Materi Lengkap Filum Porifera dan Ciri-cirinya
Friday 28 September 2018
Add Comment
A. PENGERTIAN PORIFERA
Kampungilmu.web.id - Porifera merupakan filum dari kingdom
animalia yang juga sering disebut Hewan Spons. Porifera adalah kelompok hewan
multiseluler (tersusun atas banyak sel) yang paling sederhana. Kata Porifera
berasal dari 2 kata, yaitu “porus” yang artinya rongga, dan “ferre” yang
artinya mempunyai, sehingga secara bahasa porifera berarti hewan yang memiliki
rongga. Namun demikian, Filum ini sulit dikenali sebagai hewan karena tidak
memiliki kepala, badan, dan anggota tubuh lainnya. Karenanya banyak pula yang
mengelompokkannya ke dalam kingdom tumbuhan. Porifera juga sering disebut
Kingdom Parazoa, “para” berarti di samping dan zoa berarti hewan,
pengelompokkan tersebut terjadi karena porifera disebut belum memiliki bentuk
hewan sepenuhnya, dan belum memiliki jaringan sejati. Ukuran tubuh hewan ini
bermacam-macam, mulai dari yang hanya sebutir beras hingga yang tingginya
mencapai 2 meter. Porifera umumnya hidup berkoloni dan melekat pada dasar
perairan yang tidak terlalu dalam.
B. STRUKTUR TUBUH PORIFERA
Kelompok porifera terdiri atas
sekitar 10.000 spesies, dan kebanyakan hidupnya air laut dan air tawar. Ciri
khas porifera adalah memiliki lubang atau pori (spongosol) di seluruh bagian
tubuhnya, lubang tersebut berfungsi sebagai tempat masuknya air untuk sumber
makanan dan oksigen. Tubuh Porifera disusun oleh sel berongga yang belum
membentuk jaringan sejati, oleh karena itu sering pula disebut hewan spons.
Kerangka tubuh filum ini disusun oleh serabut-serabut halus dari zat kapur yang
juga membentuk seperti spons (Spongin). Kebanyakan dari porifera merupakan
hewan hermafrodit, yaitu memiliki dua alat kelamin, jantan dan betina, dalam
satu tubuh. Tempat masuknya pori-pori air pada porifera disebut ostinum,
sedangkan tempat keluarnya makanan dan air disebut oskulum.
Tubus Porifera dilapisi oleh dua
lapisan jaringan (dipoblastik), yaitu lapisan luar (Ektodermis) dan lapisan
dalam (Endodermis).
![]() |
PORIFERA |
Lapisam Luar (Ektodermis)
Lapisan luar tubuh porifera disusun
oleh sel-sel epidermis yaitu epitel yang disebut pinakosit. Sel-sel epitel
pinakosit ini berbentuk pipih dan tebal, fungsinya adalah sebagai pelindung
tubuh dari porifera. Diantara Pinakosit-pinakosit terdapat rongga atau pori
yang disebut ostinum sebagai tempat masuknya air yang membentuk saluran air dan
akan bermuara ke spongosol (rongga tubuh).
Lapisan dalam (Endodermis)
Lapisan dalam tubuh porifera disusun
oleh sel – sel “berleher” memiliki flagela yang disebut sel koanosit. Flagela
atau kaki pada sel koanosit yang bergerak akan membentuk aliran air yang
mengandung makanan dan oksigen agar sampai ke spongosol. Setelah sampai ke
spongosol, sel koanosit akan menyerap makanan dari air tersebut, dan juga sel
ini akan mengatur pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam tubuh. Sisa
makanan dan air, serta komponen yang tidak dibutuhkan oleh tubuh akan dibuang
melalui Oskulum.
Lapisan antara Ektodermis dan Endodermis
Terdapat sebuah struktur tubuh
seperti lapisan diantara lapisan luar tubuh (Ektoderm) dan lapisan daklam tubuh
(Endoderm) sehingga banyak sumber yang mengatakan bahwa Filum porifera memiliki
tiga lapisan tubuh utama. Lapisan ini disebut sebagai mesohil (mesoderm) yang
terletak diantara sel koanosit dan sel epidermis. Pada mesohil terdapat
beberapa sel yang memiliki berbagai fungsi, yaitu :
a. Sel Amoebosit,
Sel Amoebosit adalah sel yang tidak
mempunyai bentuk dominan dan dapat bergerak dengan menggunakan pseudopodia
(kaki palsu). Sel ini berfungsi untuk :
- Mengambil makanan yang telah diserap sel koanosit
- Mencerna makanan tersebut
- Membawa dan mendistribusikan makanan ke sel lain dalam tubuh
- Membentuk serat rangka yang keras di dalam mesohil
b. Sel Skleroblas
Sel Skleroblas merupakan merupakan
sel yang berfungsi membentuk spikula(kerangka tubuh porifera).
c. Sel Archeosit
Sel Archeosit adalah sel amoebosit
embrional yang dapat berubah fungsi membentuk sel sperma dan ovum.
d. Sel Spikula
Sel Spikula merupakan sel yang
menjadi penyusun kerangka tubuh porifera
Berdasarkan struktur tubuhnya
porifera dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
1. Tipe Ascon
Tipe Ascon merupakan porifera yang
memiliki struktur tubuh paling sederhana, yaitu tempat masuknya air atau ostium
langsung berhubungan dengan spongosol (rongga tubuh), dan langsung keluar
melalui oskulum
2. Tipe Sicon
Tipe Sycon merupaan Porifera yang
struktur tubuhnya sedikit kompleks, yaitu tempat masuknya air atau ostium
berhubungan terlebih dahulu dengan cabang cabang rongga tubuh yang disebut
saluran inkuren, kemudian menuju saluran radier, lalu baru masuk ke spongosol
dan keluar melalui oskulum.
3. Tipe Leucon (Rhagon)
Tipe Leucon merupakan porifera yang
struktur tubuhnya paling kompleks, yaitu tempat masuknya air atau ostium berhubungan
terlebih dahulu dengan rongga-rongga menuju saluran yang dibatasi oleh sel koanosit,
kemudian masuk ke salurang berbentuk lingkaran yang berhubungan satu sama lain,
setelah itu baru masuk ke spongosol, dan keluar melalui oskulum.
C. SISTEM ORGAN PORIFERA
- Sistem pernapasan, seperti yang telah kami jelaskan diatas, porifera bernapas dengan memasukkan air melalui pori-pori ke dalam tubuhnya, kemudian setelah air sampai ke songosol (rongga tubuh), akan terjadi pertukaran oksigen dengan karbondioksida dalam tubuh. Proses pertukaran udara ini dilakukan oleh sel koanosit.
- Sistem Reproduksi, porifera dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual. Secara seksual porifera akan membentuk ovum dan sperma yang dilakukan oleh sel koanosit, kemudian terjadi fertilisasi, karena bersifat hermafrodit (memiliki 2 kelamin) setiap individu dapat mengeluarkan sperma maupun ovum, dan pertemuan sperma dan ovum terjadi di mesofil yang kemudian akan tumbuh menjadi larva dan dilepaskan ke perairan. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan pembentukan tunas dan gemula dari sekumpulan sel yang akan tumbuh menjadi individu baru.
- Sistem Pencernaan, seperti penjelasan sebelumnya, pencernaan pada porifera juga dilakukan oleh sel koanosit. Ketika air telah masuk ke rongga tubuh (spongosol) maka sel koanosit akan menyerap makanan dari air, lalu makanan tersebut dicerna dan didistribusikan ke sel lain oleh sel amoebosit. Umumnya porifera memkanan plankton.
- Sistem Persarafan, porifera tidak mempunyai sel saraf, namun ia mampu bereaksi terhadap perubahan lingkungan dan sentuhan pada beberapa area tertentu. Fungsi ini dilakukan oleh sel lain dalam tubuhnya.
D. CIRI CIRI PORIFERA
Dari penjelasan diatas, maka porifera
memiliki ciri khas tertentu, yaitu :
- Porifera merupakan hewan multiseluler yang belum memiliki jaringan sejati
- Porifera memiliki pori pada seluruh tubuhnya yang berfungsi sebagai tempat masuknya air yang mengandung makanan dan oksigen
- Porifera memiliki saluran air dan rongga tubuh sebagai pusat terjadinya sistem organ
- Kerangka tubuhnya disusun oleh serabut-serabut halus dari zat kapur
- Tubuhnya memiliki dua lapisan (dipoblastik), yaitu lapisan luar (Ektoderm) dan lapisan dalam (Endoderm)
- Porifera belum memiliki sl saraf namun mampu bereaksi terhadap perubahan lingkungan
- Hidup berkoloni dan pada perairan yang tidak terlalu dalam
E. KLASIFIKASI PORIFERA
1. Kelas Calcareae (Calcispongiae)
Kelas Calcareae merupakan porifera
yang memiliki kerangka tubuh (spikula) dari kalsium karbonat. Calcareae
biasanya hidup di laut dangkal. Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan
tinggi kurang lebih 10 cm dan biasanya berbentuk seperti vas bunga. Secara
bahasa Calcaspongiae disusun oleh dua kata dari bahasa latin, yaitu Calca yang
artinya kapur, dan spongiae yang artinya porifera. Contoh Kelas ini adalah
Leucosolenia
![]() |
CALCAREAE |
2. Kelas Hexatinellidae
Kelas Hevatinellidae merupakan
porifera yang memiliki kerangka tubuh (spikula) dari silika atau yang lebih
dikenal dengan pasir atau kuarsa. Umumnya hewan ini hidup di laut dalam.
Contohnya adalah Regadrela.
![]() |
HEXATINELLIDAE |
3. Kelas Demospongiae
Kelas Demospongiae merupakan kelompok
porifera yang kerangka tubuhya tersusun oleh serabut spons. Umumnya hidup di
laut dalam maupun dangkal, namun adapula yang hidup di air tawar. Demospongiae
merupakan satu-satunya kelas porifera yang anggotanya ada yang hidup di air
tawar. Demospongiae merupakan kelas terbesar porifera, 90% dari seluruh
porifera merupakan kelas ini. Struktur Tubuh semua Demospongiae merupakan tipe
Leukon (Rhagon). Ukuran tubuhnya mencapai lebih dari 1 m, dan warnanya cerah.
Contoh hewan yang termasuk kelas ini adalah hipposongia.
![]() |
DEMOSPONGIAE |
Lalu, ciri apa yang bisa kita pakai / gunakan untuk mengenali hewan porifera ini ?
Beberapa ciri filum porifera yang penting dan khas antara lain adalah :
- tubuh tersusun atas banyak sel [ multiseluler ] tetapi tidak memiliki jaringan , organ maupun sistem organ
- seluruh permukaan tubuh berpori, bentuk mirip tumbuhan/bulat/pipih/vas bunga, tanpa organ, jaringan saraf, mulut.Tidak bergerak aktif, mempunyai kerangka tubuh, daya regenerasi tinggi
- sistem pencernaan : jenis makanan: alga, pencernaan intraseluler dalam sel khoanosit, zat makanan diedarkan oeh sel amoebosit.
- Sistem saluran air , ada 3 tipe , yaitu : tipe askon ( paling sederhana ). Lalu lintas air : ostia à spongiosol à oskulum, tipe sikon . Lalu lintas air : ostia - saluran radial tak bercabang - spongiosol - oskulum, tipe leucon ( paling rumit ). Lalu lintas air : ostia - saluran radial bercabang-cabang - spongiocoel
- Zat penyusun rangka tubuh : rangka dari zat kapur ( kalsium karbonat ), rangka dari silikat, rangka dari serabut spongin / zat tanduk ·
- Cara reproduksi : Aseksual : membentuk tunas , gemul ( butir benih ) yang dibentuk dari sel amoebosit dibungkus 3 lapisan kuat, Seksual : pembuahan sperma dan ovum ( : terbentuk dari perkembangan sel amoebosit atau sel koanosit ) secara internal membentuk larva bersilia.
- Habitat : sebagian besar anggotanya hidup di air laut. Hanya sedikit di antara mereka yang hidup di air tawar
- tubuh bersifat radial simetris [ simetri radial ]
- tersusun atas dua lapisan lembaga, yaitu : ektoderm di bagian luar yang berhubungan langsung dengan lingkungan luar dan endoderm di bagian dalam yang membatasi rongga dalam
0 Response to "Materi Lengkap Filum Porifera dan Ciri-cirinya"
Post a Comment