Membuat lubang serapan biopori
Tuesday, 2 October 2018
Add Comment
Membuat lubang serapan biopori
Kampungilmu.web.id - Pada
musim hujan, bencana banjir banyak terjadi diberbagai wilayah indonesia
dan salah satu penyebabnya adalah kurangnya daerah resapan air hujan.
Hal ini karenakan sebagian besar tanah diperkotaan telah beralih fungsi
sebagai tempat tinggal manusia yang 100 persen kedap air ata sama sekali
tidak ada tanah terbuka. Banyaknya lahan atau bangunan yang kedap air,
menyebabkan air hujan yang turun tidak terserap tanah dan akhirnya
membuat aliran permukaan hingga hilir. Inilah yang akhirnya menimbulkan
banjir.
Sebagai
salah satu solusinya, telah dikembangkan sebuah teknologi sederhana
yang mengupayakan untuk engatasi banjir tersebut. Teknologi itu disebut
dengan lubang serapan biopori. Teknologi tersebut merupakan teknologi
sderhana, tepat guna, mudah dan bisa dilakukan siapapun, mulai dari
skala rumah tangga hingga skala lebih luas.
Biopori
berasalh dari kata bio artinya makhluk hidup dan pori artinya lubang.
Jadi biopori dapat diartikan sebagai lubang makhluk hidup yang terbentuk
akibar aktivitas makhluk hidup. Lubang resapan biopori merupakan
teknoogi sederhana yang dikembangkan oleh IPB. Latar belakang penemuan
lubang serapan biopori adalah sering terjadinya banjir dikota-kota besar
di indonesia yang dikarenakan kurangnya daerah serapan air. Teknologi
biopori berfungsi untuk meresapkan air ke dalam tanah sehingga air tidak
menggenang dipermukaan tanah. Selain itu, lubang penampang biopori juga
bisa digunakan untuk membuat kompos dengan cara memasukkan sampah
organik ke dalam lubang penampang biopori.
Manfaat biopori sebagai berikut:
1. Mencegah terjadinya banjir
2. Persediaan air tanah terjamin
3. Tempat pembuatan kompos.
Cara membuat biopori
1.
Buat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10
cm. Kedalaman kurang lebih 100 cm atau tidak mencapai muka air tanah
bila air tanahnya dangkal. Jarak antar lubang antara 50 - 100 cm.
2. Mulut lubang dapat diperkuat dengan semen selebar 2 - 3 cm dengan tebal 2 cm di sekeliling mulut lubang,
3. isi lubang dengan sampah organik yang berasal dari sampah dapur, sisa tanaman, dedaunan, atau pangkasan rumput.
4. Sampah organik perlu selalu ditambahkan ke dalam lubang yang isinya sudah berkurang atau menyusut akibat proses pelapukan.
5.
Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil pada setiap akhir
musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan lubang serapan.
Jaga
lubang serapan selalu penuh terisi sampah organik. Jika sampah organik
belum atau tidak cukup maka sumbatkan dibagian mulut dangan semen atau
sampah kering. Dengan cara ini maka lubang tidak akan berpotensi terisi
material lain seperti tanah atau pasir. Selain itu, jika ada jenis
sampah yang berpotensi bau dapat diredam dengan semen atau sampah kering
yang menyumbat mulut lubang serapan biopori.
0 Response to "Membuat lubang serapan biopori"
Post a Comment