Pengertian Efek Fotolistrik dan Penjelasannya
Tuesday, 14 January 2020
Add Comment
![]() |
Via: jendelapintar.com |
Efek fotolistrik adalah pengeluaran elektron dari suatu permukaan (biasanya logam) ketika dikenai, dan menyerap, radiasi elektromagnetik (seperti cahaya tampak dan radiasi ultraungu) yang berada di atas frekuensi ambang tergantung pada jenis permukaan. Istilah lama untuk efek fotolistrik adalah efek Hertz (yang saat ini tidak digunakan lagi).Hertz mengamati dan kemudian menunjukkan bahwa elektrode diterangi dengan sinar ultraviolet menciptakan bunga api listrik lebih mudah.
Efek fotolistrik membutuhkan foton dengan energi dari beberapa elektronvolt sampai lebih dari 1 MeV unsur yang nomor atomnya tinggi. Studi efek fotolistrik menyebabkan langkah-langkah penting dalam memahami sifat kuantum cahaya, elektron dan mempengaruhi pembentukan konsep Dualitas gelombang-partikel. fenomena di mana cahaya mempengaruhi gerakan muatan listrik termasuk efek fotokonduktif (juga dikenal sebagai fotokonduktivitas atau photoresistivity ), efek fotovoltaik , dan efek fotoelektrokimia .
Efek fotolistrik membutuhkan foton dengan energi dari beberapa elektronvolt sampai lebih dari 1 MeV unsur yang nomor atomnya tinggi. Studi efek fotolistrik menyebabkan langkah-langkah penting dalam memahami sifat kuantum cahaya, elektron dan mempengaruhi pembentukan konsep Dualitas gelombang-partikel. fenomena di mana cahaya mempengaruhi gerakan muatan listrik termasuk efek fotokonduktif (juga dikenal sebagai fotokonduktivitas atau photoresistivity ), efek fotovoltaik , dan efek fotoelektrokimia .
Mekanisme Emisi
Foton dari sinar memiliki energi karakteristik
yang ditentukan oleh frekuensi cahaya. Dalam proses photoemission, jika
elektron dalam beberapa bahan menyerap energi dari satu foton dan
dengan demikian memiliki lebih banyak energi daripada fungsi kerja
(energi ikat elektron) dari materi, itu dikeluarkan. Jika energi foton
terlalu rendah, elektron tidak bisa keluar dari materi.
Peningkatan intensitas sinar meningkatkan
jumlah foton dalam berkas cahaya, dan dengan demikian meningkatkan
jumlah elektron, tetapi tidak meningkatkan energi setiap elektron yang
dimemiliki. Energi dari elektron yang dipancarkan tidak tergantung pada
intensitas cahaya yang masuk, tetapi hanya pada energi atau frekuensi
foton individual. Ini adalah interaksi antara foton dan elektron
terluar.
Elektron dapat menyerap energi dari foton
ketika disinari, tetapi mereka biasanya mengikuti prinsip “semua atau
tidak” . Semua energi dari satu foton harus diserap dan digunakan untuk
membebaskan satu elektron dari atom yang mengikat, atau energi
dipancarkan kembali. Jika energi foton diserap, sebagian energi
membebaskan elektron dari atom, dan sisanya dikontribusi untuk energi
kinetik elektron sebagai partikel bebas.
Tidak ada elektron yang dilepaskan oleh
radiasi di bawah frekuensi ambang, karena elektron tidak mendapatkan
energi yang cukup untuk mengatasi ikatan atom. Elektron yang dipancarkan
biasanya disebut fotoelektron dalam banyak buku pelajaran.
Efek fotolistrik banyak membantu penduaan
gelombang-partikel, dimana sistem fisika (seperti foton dalam kasus ini)
dapat menunjukkan kedua sifat dan kelakuan seperti-gelombang dan
seperti-partikel, sebuah konsep yang banyak digunakan oleh pencipta
mekanika kuantum. Efek fotolistrik dijelaskan secara matematis oleh
Albert Einstein yang memperluas kuanta yang dikembangkan oleh Max
Planck.
Hukum emisi fotolistrik:
- Untuk logam dan radiasi tertentu, jumlah fotoelektro yang dikeluarkan berbanding lurus dengan intensitas cahaya yg digunakan.
- Untuk logam tertentu, terdapat frekuensi minimum radiasi. di bawah frekuensi ini fotoelektron tidak bisa dipancarkan.
- Di atas frekuensi tersebut, energi kinetik yang dipancarkan fotoelektron tidak bergantung pada intensitas cahaya, namun bergantung pada frekuensi cahaya.
- Perbedaan waktu dari radiasi dan pemancaran fotoelektron sangat kecil, kurang dari 10−9 detik.
Ketika seberkas cahaya dikenakan pada logam, ada elektron yang keluar dari permukaan logam. Gejala ini disebut efek fotolistrik. Efek fotolistrik
diamati melalui prosedur sebagai berikut. Dua buah pelat logam
(lempengan logam tipis) yang terpisah ditempatkan di dalam tabung hampa
udara. Di luar tabung kedua pelat ini dihubungkan satu sama lain dengan
kawat. Mula-mula tidak ada arus yang mengalir karena kedua plat
terpisah. Ketika cahaya yang sesuai dikenakan kepada salah satu pelat,
arus listrik terdeteksi pada kawat. Ini terjadi akibat adanya
elektron-elektron yang lepas dari satu pelat dan menuju ke pelat lain
secara bersama-sama membentuk arus listrik.
Hasil pengamatan terhadap gejala efek fotolistrik memunculkan sejumlah fakta yang merupakan karakteristik dari efek fotolistrik. Karakteristik itu adalah sebagai berikut.
- hanya cahaya yang sesuai (yang memiliki frekuensi yang lebih besar dari frekuensi tertentu saja) yang memungkinkan lepasnya elektron dari pelat logam atau menyebabkan terjadi efek fotolistrik (yang ditandai dengan terdeteksinya arus listrik pada kawat). Frekuensi tertentu dari cahaya dimana elektron terlepas dari permukaan logam disebut frekuensi ambang logam. Frekuensi ini berbeda-beda untuk setiap logam dan merupakan karakteristik dari logam itu.
- ketika cahaya yang digunakan dapat menghasilkan efek fotolistrik, penambahan intensitas cahaya dibarengi pula dengan pertambahan jumlah elektron yang terlepas dari pelat logam (yang ditandai dengan arus listrik yang bertambah besar). Tetapi, Efek fotolistrik tidak terjadi untuk cahaya dengan frekuensi yang lebih kecil dari frekuensi ambang meskipun intensitas cahaya diperbesar.
- ketika terjadi efek fotolistrik, arus listrik terdeteksi pada rangkaian kawat segera setelah cahaya yang sesuai disinari pada pelat logam. Ini berarti hampir tidak ada selang waktu elektron terbebas dari permukaan logam setelah logam disinari cahaya.
Karakteristik dari efek fotolistrik di atas tidak dapat
dijelaskan menggunakan teori gelombang cahaya. Diperlukan cara pandang
baru dalam mendeskripsikan cahaya dimana cahaya tidak dipandang sebagai
gelombang yang dapat memiliki energi yang kontinu melainkan cahaya
sebagai partikel.
Perangkat teori yang menggambarkan cahaya bukan sebagai gelombang
tersedia melalui konsep energi diskrit atau terkuantisasi yang
dikembangkan oleh Planck dan terbukti sesuai untuk menjelaskan spektrum
radiasi kalor benda hitam. Konsep energi yang terkuantisasi ini
digunakan oleh Einstein untuk menjelaskan terjadinya efek fotolistrik.
Di sini, cahaya dipandang sebagai kuantum energi yang hanya memiliki
energi yang diskrit bukan kontinu yang dinyatakan sebagai
E = hf.
Konsep penting yang dikemukakan Einstein sebagai latar belakang terjadinya efek fotolistrik
adalah bahwa satu elektron menyerap satu kuantum energi. Satu kuantum
energi yang diserap elektron digunakan untuk lepas dari logam dan untuk
bergerak ke pelat logam yang lain. Hal ini dapat dituliskan sebagai
Energi cahaya = Energi ambang + Energi kinetik maksimum elektron
E = Wo + Ekm
hf = hfo + Ekm
Ekm = hf – hfo
Persamaan ini disebut persamaan efek fotolistrik Einstein. Perlu
diperhatikan bahwa Wo adalah energi ambang logam atau fungsi kerja
logam, fo adalah frekuensi ambang logam, f adalah frekuensi cahaya yang
digunakan, dan Ekm adalah energi kinetik maksimum elektron yang lepas
dari logam dan bergerak ke pelat logam yang lain. Dalam bentuk lain
persamaan efek fotolistrik dapat ditulis sebagai
Dimana m adalah massa elektron dan ve adalah dan kecepatan elektron.
Satuan energi dalam SI adalah joule (J) dan frekuensi adalah hertz (Hz).
Tetapi, fungsi kerja logam biasanya dinyatakan dalam satuan elektron
volt (eV) sehingga perlu diingat bahwa 1 eV = 1,6 × 10^−19 J.
Syarat terjadi efek fotolistrik
Efek fotolistrik merupakan gejala terlepasnya elektron dari permukaan logam karena disinari gelombang elektromagnetik tertentu.
Syarat terjadinya efek fotolistrik adalah:
- energi radiasi foton harus lebih besar dari energi ambang keping katoda
- panjang gelombang radiasi foton lebih kecil dari panjang gelombang ambang
- frekwensi radiasi foton lebih besar dari frekwensi ambang
Contoh Soal Efek Fotolistrik
Sebuah permukaan logam natrium diterangi dengan cahaya yang memiliki panjang gelombang 300 nm. Tentukan energi kinetik maksimum yang dikeluarkan fotoelektron dan tentukan besar panjang gelombang ambang untuk natrium.Pembahasan:
Berikut ini nilai fungsi kerja dari berbagai logam:
Logam | (eV) |
Na | 2,46 |
Al | 4,08 |
Fe | 4,50 |
Cu | 4,70 |
Zn | 4,31 |
Ag | 4,73 |
Pt | 6,35 |
Pb | 4,14 |
Diketahui bahwa:
Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Efek Fotolistrik
- percobaan efek fotolistrik
- makalah efek fotolistrik
- pengertian efek compton
- pernyataan tentang efek fotolistrik
- efek fotolistrik pdf
- syarat terjadinya efek fotolistrik
- efek fotolistrik fisika kelas 12
- efek fotolistrik ppt
0 Response to "Pengertian Efek Fotolistrik dan Penjelasannya"
Post a Comment