cahaya yang membawa panas , namun setelah berada di dalamnya , panas
yang ada di kaca itu tidak bisa menembusnya ( mobil parkir di lapangan ,
setelah pintu kita buka suhu di dalam akan lebih panas) panas yang tak bisa
menembus kaca itu hanya terpantul- pantul sehingga dampaknya seperti yang
kita rasakan kini.
Perlu diketahui pula bahwa , tanpa adanya Effek Rumah Kaca ini , suhu di
permukaan bumi akan dingin berkisar —18 oC, dibandingkan saat ini suhu
rata-rata permukaan bumi sebesar 15 C.
Energi
sinar matahari yang melewati lapisan atmosfer sebanyak (26 %) dipantulkan
kembali ke ruang angkasa oleh awan dan sebanyak 19 % diserap oleh
partikel-partikel dan gas-gas yang terdapat dalam lapisan atmosfer. Sisanya
sebanyak 55 % diteruskan ke permukaan bumi, di permukaan bumi sinar
radiasi matahari ini digunakan untuk berbagai proses, untuk pemanasan
bumi, pencairan es dan salju, penguapan air permukaan (laut, danau,
sungai, waduk, dll.) dan photosintesis.
Baca Juga:
Materi Lengkap Tipe Asam Ribonukleat [ ARN ]
Pemanasan
permukaan bumi oleh sinar matahari menyebabkan permukaan bumi seperti
sebuah radiator energi gelombang panjang (radiasi infra merah). Emisi
radiasi infra merah seharusnya kembali ke ruang angkasa, namun sebagian
besar diserap oleh gas rumah kaca (GRK) yang terdapat pada lapisan
atmosfer. Penyerapan
radiasi infra merah oleh GRK menyebabkan terjadinya penambahan energi
panas terhadap sistem lapisan atmosfer bumi. Sebanyak
90 % sinar infra merah yang dipantulkan permukaan bumi dipantulkan kembali
oleh GRK yang terdapat dalam lapisan atmosfer ke permukaan bumi, sekali
lagi diserap dan dipantulkan kembali oleh permukaan bumi, demikian proses
ini terjadi berulang-ulang. Proses
yang ada ini dikenal dengan sebutan ERK dan dampaknya menyebabkan
terjadinya pemanasan global (global warming).
Sebenarnya Lingkungan yang telah tercipta ini juga tidak begitu kebingungan dengan kejadian diatas karena proses balancingkearah optimal juga akan dilakukannya misalnya dengan tumbuhan yang ada didalamnya menyerap gas CO2 (GRK) untuk dirubah menjadi O2 Meskipun juga masih ada yang lolos ke awan membentuk Tabir GRK .
Maka
dengan peran manusia sebagai kalifah bumi (utusan tuhan ) mengelola bumi ,
tentu kita harus melakukan banyak penanaman tanaman dengan memberikan
space tempat tinggalnya untuk ditanami tanaman agar proses Fotosintesis
bisa mengurangi gas buang CO2 ke awan setidaknya dari kamu sendiri yang mengeluarkan
CO2 dari mulutmu.
Selama masih diambang batas pembuangan CO2 ke udara
lingkungan masih bisa mengelolanya , buktinya dari dulu juga bumi ya seperti
ini terus suhunya .
Penyebab
Efek rumah kaca disebabkan karena meningkatnya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Meningkatnya konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh banyaknya pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melebihi kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya.Energi yang masuk ke Bumi:
- 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer
- 25% diserap awan
- 45% diserap permukaan bumi
- 10% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.
Baca Juga:
Materi Lengkap Komponen Ekosistem dan Peranannya dalam Aliran Energi
Akibat
Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga berakibat kepada beberapa pulau kecil tenggelam di negara kepulauan , yang membawa dampak perubahan yang sangat besar.Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata bumi 1-5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat.
0 Response to "Pengertian Efek rumah kaca ( Green House Effect ) dan Penjelasannya"
Post a Comment