Pengertian Pengendalian Penyimpangan Sosial - Pengertian, contoh, faktor penyebab Ilmu Sosiologi
Sunday, 14 October 2018
Add Comment
kampungilmu.web.id - Pengendalian penyimpangan sosial
- Penyimpangan sosial terjadi karena adanya sosialisasi yang tidak
sempurna. Pengertian penyimpangan sosial adalah segala tindakan atau
perilaku yang tidak sesuai dengan aturan/
norma/ nilai yang dianut dan berlaku didalam lingkungan sosial.
Penyimpangan sosial disebut juga deviasi, sedangkan pelakunya disebut
deviant.
Sebuah penyimpangan sosial sangat bergantung pada nilai atau norma yang
berlaku dalam suatu masyarakat. Maksudnya, suatu tingkah laku dapat
dikatakan menyimpang oleh suatu masyarakat, namun belum tentu dianggap
menyimpang oleh masyarakat lain yang memiliki norma dan nilai yang
berbeda.
Boleh dikatakan, dalam pergaulan masyarakat saat ini akan selalu ada
penyimpangan sosial, meskipun dalam taraf yang kecil atau ringan
sekalipun. Hal tsb terjadi karena kehidupan masyarakat yang semakin
majemuk sehingga perbuatan yang melanggar norma sudah dianggap biasa.
Pelaku perbuatan menyimpang tsb biasanya di cap dengan suatu sebutan,
seperti misalnya pembangkang, pembandel, nakal, susah diatur, pelanggar,
bahkan penjahat.
Contoh penyimpangan sosial
Contoh penyimpangan sosial di masyarakat misalnya penyalahgunaan
narkotika, pencurian, perjudian, dll. Contoh penyimpangan sosial dalam
keluarga misalnya anak yang diperintahkan orang tuanya supaya
membersihkan kamar tidurnya namun ternyata tidak dikerjakan. Contoh
penyimpangan sosial di sekolah misalnya perkelahian antar pelajar,
kenakalan remaja berupa balapan liar.
Faktor Penyebab Terjadinya penyimpangan sosial.
Adapun faktor penyebab adanya perilaku menyimpang dalam kehidupan sosial adalah ;
a. perbedaan status sosial/ kesenjangan sosial yang sangat mencolok antara orang kaya dan miskin.
b. pengangguran.
c. desakan ekonomi.
d. keluarga yang tidak harmonis/ berantakan (broken home).
e. media massa.
f. Tidak ada sosok yang bisa dijadikan contoh/ panutan/ teladan.
g. Pengaruh lingkungan yang buruk, misalnya di lingkungan perjudian,
prostitusi, pengangguran, pengaruh teman sebaya, ataupun pengaruh
lingkungan orang mabuk-mabukan.
h. pelampiasan rasa kekecewaan
i. ketidakmampuan menyerap nilai dan norma secara utuh
j. Pengaruh kemajuan teknologi.
Teori Penyimpangan sosial
Ada beberapa teori yang menjelaskan mengapa suatu penyimpangan sosial
terjadi, dan berikut ini beberapa diantara teori penyimpangan sosial tsb
;
1. Teori Anatomi.
Menurut teori ini, penyimpangan sosial terjadi karena struktur nilai/
norma di dalam masyarakat berbeda-beda sehingga tidak ada pedoman jelas,
mana norma yang harus dipatuhi oleh warga.
2. Teori sosialisasi.
Menurut teori ini, penyimpangan sosial terjadi akibat ketidakmampuan
individu atau masyarakat dalam menghayati norma dan nilai yang dominan.
Bentuk bentuk penyimpangan sosial
Ada begitu banyak penyimpangan sosial, karena itu untuk memudahkan dalam
identifikasinya, kita bedakan menjadi beberapa bentuk penyimpangan
sosial. Jika kita bedakan berdasarkan kadar penyimpangan nya maka
penyimpangan sosial dapat dibedakan menjadi penyimpangan primer dan
penyimpangan sekunder.
a. Penyimpangan Primer
Penyimpangan primer bisa juga kita sebut penyimpangan ringan.
Penyimpangan primer adalah jenis penyimpangan sosial yang bersifat
sementara (tidak terus-menerus), tidak terlalu merugikan orang banyak,
dan orang yang melakukan penyimpangan tsb masih diterima oleh masyarakat
secara sosial. Contoh penyimpangan primer yaitu orang yang mengendarai
kendaraan dengan kecepatan yang tinggi, orang yang melanggar tata tertib
lalu lintas, orang yang memanipulasi pajak kekayaan, menyontek ketika
ulangan, dan bolos sekolah.
b. Penyimpangan sekunder
Penyimpangan sekunder biasa juga disebut penyimpangan berat.
Penyimpangan sekunder adalah jenis penyimpangan sosial yang pelakunya
tidak dapat diterima oleh masyarakat (masyarakat tidak bisa lagi
mentolerir), perbuatan menyimpang dilakukan terus menerus, sangat
merugikan orang lain, dan gaya hidup pelakunya didominasi oleh perbuatan
menyimpang tsb. Contohnya ; orang yang sering mabuk-mabukan, pembunuh,
pencuri, perampok, dll.
Namun apabila kita bedakan berdasarkan pelakunya, maka penyimpangan
sosial dapat dibedakan menjadi penyimpangan Individu dan penyimpangan
kelompok.
a. Penyimpangan Individu
Penyimpangan Individu adalah jenis penyimpangan sosial yang dilakukan
oleh satu orang individu. Misalnya pencurian yang dilakukan sendirian/
satu orang saja.
b. Penyimpangan kelompok
Penyimpangan kelompok adalah jenis penyimpangan sosial yang dilakukan
oleh banyak orang/ kelompok orang. Misalnya : sindikat terorisme.
Sedangkan jika kita bedakan berdasarkan sifatnya, maka penyimpangan
sosial dapat dibedakan menjadi penyimpangan sosial positif dan
penyimpangan sosial negatif.
a. Penyimpangan sosial positif merupakan
jenis penyimpangan sosial yang walaupun menyimpang atau tidak sesuai
dari norma/ nilai-nilai yang berlaku namun bermanfaat baik bagi dirinya
sendiri maupun bagi masyarakat. Contoh penyimpangan positif adalah
perempuan yang bekerja dalam bidang yang biasanya dikerjakan oleh
laki-laki, misalnya sopir taksi, ojek, pembalap, petinju, pesepakbola,
dll.
b. Penyimpangan sosial negatif,
merupakan jenis penyimpangan sosial yang berdampak merugikan bagi si
pelakunya dan masyarakat. Contoh penyimpangan negatif yaitu perbuatan
menipu, berlaku tidak sopan dengan orang lain, mencuri, dsb.
Dampak Penyimpangan Sosial.
Penyimpangan sosial dapat berdampak positif dan negatif. Berikut ini
beberapa dampak/ akibat dari suatu perbuatan yang menyimpang ;
1. dapat menghancurkan masa depan pelakunya
2. menganggu keamanan dan ketertiban
3. menimbulkan beban psikologis bagi pelakunya, seperti misalnya perasaan malu, dan stres.
4. Merusak tatanan nilai didalam masyarakat.
5. mendorong terjadinya perubahan sosial.
Pengendalian Penyimpangan Sosial
Pengertian pengendalian sosial adalah suatu cara untuk menertibkan
anggota masyarakat yang menyimpang, melanggar, atau membangkang terhadap
nilai/ aturan/ norma. Tujuan pengendalian sosial adalah supaya
masyarakat mau mematuhi aturan dan norma yang berlaku sehingga tercipta
masyarakat yang serasi, teratur, dan tertib.
Jenis-jenis pengendalian penyimpangan sosial
Jenis atau cara pengendalian sosial dapat kita bagi menjadi 4 cara,
yaitu dengan tanpa kekerasan (persuasif), dengan kekerasan (koersif),
penciptaan situasi yang dapat mengubah sikap dan perilaku (kompulsif),
dan penyampaian nilai norma dan aturan secara berfulang-ulang (vervasi).
Pengertian pengendalian sosial persuasif adalah jenis pengendalian
sosial yang menggunakan cara-cara tanpa kekerasan. Contoh pengendalian
sosial persuasif yaitu penertiban PKL (Pedagang Kaki Lima) ke lokasi
tertentu yang sudah disiapkan.
Pengendalian sosial koersif merupakan jenis pengendalian sosial yang
menggunakan cara-cara kekerasan untuk menertibkan masyarakat. Misalnya
menertibkan PKL (pedagang kaki lima) dengan cara membongkar paksa lapak
PKL tsb setelah sebelumnya diberi peringatan.
Adapun contoh dari pegendalian sosial kompulsif adalah dengan
menyediakan tempat sampah yang mudah dijangkau di sekolah supaya
warganya tidak membuang sampah sembarangan. Sedangkan contoh
pengendalian sosial vervasi adalah dengan ceramah, penyuluhan, ataupun
dengan memanfaatkan papan informasi.
Pengendalian sosial preventif adalah jenis pengendalian sosial yang
dilakukan untuk mencegah perilaku menyimpang tsb terjadi. Contoh
pengendalian sosial preventif misalnya sosialisasi akan bahaya nya
penggunaan narkoba supaya mencegah generasi muda kecanduan narkoba.
Pengendalian sosial represif
Jenis-jenis lembaga pengendalian sosial paling tidak dapat kita bedakan
menjadi tiga, yaitu adat-istiadat, kepolisian, dan pengadilan.
0 Response to "Pengertian Pengendalian Penyimpangan Sosial - Pengertian, contoh, faktor penyebab Ilmu Sosiologi"
Post a Comment