SafelinkU | Shorten your link and earn money

Pengertian , Pengaruh,Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Ciri-ciri Perubahan Sosial Budaya

Perubahan Sosial Budaya.Keadaan masyarakat senantiasa mengalami perubahan, perkembangan,dan pergantian. Perubahan-perubahan ini dalam ilmu sosialdinamakan perubahan sosial budaya.Menurut Selo Soemardjan (sebagaimana dikutip SoerjonoSoekanto, 1987:285), perubahan sosial adalah segala perubahan padalembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat. Perubahan tersebutmempengaruhi sistem sosialnya. Sistem sosial tersebut meliputi nilai-nilai,sikap, dan pola perilaku kelompok-kelompok di masyarakat.


Apa itu perubahan sosial budaya?

Dari frase yang digunakannya sudah jelas, yaitu perubahan yang terjadi pada aspek sosial dan kebudayaan. Pengertian singkat ini tentu belum cukup. Kita akan merujuk pada pendapat para ahli untuk mendeskripsikan definisi tentang perubahan tersebut.Sosiolog Indonesia Selo Soemardjan mendefinisikan perubahan sosial budaya sebagai segala perubahan pada lembaga kemasyarakatan  yang memengaruhi sistem sosialnya. Apa sistem sosial yang dimaksud? Sistem sosial bisa berupa nilai-nilai, norma, pola perilaku kelompok sosial di masyarakat.Pakar ilmu sosial Gillin dan Gillin mengatakan bahwa perubahan sosial budaya merupakan suatu variasi dari cara hidup masyarakat yang telah diterima, baik karena perubaha kondisi geografis, kultur, demografi, ideologi, ataupun karena adanya penemuan-penemuan baru di masyarakat.

Samuel Koenig medefinisikan perubahan sosial budaya sebagai modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan sosial yang disebabkan oleh baik faktor internal ataupun eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri manusia. Sedangkan faktor eksternal berasal dari luar diri manusia.Dari ulasan di atas, kita bisa simpulkan bahwa perubahan sosial budaya merupakan perubahan pola perilaku dan unsur-unsur sosial budaya yang memengaruhi perubahan sistem dan struktur sosial.

Apa saja contoh perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat?

Berikutnya, saya akan menyebutkan beberapa bentuk perubahan sosial budaya disertai contoh-contohnya. Pada dasarnya, bentuk perubahan sosial budaya bisa diklasifikasikan menjadi tiga:
  • Perubahan yang cepat (revolusi) dan lambat (evolusi)
  • Perubahan yang berdampak besar dan kecil
  • Perubahan yang direncanakan dan tidak direncanakan



» Perubahan yang cepat (revolusi) dan lambat (evolusi)

Revolusi dapat didefinisikan sebagai perubahan yang berlangsung dalam waktu cepat. Tipikal revolusi tidak hanya cepat, melainkan juga berskala besar. Dampak dari revolusi umumnya perubahan menyeluruh pada sendi-sendi kehidupan. Gerakan-gerakan politik revolusioner berusaha menggulingkan sistem politik yang mapan untuk menggantinya dengan yang baru. Artinya, revolusi dapat berorientasi pada perubahan sistem secara menyeluruh.
Sebagai contoh, revolusi industri di Inggris yang berusaha mengganti tenaga manusia dengan tenaga mesin dalam proses produksi di pabrik-pabrik. Revolusi Perancis berusaha mengubah sistem monarki menjadi demokrasi liberal berasas persaudaraan, kesetaraan, dan kebebasan. Revolusi agraria atau revolusi hijau berusaha mengubah tata cara pertanian dari tradisional ke modern untuk meningkatkan hasil pertanian.
Evolusi dapat didefinisikan sebagai perubahan sosial budaya yang terjadi dalam waktu lama. Tipikal perubahan evolusi adalah berlangsung lambat, bahkan tak jarang kita tidak merasakannya. Tau-tau sesuatu telah berubah. Pada umumnya, proses evolusi tidak melibatkan konflik atau kekerasan karena terjadi dalam skala kecil dan berdampak kecil namun kumulatif.
Contoh evolusi, misalnya menggunakan uang kertas sebagai alat pertukaran dan jual beli. Sekarang bahkan kita kadang tidak perlu menggunakan uang kertas, bisa dengan transfer melalui internet banking atau ATM. Bentuk transansi finansial mengalami evolusi, dari barter, kuang kertas, sampai uang digital 


» Perubahan yang berdampak besar dan kecil
Perubahan berdampak besar adalah perubahan yang mengubah hampir seluruh sendi kehidupan dan struktur sosial masyarakat yang eksis sebelumnya. Perubahan ini berdampak langsung bagi kehidupan masyarakat. Penyebab perubahan ini umumnya berasal dari luar atau eksternal. Kondisi sosial tak menutup kemungkinan berubah total setelah terjadi perubahan karena dampaknya yang bagitu besar.
Contoh perubahan berdampak besar, misalnya, kondisi desa Kinahrejo di lereng Gunung Merapi yang meletus beberapa tahun silam berubah menjadi desa wisata lava. Perubahan tersebut terjadi setelah awan panas menyapu bersih rumah-rumah dan penduduk desa yang enggan mengungsi. Desa tersebut dan sebagian penduduknya masih eksis, namun sistem sosialnya, termasuk mata pencaharian warganya tidak sama seperti dulu lagi.
Perubahan berdampak kecil adalah perubahan yang tidak berpengaruh langsung bagi kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut dialami oleh salah satu unsur budaya tanpa mempengaruhi unsur budaya yang lain. Kecilnya dampak perubahan membuat masyarakat tidak ambil pusing. Bahkan biasanya dibiarkan terjadi begitu saja.
Misalnya, perubahan potongan dan warna rambut anak-anak ketika libur sekolah. Semula, potongan rambutnya lumayan rapih dan berwarna hitam. Ketika libur sekolah dua minggu, rambutnya dipotong ala undercut dengan jambul yang dicat kemerahan. Dengan pedenya, anak tersebut naik motor masuk gang sempit di kampung-kampung. Perubahan tersebut berskala kecil dan tidak berpengruh bagi kehidupan sosial secara menyeluruh.

» Perubahan yang direncanakan dan tidak direncanakan

Perubahan yang direncanakan adalah perubahan yang dikehendaki oleh masyarakat. Oleh karena dikehendaki, perencanaan yang matang dilakukan. Perencanaan adalah kunci dari perubahan yang dikehendaki. Perubahan yang direncanakan bisa dianggap baik oleh sebagian masyarakat namun menyesatkan bagi sebagaian yang lain. Biasanya terjadi konflik sebelum perubahan tersebut benar-benar terjadi.
Sebagai contoh, pembangunan bandara baru di Yogyakrata. Perubahan tersebut dikehendaki oleh pemerintah daerah sebagai solusi. Namun, bermasalah menurut sebagaian penduduk yang tanahnya akan diganti rugi dan digusur. Masyarakat yang awalya bertani akan tersingkir dari pekerjaannya dan melakukan pekerjaan baru atau tergusur. Perubahan lahan pertanian menjadi bandara baru adalah perubahan yang direncanakan.
Perubahan yang tidak direncanakan terjadi secara spontan atau terjadi tanpa kesengajaan. Perubahan bentuk ini bisa jadi tidak diinginkan, namun kondisi memaksanya untuk terjadi. Perubahan tanpa rencana bisa berupa efek samping dari perubahan yang direncanakan. Masyarakat biasanya melakukan tindakan responsif untuk menanggulangi dampak negatif yang muncul, dan merayakan dampak positifnya.
Contoh perubahan tak direncanakan adalah pengembangan suatu desa menjadi desa wisata. Para turis baik lokal maupun internasional datang ke tempat tersebut. Tanpa direncanakan, daerah sekitar kampung tersebut menjadi pusat souvenir. Masyarakat sekeliling desa wisata menikmati dampaknya. Namun, beberapa tempat sekitar justru berkembang menjadi arena prostusi. Dampak yang dipandang negatif ini muncul, mengubah kampung yang dulunya sepi jadi rame pekerja seks.



Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Budaya
MenurutSoerjono Soekanto (1987:293–298), perubahan sosial budaya yangterjadi dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi perubahan evolusidan revolusi, perubahan direncanakan dan tidak direncanakan, sertaperubahan berpengaruh kecil dan berpengaruh besar.

a. Perubahan Revolusi dan Evolusi
Revolusi adalah perubahan yang berlangsungdalam waktu yang cepat. Revolusimenyangkut seluruh sendi-sendi pokokkehidupan masyarakat. Perubahan karenarevolusi dapat direncanakan atau tidakdirencanakan sebelumnya.

Ciri khasrevolusi antara lain perubahan berlangsungsecara cepat, berskala besar karena menyangkutsendi-sendi pokok kehidupan,terjadi tanpa direncanakan sebelumnya, serta menimbulkankonflik. Contoh perubahan ini antara lain
  1. Revolusi Industri Inggris, Revolusi Prancis,
  2. Revolusi Indonesia tahun 1945, serta
  3. Reformasi Indonesia tahun 1998.

Perubahan evolusi merupakan perubahanyang berjalan lambat dan memerlukanwaktu yang lama. Umumnya perubahanevolusi berupa suatu rentetan perubahankecil yang mengikutinya secara lambat.Perubahan evolusi terjadi karena masyarakatberusaha menyesuaikan diri dengan kebutuhan,keadaan, dan kondisi lingkungan sekitar.

Ciri khas perubahan evolusi antara lain memerlukan waktu lama, perubahan berskala kecil, terjadinya perubahan tidak disadari oleh masyarakat, dan tidak menimbulkan konflik. Contohnya terjadi pada kehidupan suku bangsa kita seperti Nias, Dani, Dayak, dan Sakai.Perubahan tersebut juga terjadi pada masyarakat desa menjadi masyarakat kota yang kompleks dan perubahan mata pencaharian hidup.

b. Perubahan Direncanakan dan Tidak Direncanakan
Perubahan direncanakan disebut juga perubahan yangdikehendaki oleh masyarakat. Perubahan yangdirencanakan adalah perubahan yang dikehendaki, diperkirakan,dan direncanakan sebelumnya oleh pihak-pihak yang menginginkanperubahan tersebut. Orang-orang menginginkanperubahan dinamakan agent of change atau agen perubahan.Mereka mendapat kepercayaan dari masyarakat sebagai pemimpinsebuah lembaga kemasyarakatan.

Contoh paling baik dari agent of changeadalah peran yang dijalankan oleh ButetManurung.
Ia ingin melihat anak-anak dipedalaman hutan di Sumatra bisa maju. Ia termasuk agent of change yang sangatberjasa bagi bangsa dan negara.Perubahan yang direncanakan dalampelaksanaannya harus sesuai dengan sosialplanning yang telah ditentukan. Contohperubahan direncanakan adalah pembangunankompleks rumah tahan gempa, pembangunanrumah sederhana dengan hargayang murah, dan pembangunan tata kota.

Perubahan tidak direncanakan adalahperubahan yang terjadi tanpa sengaja atautidak diinginkan oleh pihak-pihak yangmengadakan perubahan. Biasanya perubahantidak dikehendaki muncul sebagaidampak dari perubahan yang direncanakan.Contohnya pembangunan kota menyebabkanurbanisasi, meningkatnya angka kriminalitas,banyak rumah kumuh, dan bencana banjir


c. Perubahan Berpengaruh Besar dan Berpengaruh Kecil
Perubahan berpengaruh besar adalahperubahan yang membawa pengaruh langsungterhadap kehidupan masyarakat.Perubahan tersebut terjadi pada unsur-unsursosial budaya yang baku dalam masyarakat,seperti struktur kemasyarakatan, hubungankerja, sistem mata pencaharian, dan stratifikasisosial. Perubahan ini membawa pengaruhbesar bagi kehidupan masyarakatsecara keseluruhan. Contoh perubahanberpengaruh besar adalah industrialisasi,modernisasi, dan globalisasi.

Perubahan yang berpengaruh kecil adalah perubahan yangtidak membawa pengaruh langsung bagi kehidupan masyarakat.Perubahan tersebut hanya terjadi pada sekelompok kecil dari satuunsur budaya yang tidak berarti bagi masyarakat. Misalnyaperubahan mode rambut dan tren baju. Contoh lain adalahperubahan tata bahasa, perubahan gerakan tari, dan perubahanlogat bahasa yang digunakan

Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial Budaya
a. Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya
1) Kontak dengan Budaya Lain
Kontak merupakan proses penyampaianinformasi tentang ide, keyakinan,dan hasil-hasil budaya. Adanya kontakdengan budaya lain menjadikan satukebudayaan bertemu dan saling bertukarinformasi. Misalnya kontakdagang antara pedagang Nusantaradengan pedagang India, Arab, dan Barat.Kebudayaan mereka saling mempengaruhiyang akhirnya membawa perubahansosial budaya.

2) Sikap Menghargai Hasil Karya Orang Lain
Tidak adanya apresiasi terhadapkarya orang lain menjadikan seseorangenggan untuk berkarya. Jika setiap orang menghargaihasil karya orang lain, setiap orang akanberlomba-lomba menciptakan suatukarya yang bermanfaat bagi masyarakat. Penemuan pesawat terbang mengilhamiProf. Dr. Ing. B.J. Habibie untuk mendirikanpabrik pesawat di Bandung.

3) Sistem Pendidikan yang Maju
Pendidikan mengajarkan seseoranguntuk berpikir ilmiah dan objektif.Seseorangdapat menilai bentuk kebudayaan yangsesuai dengan kebutuhan serta kebudayaanyang tidak sesuai dengan perkembanganzaman. Berbekal pengetahuanitu seseorang melakukan perubahanpada kebudayaan jika dirasa perlu. Olehkarena itu, sistem pendidikan tinggimampu mendorong munculnya perubahansosial budaya.

4) Keinginan untuk Maju
Tidak ada seorang pun yang puas dengan keadaan sekarang.Mereka umumnya menginginkan sesuatu yang lebih baikdari keadaan saat ini. Orang akan melakukanberbagai upaya guna melakukan perubahan hidup yangtentunya ke arah kemajuan. Misalnya seorang pelajar mengikutikursus komputer untuk menambah pengetahuan dan keterampilankomputer.

5) Penduduk yang Heterogen
Masyarakat yang heterogen memudahkanterjadinya perubahan sosialbudaya. Penduduk Indonesiaterdiri atas bermacam-macam suku, ras,dan ideologi. Perbedaan-perbedaan yangada tidak selamanya membawa keuntunganbagi Indonesia. Perbedaantersebut dapat menimbulkan konflik jikatidak disertai dengan rasa toleransi yangtinggi. Konflik-konflik inilah yangmendorong munculnya perubahansosial budaya.

6) Ketidakpuasan Masyarakat terhadap Bidang KehidupanTertentu
Setiap orang tidak akan pernah puas dengan keadaannyasaat ini. Berbagai cara dan upaya mereka lakukan untuk mengubahtaraf hidup. Rasa tidak puas terhadap keadaan mendorongnyamelakukan berbagai perubahan. Hal ini pun terjadipada masyarakat Indonesia ketika reformasi digulirkan. Rasatidak puas terhadap pemerintahan saat itu mendorongmasyarakat menuntut perubahan secara total.

7) Sistem Pelapisan Terbuka
Sistem pelapisan terbuka memungkinkanterjadinya gerak sosial vertikalyang lebih tinggi. Sistem ini memberikesempatan kepada seseorang untukmaju. Kesempatan untuk menaiki stratayang lebih tinggi mendorong seseorangmelakukan perubahan ke arah yanglebih baik.

8) Orientasi ke Masa Depan (Visioner)
Pandangan yang visioner mendorongseseorang melakukan beragamperubahan. Bagi mereka masa laluadalah sesuatu yang patut untuk dikenang,bukan sebagai pedoman hidup.

Masa depan harus lebih baik dari masasekarang. Visi inilah yang mendorongseseorang melakukan perubahan.

9) Sikap Mudah Menerima Hal-Hal Baru
Suatu perubahan akan berdampakbesar jika setiap orang menerimaperubahan tersebut. Keadaan ini menjadiberbeda jika tidak ada seorang punyang menanggapi perubahan tersebut. Sikap mudahmenerima hal-hal baru mendorongterjadinya perubahan sosial budaya dimasyarakat.

10) Toleransi terhadap Perubahan

Sikap toleransi dibutuhkan untuk mempercepat lajuperubahan sosial budaya dalam masyarakat. Adanya sikaptoleransi menjadikan masyarakat lebih mudah menerima hal-halbaru. Masyarakat akan menerima hal-hal baru yang dirasamembawa kebaikan.

b. Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya
1) Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain
Masyarakat yang kurang berhubungan dengan masyarakatlain mengalami perubahan yang lamban. Mereka terkukungdalam kebudayaan mereka dan pola-polapemikiran yang masih sederhana.Contohnya suku-suku bangsa yangmasih tinggal di pedalaman.

2) Masyarakat yang Bersikap Tradisional
Umumnya masyarakat tradisionalmemegang kuat adat istiadat yang ada.Mereka menolak segala hal baru yangberkenaan dengan kehidupan sosial.Adat dan kebiasaan diagung-agungkan.Sikap ini menghambat masyarakattersebut untuk maju.

3) Pendidikan yang Rendah
Masyarakat yang berpendidikanrendah umumnya tidak dapat menerimahal-hal baru. Pola pikir dan cara pandangmereka masih bersifat sederhana.Mereka umumnya enggan mengikutigerak perubahan yang ada. Artinya,masyarakat statis dan tidak mengalamiperubahan yang berarti.

4) Adanya Kepentingan yang Tertanam Kuat pada SekelompokOrang (vested interest)
Adanya vested interest yang kuat dalam suatu kelompokmenyebabkan perubahan sulit terjadi. Hal ini dikarenakansetiap kelompok yang telah menikmati kedudukannya akanmenolak segala bentuk perubahan. Mereka takut adanyaperubahan akan mengubah kedudukan dan statusnya dalammasyarakat.

5) Ketakutan akan Terjadinya Kegoyahan Integrasi
Terciptanya integrasi merupakan harapan dan cita-citamasyarakat pada umumnya. Oleh karena itu, integrasimerupakan sesuatu yang dilindungi oleh masyarakat. Segalahal baru ditolak untuk menghindari kegoyahan dalam integrasimasyarakat.

6) Prasangka Buruk terhadap Unsur Budaya Asing
Sikap demikian sering dijumpai pada masyarakat yangpernah dijajah oleh bangsa asing. Pengalaman-pengalamantempo dahulu menyebabkan mereka senantiasa berprasangkaburuk terhadap budaya asing. Mereka menolaksegala hal baru terutama berasal dari bangsa asing, walaupunakan membawa perubahan ke arah yang lebih baik.

7) Hambatan Ideologis
Perubahan yang bersifat ideologi sangat sulit dilakukan. Setiap orang memandang ideologi sebagaisebuah pedoman hidup yang paling mendasar. Perubahan yang bersifat ideologis tidak mungkin terjaditerlebih pada masyarakat tradisional ketika ideologi dipegangkuat dalam kehidupan sosial.

Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya
a. Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor-faktor yang berasal dari dalammasyarakat itu sendiri. Faktor-faktor tersebut sebagai berikut.

1) Bertambah dan Berkurangnya Penduduk
Bertambah atau berkurangnya pendudukdisebabkan oleh angka kelahiran,kematian, dan migrasi yang selaluberubah-ubah. Perubahan jumlahpenduduk menyebabkan perubahanstruktur masyarakat, terutama menyangkutlembaga-lembaga kemasyarakatan.

Pesatnya perkembangan kotamendorong terjadinya urbanisasi.Jumlah penduduk di kota pun bertamba. Kota menjadi penuh sesak,muncul pengangguran yang mampumeningkatkan angka kriminalitas.Sementara desa kehilangan tenaga kerja produktif, banyaklahan pertanian kosong karena ditinggalkan pemiliknya.

2) Adanya Penemuan Baru (Inovasi)
Penemuan baru didorong adanya discoverydan invention. Discovery adalahsuatu penemuan dari unsur kebudayaanbaru, baik berupa alat atau ide baru yangdiciptakan oleh seorang atau beberapaindividu dalam masyarakat. Suatu discoverydapat berubah menjadi inventionjika masyarakat sudah mengakui,menerima, dan menerapkan penemuantersebut.Menurut Koentjaraningrat, ada tiga hal yang mendorongmunculnya penemuan-penemuan baru, yaitu:
  • kesadaran masyarakat terhadap kekurangan dalamkehidupannya;
  • kualitas ahli atau anggota masyarakat; dan
  • perangsang bagi aktivitas-aktivitas penciptaan dalammasyarakat.

3) Konflik yang Terjadi dalam Masyarakat
Pertentangan dalam masyarakatdapat menyebabkan perubahan sosialbudaya. Misalnya konflik yang terjadipada masyarakat Ambon. Berpuluh-puluhbangunan rusak, beratus-ratusorang kehilangan sanak saudara, kenyamanan,dan keamanan masyarakatmenjadi terganggu. Konflik terjadi karena adaperbedaan-perbedaan. Ketika perbedaandiperuncing dan menuntut persamaan,terjadinya konflik tidak terelakkan.

4) Pemberontakan dan Revolusi
Pemberontakan terjadi karena masyarakat merasa tidakpuas dengan keadaan saat itu. Situasidan kondisi tersebut mendorong munculnya revolusi sebagaiwujud dari pemberontakan. Contohnya Revolusi Mei tahun 1998 yangterjadi di Indonesia. Adanya revolusi membawa perubahanbesar dari sistem pemerintahan sampai pada sistemkemasyarakatan. Contohnya terjadinya perubahan kepalanegara, wakil kepala negara, struktur kabinet sampai pada polaperilaku masyarakatnya.


b. Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang berasal dari luarmasyarakat yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosialbudaya. Faktor-faktor tersebut sebagai berikut.

1) Perubahan Alam
Bencana alam seperti gempa bumi,gunung meletus, tsunami, dan musibahbanjir dapat memicu munculnya perubahansosial budaya. Bencanabanjir bandang yang terjadi pada awaltahun 2008. Curah hujan yang tinggimenyebabkan rumah, sekolah, pabrik,dan gedung pemerintahan terendam air.Akses jalan, kereta api, dan aliran listrikmenjadi terhambat. Banyak orangkehilangan tempat tinggal. Mereka terpaksatinggal dalam pengungsian dengansarana yang terbatas. Mereka pun kehilanganpekerjaan.

2) Peperangan
Peperangan bisa memicu terjadinyaperubahan sosial budaya dalam masyarakat. Mereka hidup dengan perasaan takutdan waswas. Masyarakat kita pernahmengalaminya saat mempertahankankemerdekaan.Masyarakat merasatertekan dan secara psikologis kehidupannyapenuh dengan ketakutan.Akibatnya, struktur masyarakat, polaperilaku, dan pemikiran mereka punmengalami perubahan.

3) Pengaruh Kebudayaan Lain
Hubungan antara dua masyarakat yang berbeda kebudayaanmemiliki kecenderungan untuk saling mempengaruhi satusama lain. Akhirnya, memicu munculnya perubahan sosial.Tiap-tiap masyarakat melakukan penyebaran kebudayaan yangmenghasilkan kebudayaan baru. Proses ini dapat berlangsungmelalui tiga cara, yaitu difusi, akulturasi, dan asimilasi.
  • Difusi merupakan suatu proses penyebaran unsur-unsurkebudayaan dari orang per orang kepada orang peroranganyang lain dan dari masyarakat ke masyarakat yang lain.
  • Akulturasi adalah pembauran antarbudaya yang masih terlihatmasing-masing sifat khasnya.
  • Asimilasi adalah pembauranantarkebudayaan yang menghasilkan budaya yang sama sekalibaru sehingga kebudayaan lama tidak terlihat.


Penelusuran yang terkait dengan Perubahan Sosial Budaya

  • contoh perubahan sosial budaya
  • bentuk perubahan sosial budaya
  • contoh perubahan sosial budaya beserta gambarnya
  • pengertian perubahan sosial budaya brainly
  • faktor pendorong perubahan sosial budaya
  • pengertian perubahan sosial budaya menurut para ahli
  • faktor perubahan sosial budaya
  • dampak perubahan sosial budaya

0 Response to "Pengertian , Pengaruh,Faktor Pendorong, Faktor Penghambat dan Ciri-ciri Perubahan Sosial Budaya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel