Ringkasan Interaksi sosial dan Syarat Maupun Faktor interaksi sosial
Sunday, 14 October 2018
Add Comment
kampungilmu.web.id - Interaksi
sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang
berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam
masyarakat. Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku, interaksi sosial
itu sendiri dapat berlangsung dengan baik jika aturan - aturan dan
nilai – nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik. Jika tidak adanya
kesadaran atas pribadi masing – masing, maka proses sosial itu sendiri
tidak dapat berjalan sesuai dengan yang kita harapkan.
Di dalam kehidupan sehari – hari tentunya manusia tidak dapat lepas dari hubungan antara satu dengan yang lainnya, ia akan selalu perlu untuk mencari individu ataupun kelompok lain untuk dapat berinteraksi ataupun bertukar pikiran. Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekamto di dalam pengantar sosiologi, interaksi sosial merupakan kunci rotasi semua kehidupan sosial. Dengan tidak adanya komunikasi ataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak mungkin ada kehidupan bersama. Jika hanya fisik yang saling berhadapan antara satu sama lain, tidak dapat menghasilkan suatu bentuk kelompok sosial yang dapat saling berinteraksi. Maka dari itu dapat disebutkan bahwa interaksi merupakan dasar dari suatu bentuk proses sosial karena tanpa adanya interaksi sosial, maka kegiatan–kegiatan antar satu individu dengan yang lain tidak dapat disebut interaksi.
Di dalam kehidupan sehari – hari tentunya manusia tidak dapat lepas dari hubungan antara satu dengan yang lainnya, ia akan selalu perlu untuk mencari individu ataupun kelompok lain untuk dapat berinteraksi ataupun bertukar pikiran. Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekamto di dalam pengantar sosiologi, interaksi sosial merupakan kunci rotasi semua kehidupan sosial. Dengan tidak adanya komunikasi ataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak mungkin ada kehidupan bersama. Jika hanya fisik yang saling berhadapan antara satu sama lain, tidak dapat menghasilkan suatu bentuk kelompok sosial yang dapat saling berinteraksi. Maka dari itu dapat disebutkan bahwa interaksi merupakan dasar dari suatu bentuk proses sosial karena tanpa adanya interaksi sosial, maka kegiatan–kegiatan antar satu individu dengan yang lain tidak dapat disebut interaksi.
Syarat interaksi sosial
Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial tidak mungkin terjadi tanpa adanya dua syarat, yaitu kontak sosial dan komunikasi.
Kontak Sosial
Kata “kontak” (Inggris: “contact") berasal dari bahasa Latin con atau cum yang artinya bersama-sama dan tangere
yang artinya menyentuh. Jadi, kontak berarti bersama-sama menyentuh.
Dalam pengertian sosiologi, kontak sosial tidak selalu terjadi melalui
interaksi atau hubungan fisik, sebab orang bisa melakukan kontak sosial
dengan pihak lain tanpa menyentuhnya, misalnya bicara melalui telepon,
radio, atau surat elektronik. Oleh karena itu, hubungan fisik tidak
menjadi syarat utama terjadinya kontak. Kontak sosial memiliki
sifat-sifat berikut.
- Kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif. Kontak sosial positif mengarah pada suatu kerja sama, sedangkan kontak sosial negatif mengarah pada suatu pertentangan atau konflik.
- Kontak sosial dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak sosial primer terjadi apabila para peserta interaksi bertemu muka secara langsung. Misalnya, kontak antara guru dan murid di dalam kelas, penjual dan pembeli di pasar tradisional, atau pertemuan ayah dan anak di meja makan. Sementara itu, kontak sekunder terjadi apabila interaksi berlangsung melalui suatu perantara. Misalnya, percakapan melalui telepon. Kontak sekunder dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Kontak sekunder langsung misalnya terjadi saat ketua RW mengundang ketua RT datang ke rumahnya melalui telepon. Sementara jika Ketua RW menyuruh sekretarisnya menyampaikan pesan kepada ketua RT agar datang ke rumahnya, yang terjadi adalah kontak sekunder tidak langsung.
Komunikasi
Komunikasi merupakan syarat terjadinya interaksi sosial. Hal
terpenting dalam komunikasi yaitu adanya kegiatan saling menafsirkan
perilaku (pembicaraan, gerakan-gerakan fisik, atau sikap) dan
perasaan-perasaan yang disampaikan. Ada lima unsur pokok dalam
komunikasi yaitu sebagai berikut.
- Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan pesan, perasaan, atau pikiran kepada pihak lain.
- Komunikan, yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran, atau perasaan.
- Pesan, yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat berupa informasi, instruksi, dan perasaan.
- Media, yaitu alat untuk menyampaikan pesan. Media komunikasi dapat berupa lisan, tulisan, gambar, dan film.
- Efek, yaitu perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan, setelah mendapatkan pesan dari komunikator.
Ada tiga tahap penting dalam proses komunikasi. Ketiga tahap tersebut adalah sebagai berikut:
Encoding
Pada tahap ini, gagasan atau program yang akan dikomunikasikan
diwujudkan dalam kalimat atau gambar. Dalam tahap ini, komunikator harus
memilih kata, istilah, kalimat, dan gambar yang mudah dipahami oleh
komunikan. Komunikator harus menghindari penggunaan kode-kode yang
membingungkan komunikan.
Penyampaian
Pada tahap ini, istilah atau gagasan yang sudah diwujudkan dalam
bentuk kalimat dan gambar disampaikan. Penyampaian dapat berupa lisan,
tulisan, dan gabungan dari keduanya.
Decoding
Pada tahap ini dilakukan proses mencerna dan memahami kalimat serta gambar yang diterima menurut pengalaman yang dimiliki.
Faktor dasar terbentuknya interaksi sosial
Proses interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat bersumber dari
faktor imitasi, sugesti, simpati, motivasi, identifikasi dan empati.
Imitasi
Imitasi atau meniru adalah suatu proses kognisi untuk melakukan tindakan maupun aksi seperti yang dilakukan oleh model dengan melibatkan alat indera sebagai penerima rangsang dan pemasangan kemampuan persepsi untuk mengolah informasi dari rangsang dengan kemampuan aksi untuk melakukan gerakan motorik. Proses ini melibatkan kemampuan kognisi
tahap tinggi karena tidak hanya melibatkan bahasa namun juga pemahaman
terhadap pemikiran orang lain. Imitasi saat ini dipelajari dari berbagai
sudut pandang ilmu seperti psikologi, neurologi, kognitif, kecerdasan buatan, studi hewan (animal study), antropologi, ekonomi, sosiologi dan filsafat. Hal ini berkaitan dengan fungsi imitasi
pada pembelajaran terutama pada anak, maupun kemampuan manusia untuk
berinteraksi secara sosial sampai dengan penurunan budaya pada generasi
selanjutnya.
Identifikasi
Identifikasi
adalah pemberian tanda-tanda pada golongan barang-barang atau sesuatu.
Hal ini perlu, oleh karena tugas identifikasi ialah membedakan
komponen-komponen yang satu dengan yang lainnya, sehingga tidak
menimbulkan kebingungan. Dengan identifikasi dapatlah suatu komponen itu
dikenal dan diketahui masuk dalam golongan mana. Cara pemberian tanda
pengenal pada komponen, barang atau bahan bermacam-macam antara lain
dengan menggantungkan kartu pengenal, seperti halnya orang yang akan
naik kapal terbang, tasnya akan diberi tanpa pengenal pemilik agar nanti
mengenalinya mudah.
Sugesti
Sugesti adalah rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti atau melaksanakan tanpa berpikir kritis dan rasional.
Motivasi
Motivasi yaitu rangsangan pengaruh, stimulus yang diberikan antar masyarakat, sehingga orang yang diberi motivasi menuruti tau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional dan penuh rasa tanggung jawab . Motivasi
biasanya diberikan oleh orang yang memiliki status yang lebih tinggi
dan berwibawa, misalnya dari seorang ayah kepada anak, seorang guru
kepada siswa.
Simpati
Simpati
adalah ketertarikan seseorang kepada orang lain hingga mampu merasakan
perasaan orang lain tersebut. Contoh: membantu orang lain yang terkena musibah hingga memunculkan emosional yang mampu merasakan orang yang terkena musibah tersebut.
Empati
Empati yaitu mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja. Empati dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang sangat intens/dalam.Hubungan antara suatu individu masyarakat
dengan relasi - relasi sosial lainnya,menentukan struktur dari
masyarakatnya yang dimana hubungan antar manusia dengan relasi tersebut
berdasarkan atas suatu komunikasi
yang dapat terjadi di antara keduanya. Hubungan antar manusia atau
relasi – relasi sosial,suatu individu dengan sekumpulan kelompok masyrakat,baik dalam bentuk individu atau perorangan maupun dengan kelompok – kelompok dan antar kelompok masyarakat itu sendiri,menciptakan segi dinamika dari sisi perubahan dan perkembangan masyarakat.
Sebelum terbentuk sebagai suatu bentuk konkrit,komunikasi atau hubungan
yang sesuai dengan nilai – nilai sosial di dalam suatu masyarakat,telah
mengalami suatu proses terlebih dahulu yang dimana proses – proses ini
merupakan suatu bentuk dari proses sosial itu sendiri.
Lainnya
Gillin & Gillin
mengatakan bahwa Proses-proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang
dapat dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok manusia
saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan
tersebut, atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan
yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada. Berdasarkan
sudut inilah komunikasi dapat dipandang sebagai suatu sistem di dalam kelompok masyarakat maupun sebagai sebuh proses sosial. Adanya hubungan timbal balik dalam memperngaruhi tiap individu pada saat terjadinya komunikasi dapat membentuk suatu pengetahuan maupun pengalaman baru yang dirasakan oleh masing – masing individu. Hal ini membuat kegiatan komunikasi menjadi suatu dasar yang kuat dalam kehidupan maupun proses sosial seseorang. Adanya tingkat kesadaran di dalam berkomunikasi di antara warga – warga dalam kehidupan bermasyarakat dapat membuat masyarakat dipertahankan sebagai suatu kesatuan dan menciptakan apa yang dinamakan sebagai suatu sistem komunikasi. Sistem komunikasi ini mempunyai lambang – lambang yang diberi arti dan menghasilkan persepsi khusus dalam memahami lamabang – lambang tersebut oleh masyarakat.Karena kelangsungan kesatuannya dengan jalan komunikasi itu,setiap masyarakat dapat membentuk kebudayaan berdasarkan sistem komunikasinya masing-masing.
0 Response to "Ringkasan Interaksi sosial dan Syarat Maupun Faktor interaksi sosial"
Post a Comment