SafelinkU | Shorten your link and earn money

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Beserta Penjelasannya

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli

  1. Melayu SP. Hasibuan

    Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Melayu SP. Hasibuan adalah ilmu dan seni mengatur dan peran hubungan kerja agar dapat secara efektif dalam rangka membantu mewujudkan tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
  2. Ahcmad S. Rucky

    Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Achmad S. Rucky adalah aplikasi yang lebih tepat pada efisiensi yang sama dalam pemanfaatan, akuisisi, pengembangan dan pemeliharaan sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi secara efektif untuk mencapai tingkat optimal dari pemanfaatan sumber daya manusia oleh organisasi dalam mencapai tujuannya.
  3. Mutiara S. Panggabean

    Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Mutiara S. Panggabean adalah suatu proses yang terdiri dari pengorganisasian, perencanaan, kepemimpinan dan pengendalian kegiatan yang berhubungan dengan analisis pekerjaan, pengadaan, evaluasi pekerjaa, pengembangan, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan.
  4. Tulus (1992)

    Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Tulus dalam Suharyanto dan Hadna (2005:13) adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan tenaga kerja dimaksud membantu tujuan organisasi, individu, dan masyarakat.
  5. Amsrtrong (1990:1)

    Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Amstrong adalah suatu pendekatan terhadp manajemen manusia yang berdasarkan empat prinsip dasar.
  6. Moses N. Kiggundu (1989)

    Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Moses N. Kiggundu dalam Ambar Teguh Sulistiyani dan Rosidah (2003:11), HUman resources management is the development and utulization of personal for the effective achievement of individual, organizational, community, national, and international goals and objectives. (MSDM adalah pengembangan dan pemanfaatan pegawai dalam rangka tercapainya tujuan dan sasaran invdividu, organisasi, masyarakat, bangsa dan internasional yang efektif)
  7. Mary Parker Follett

    Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Mary Parker Follett adalah suatu seni untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
  8. Sofyandi (2009:6)

    Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Sofyandi adalah suatu strategi dalam menerapkan fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, organizing, leading and controlling, dalam setiap aktivitas atau fungsi operasional sumber daya manusia mulai dari proses penarikan, seleksi, pelatihan dan pengembangan, penempatan yang meliputi promosi, demosi dan transfer, penilaian kinerja, pemberian kompensasi, hubungan industrial, hingga pemutusan hubungan kerja, yang ditujukan bagi peningkatan kontribusi produktif dari sumbernya manusia organisasi terhadap pencapaian tujuan organisasi secara lebih efektif dan efisien.
  9. Bohlarander dan Snell (2010:4)

    Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Bohlarander dan Snell adalah ilmu yang mempelajari bagaimana memberdayakan karyawan dalam perusahan, membuat pekerjaan, kelompok kerja, mengembangkan para karyawan yang mempunyai kemampuan, mengidentifikasi suatu pendekatan untuk dapat mengembangkan kinerja karyawan dan memberikan imbalan kepada mereka atas usahanya dan bekerja.
  10. Rival (2005:1)

    Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Rival adalah salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksana dan pengendalian.
  11. Hasibuan (2006:10)

    Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Hasibuan adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
  12. Mangkunegara (2002:2)

    Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Mangkunegara adalah suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahan tenanga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
  13. Handoko (2000:4)

    Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Handoko adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai titik tujuan-tujuan individu maupun organisasi.
  14. Anwar Prabu Mangkunegara (2001:2)

    Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Anwar Prabu Mangkunegara adalah suatu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
  15. Henry Simamora (1999:3)

    Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Henry Simamora adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok pekerja.
  16. Marwansyah (2010:3)

    Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Marwansyah adalah sebagai pendayagunaan sumber daya manusia di dalam organisasi, yang dilakukan melalui fungsi-fungsi perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi, pengembangan sumber daya manusia, perencanaan dan pengembangan karir, pemberian kompensasi dan kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja, dan hubungan industrial.
  17. Edwin B. Flippo

    Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Edwin B. Flippo adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat.
  18. Fisher et.al (1993,h.5)

    Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Fisher et.al, Human Resources Management (HRM) involves all management devisions and practices tha directly affect or influence the people, or human resources who work for the organization. (MSDM melibatkan semua keputusan dan praktek manajemen yang berdampak langsung atau berpengaruh ke semua orang, atau sumber data manusia yang bekerja bagi organisai.
  19. M. Manullang (2004:198)

    Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut M. Manulang adalah senig dan ilmu pengadaan, pengebangan dan pemanfaatan SDM sehingga tujuan perusahaan dapat direalisasikan secara daya guna dan kegairahan kerja dari semua kerja.
  20. Fustino Cardos Gomes (2002:3)

    Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Fustino Cardos Gomes adalah suatu gerakan pengakuan terhadap pentingnya unsur manusia sebagai sumber daya yang cuku potensial yang perlu dikembangkan sedimikian rupa sehingga mampu memberikan kontribusi yang maksimal bagi organisasi dan bagi pengembangan dirinya.
  21. Hadari Nawawi (2003:42)

    Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Hadari Nawawi adalah proses pendayagunaan manusia sebagai tenaga kerja secara manusiawi agar potensi fisik dan psikis yang dimiliki berfungsi maksimal bagi tercapainya tujuan perusahaan.
  22. Sastrohadiwiryo

    Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Sastrohadiwiryo memakai istilah manajemen tenaga kerja menggantikan manajemen sumber daya manusia. Manajemen tenaga kerja dalah pendayagunaan, pengaturan, pengurusan, pembinaan dan pengembangan unsur tenaga kerja baik yang miliki status sebagai karyawan, buruh, ataupun pegawai dengan semua kegiatannya dalam berusaha meraih hasil guna dan daya guna yang semaksimal mungkin, sesuai dengan harapan usaha perorangan, badan usaha, perusahaan, lembaga, maupun instansi.
  23. Marwansyah

    Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Marwansyah adalah pendayagunaan dari sumber daya manusia yang ada dalam organisasi, prakteknya dilakukan lewat fungsi perencanaan sumber daya manusia, pengembangan sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi, perencanaan dan pengembangan karir, keselamatan dan kesehatan kerja, pemberian kompensasi dan kesejahteraan dan hubungan industrial.
  24. Dessler (2006:5)

    Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Dessler adalah proses memperoleh, melatih, menilai dan memberikan kompensasi kepada karyawan, memperhatikan hubungan kerja karyawan, kesehatan, keamanan dan masalah keadilan.
  25. Wikipedia

    Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Wikipedia adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenanga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal



Keterangan

Suatu perusahaan akan beruntung bila bisa menggaet tenaga manajerial yang brilyan, baik yang sudah pengalaman ataupun trainee. Kerepotannya adalah bagaimana membuat si “Bintang” itu betah di perusahaan. Gaji besar tak selalu menjamin ia bakal “loyal” terus.
Merekrut tenaga tingkat manajerial merupakan aktivitas yang tidak murah. Tak jarang perusahaan harus menggunakan konsultan tenaga kerja dari luar untuk melaksanakan rekrutmen dan seleksi calon pegawai yang cocok. Cara yang lebih jitu lagi meojaring calon yang tepat adalah secara aktif mencari di dalam kalangan industri dan bila perlu membajaknya dari perusahaan lain (”headhunting” dan “hijacking”). Semua, tentu, dengan biaya yang tidak sedikit bagi perusahaan yang membutuhkan tenaga manajer tersebut.
Usaha yang kompleks dan tidak murah ini belum juga menjamin kesesuaian antara calon pegawai dengan jabatan yang bakal diisinya. Ketidakcocokan bisa karena ternyata si calon itu tidak memenuhi sejumlah syarat kerja, atau malah si calon itu sendiri yang — setelah ia tahu lebih banyak mengenai pekerjaannya — merasa kurang pas dengan kedudukan barunya.
Bila ini keadaannya, maka dapat diperkirakan bahwa cepat atau lambat si pegawai itu akan “mental” atau hengkang dari tempat kerja. Hal yang amat merugikan perusahaan sekiranya pegawai tersebut sebenarnya termasuk pekerja yang baik dan penuh potensi.

Membuat Betah

Gaji tinggi, fasilitas lengkap, sertajabatan/ke-dudukan yang jelas tak selalu menjamin betahnya seorang pegawai, apalagi untuk tingkat ma¬najerial ke atas. Sebagai orang baru, hal-hal itu tentu menjadi pertimbangan, namun, selang beberapa waktu, tentu ada hal-hal lain yang bakal dicarinya.
Upaya untuk membuat pegawai baru betah, apalagi bila diketahui ia tipe yang penuh inisiatif, eneriik, dan ogah rutinitas, harusnya dimulai sejak awal, kala ia baru masuk. Pada bulan pertama diperkenalkan kepada lingkungan kerjanya serta tugas-tugasnya secara spesifik. Bersamaan dengan itu pula sang pegawai baru di-expose pada budaya perusahaan, yakni pola perilaku segenap warga perusahaan yang mencerminkan sistem nilai yang dianut perusahaan.

Pelatihan

Untuk para manajer baru yang tugasnya berhubungan dengan banyak unit lain dalam perusahaan, maka ada baiknya ia pun mengenali fungsi dan tugas unit-unit itu. Beberapa perusahaan besar bahkan mengharuskan para manajer tersebut untuk mengikuti hands-on training di beberapa unit yang relevan. Ini pengalaman yang penting mengingat bahwa dalam tugasnya kelak sang manajer bakal berhubungan banyak dengan unit-unit tersebut sehingga perlu memahami pola kerjanya sedetail mungkin.
Dalam proses ini, yang bisa saja berlangsung sampai setahun, trainee yang bakal menduduki jabatan eselon manajemen ini berinteraksi de¬ngan banyak pihak; dengan kalangan pelaksana, penyelia, manajer, dan tak jarang pula dengan pimpinan perusahaan. Kerapkali momen sosialisasi seperti ini menjadi faktoryang turut mendu-kung kemajuan karier trainee tersebut.

Selain itu, pelatihan dalam bidang organisasi, komunikasi, maupun bidang-bidang lain yang menunjang ketrampilan manajemen, merupakan masukan berharga bagi calon manajer. Apa¬lagi bila materi pelatihan disajikan oleh praktisi-praktisi yang mengenai betul kondisi dan iklim kerja di perusahaan. Memang, sekali lagi, ini bentuk perhatian pada calon-calon manajer yang harganya tentu mahal.
Tetapi ini harus dipandang sebagai investasi perusahaan untuk memiliki jajaran manajer yang trampil, mampu, dan punya wawasan yang sejalan dengan cita-cita dan falsafah perusahaan. Dari sudut si calon manajer sendiri, ini merupakan perlakuan yang tentunya memperkaya pengetahuan dan kemampuan individualnya, yang pada gilirannya bisa berperan besar dalam menumbuhkan loyalitasnya pada perusahaan.
Ibarat bayi yang baru lahir dan memasuki dunia baru, maka enam bulan pertama seorang pe¬gawai baru adalah masa-masa kritis yang menentukan sikap dan pandangannya terhadap perusahaan maupun pekerjaannya. (Jika Anda ingin mendapatkan slide presentasi bagus tentang HR Management dan Career Planning,

Betah dan Berprestasi

Bagi pegawai baru yang dipersiapkan untuk menduduki jabatan manajerial, tentunya ada harapan bahwa ia diberi kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya. Percuma mereka sekolah tinggi-tinggi (seringkali sampai tingkat MBA) bila kesempatan itu tak kunjung tiba. Oleh karena itu, suatu kesalahan besar bila pada saat ia masuk ia langsung diantar ke meja atau ruangannya, lantas didiamkan. Perusahaan mungkin menganggap bahwa pasti pegawai baru itu akan segera bersibuk diri dalam pekerjaan. Dugaan yang cenderung meleset karena siapa pun juga dan sehebat apa pun orangnya butuh tuntunan dalam orientasi pekerjaan. Lantas ia butuh kesempatan untuk mempraktikkan sega-la pengetahuan sekolahnya secara konkrit di tempat kerja.
Hal lain yang dapat membuat “orang baru” dalam perusahaan semakin betah adalah apabila dalam bulan-bulan pertama ia sudah dilibatkan dalam beberapa persoalan perusahaan yang cukup penting. Ini kesempatan pula baginya untuk menyumbangkan pikirannya dalam rangka pemecahan masalah. Syukur-syukur bila sumbang sarannya benar-benar diperhatikan dan — kalau memang itu usul yang pantas — diterapkan. Secara psikologis hal ini dapat diterangkan sebagai proses daur pengalaman yang menguatkan perilaku tertentu yang dikehendaki. Dalam proses seperti ini, urutan-urutan kejadian adalah sebagai berikut:
  • ada pegawai baru dalam perusahaan,
  • sebagai orang baru ia akan mengacu pada atasannya dalam perusahaan,
  • bila atasan atau pimpinan perusahaan itu memberi kesempatan padanya untuk berpe-ran aktif dalam suatu pemecahan persoalan, maka,
  • pegawai baru tersebut akan memperoleh rasa puas yang sifatnya menguatkan keputusan-nya semula untuk masuk dalam perusahaan.
Untuk menciptakan kondisi kerja seperti itu, maka perusahaan sebenarnya dapat merancangnya sejak awal. Selain tugas-tugas yang relatif rutin yang dibebankan pada manajer baru tersebut, maka dapat pula disisipkan beberapa tugas lain yang sifatnya khusus. Misalnya, ia si manajer baru dapat dimasukkan ke dalam sua¬tu tim yang menangani proyek tertentu. Tentunya tugas-tugas khusus yang diberikan itu harus sesuai dengan bidang keahliannya. Selain itu, tingkat kesulitan yang dihadapi dalam tugasnya hendaknya proporsional dengan statusnya seba¬gai orang baru. Jangan sampai orang baru ini mendapat “daging yang terlalu besar dan alot ba¬ginya untuk dikunyah”.

Sistem mentor

Banyak pula perusahaan yang menggunakan sistem mentor dalam program orientasi tenaga manajerial baru. Yang biasa dikaryakan untuk tugas mentor ini adalah para eksekutif senior. Cara ini memungkinkan manajer baru untuk lebih cepat mengenal medan. la pun akan menyerap informasi-informasi (dan “trick-trick”) dalam tugasnya yang mungkin tak bisa diperoleh melalui pola orientasi lain. Mentor akan memberi tahu titik-titik bahaya yang perlu dihindari, kesempatan-kesempatan mana yang bakal muncul dan dimanfaatkan, serta 100 hal-hal lain (kecil maupun besar) yang bisa membuat manajer baru lebih efektif lebih cepat.
Yang penting, si mentor memberi informasi tidak berdasarkan kerangka teoritis belaka tetapi sudah dicampurnya dengan unsur pengalaman dan kebijaksanaan yang diperoleh melalui proses kerja bertahun-tahun.

Tentunya perusahaan harus selektif dalam memilih mentor. Gunakan eksekutif-eksekutif atau tenaga senior lainnya yang benar-benar kompeten dan punya keinginan untuk membimbing tunas baru. Ini penting karena yang ditangani adalah kader-kader calon penerus perusahaan. Sikap dan cara kerja yang akan tumbuh pada mereka bisa banyak ditentukan oleh pengalaman dini yang dilewati semasa di bawah pengawasan dan bimbingan mentor.

Penting pula bagi manajer baru yang sedang dalam masa orientasi seperti di atas untuk memperoleh umpan balik yang cukup. Performance appraisal (penilaian karya) terhadap aktivitas kerjanya tiap 3 bulan selama satu atau dua tahun dinilai banyak ahli perusahaan sebagai tidak berlebihan. Tak perlu terlalu repot melaksanakan ini, cukup satu session tatap muka untuk mengutarakan apa yang telah dilakukan selama ini, mana yang dianggap benar atau efektif, mana yang kurang tepat, dan kira-kira apa yang bakal dihadapinya dalam waktu yang akan datang.

Memang, tampaknya cukup rumit untuk mengurusi orang yang baru memasuki sebuah perusahaan. Tetapi bila ini menyangkut tenaga yang dipandang penting oleh perusahaan (”bintang” begitu), maka mau tak mau upaya ini harus ditelusuri. Betapa tidak. Dalam suasana kompetitif seperti sekarang, Tenaga kerja yang baik pada dasarnya tak bisa dibeli; paling-paling hanya bisa “disewa” beberapa tahun saja. Oleh karena itu penting menumbuhkan rasa betah dan loyal pada dirinya, agar penyewaan terha-dapnya berlangsung terus.



Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia


Mengacu pada pengertian manajemen SDM, hal ini berkaitan erat dengan pengaturan tenaga kerja dalam perusahaan. Ada beberapa fungsi dari manajemen sumber daya manusia. Berikut di antaranya.

1. Staffing atau mengatur keanggotaan

Dengan adanya manajemen sumber daya manusia, maka akan terbentuk perencanaan yang baik terkait staffing atau seleksi tenaga kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Staffing atau mengatur keanggotaan, dalam fungsi ini ada memiliki tiga kegiatan, yaitu perencanaan, penarikan, juga proses seleksi.Semakin besar perusahaan, maka semakin banyak pula sumber daya manusia yang dibutuhkan. Inilah yang membuat manajemen sumber daya manusia berfungsi menyediakan, menyaring, memilih SDM yang akan bergabung dalam perusahaan.Fungsi manajemen sumber daya manusia yang satu ini, yaitu untuk menentukan kualitas sumber daya manusia dalam perusahaan.Demi mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan kriteria, maka divisi HR biasanya melakukan serangkaian kegiatan seperti wawancara, tes keahlian, dan menyelidiki latar belakang orang tersebut.

2. Perfomance evaluation atau evaluasi SDM

Seorang manajer atau supervisor akan bertanggung jawab untuk melakukan evaluasi terhadap SDM atau tenaga kerja. Dengan adanya manajemen sumber daya manusia, maka dapat memberikan penilaian terhadap kinerja anggota dan memastikan masing-masing tenaga kerja melakukan tanggung jawab pekerjaannya.Manajemen sumber daya manusia juga mempunyai fungsi performance evaluation atau evaluasi. Evaluasi di sini termasuk dalam melakukan pelatihan dan juga penilaian.Biasanya, divisi HR akan memberikan pelatihan terhadap para karyawan dan memastikan mereka mendapat evaluasi atau penilaian terhadap performance mereka.Selain terhadap karyawan, divisi HR juga harus melatih para manajer atau supervisor untuk membuat standar kinerja yang dinilai baik dan membuat sebuah penilaian dengan akurat.

3. Reward atau kompensasi

Manajemen sumber daya manusia juga berkaitan dengan koordinasi pemberian reward atau kompensasi untuk tenaga kerja. Manajer memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan struktur penggajian yang baik. Hal ini berkaitan dengan kesesuaian antara pembayaran dengan manfaat yang diberikan dari tenaga kerja.Fungsi manajemen sumber daya manusia yang satu ini berurusan dengan reward akan kinerja yang telah dilakukan oleh para karyawan. Divisi HR memiliki tugas untuk membuat perkembangan atas struktur gaji yang baik, sementara pihak manajer memiliki tugas memberikan evaluasi kinerja untuk penentuan gaji yang akan diterima karyawan yang bersangkutan.Divisi HR juga harus memastikan pemberian reward atau kompensasi meliputi gaji pokok, bonus, asuransi kesehatan, jatah cuti, dan lain sebagainya terhadap karyawan atau SDM sesuai dengan keputusan yang dibuat.

4. Training and development atau pelatihan dan pengembangan

Manajemen sumber daya manusia juga berperan untuk memberikan pelatihan dan pengarahan yang baik terhadap karyawan atau tenaga kerja.Untuk itu, divisi HR bertanggung jawab untuk membantu pihak manajer dalam membuat program-program pelatihan baik untuk calon karyawan, karyawan baru, atau juga karyawan lama demi menghasilkan kinerja yang lebih berkualitas.Divisi HR juga harus bisa menjadi penasehat yang akan memberi masukkan kepada pihak manajer, serta mencarikan solusi bila terjadi masalah selama proses pelatihan dan pengembangan.

5. Employee relations atau membangun relasi

Baiknya hubungan antara pemimpin perusahaan dan anggota perusahaan dapat mencegah adanya serikat pekerja seperti aksi mogok kerja, demonstrasi, dan permasalahan lainnya yang berkaitan dengan tenaga kerja.Fungsi selanjutnya dari manajemen SDM adalah membangun relasi. Manajemen sumber daya manusia berperan penting dalammembangun relasi dengan karyawan, seperti melakukan negosiasi dengan pihak perserikatan pekerja.Suatu bisnis atau perusahaan yang menerapkan manajemen SDM dengan baik maka dapat menghindari adanya permasalahan yang berkaitan dengan serikat pekerja.Peran aktif divisi HR dalam mencari jalan persetujuan antara perusahaan dengan serikat pekerja, akan mengurangi datangnya keluhan dari pekerja. Kesimpulannya, divisi HR berperan penting dalam menjaga ikatan antara karyawan dengan serikat pekerja dan perusahaan.

6. Safety and health atau menciptakan kondisi yang aman dan sehat

Meskipun pengertian manajemen sumber daya manusia mengarah pada kepentingan untuk mengatur interaksi dengan tenaga kerja, namun dalam peranannya juga harus mementingkan tentang keselamatan kerja karyawan.Keselamatan kerja karyawan juga sudah seharusnya menjadi prioritas seorang manajer karena akan berpengaruh terhadap kredibilitas perusahaan, sehingga manajer akan membuat serangkaian standar operasional prosedur kerja pada beberapa perusahaan yang berkaitan dengan produksi.Manajemen SDM juga mempunyai fungsi sebagai pencipta kondisi yang aman dan sehat, yaitu menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan beresiko seperti kecelakaan yang dialami pekerja.
Divisi HR berperan penting dalam menjaga kondisi yang dapat membahayakan pekerja dan membuat program kesehatan untuk pekerja.

7. Personnel research atau mendalami masalah personal

Seorang manajer juga bertugas untuk menjaga efektivitas jalannya perusahaan melalui analisis terhadap permasalahan individu pekerja. Misalnya saja, yang berhubungan seperti keterlambatan kerja, ketidakhadiran, dan permasalahan lainnya yang bisa saja timbul karena ketidaknyamanan pekerja terhadap sistem perusahaan.Dengan adanya personnel research atau analisis perilaku terhadap personal pekerja, maka dapat menghindari karyawan yang mengundurkan diri secara mendadak, karena hal tersebut bisa berpengaruh terhadap kegiatan dan kredibilitas perusahaan.



Tujuan Manajemen Sumber Daya Menurut Ahli

Menurut Cushway, ada lima tujuan manajemen SDM, yaitu:

1. Membuat Kebijakan dan Pertimbangan

MSDM memilik tugas untuk memotivasi para pekerja. Dengan begitu, divisi yang mengurus masalah tersebut harus ikut membantu membuat kebijakan untuk SDM.

2. Membantu Perusahaan Mencapai Tujuan

Divisi manajemen sumber daya manusia juga bertanggungjawab dalam hal penerapan kebijakan yang dibuat serta memperhatikan dampak kebijakan dan prosedur terhadap para pekerja.

3. Memberi Dukungan

Salah satu tujuan MSDM yang paling penting adalah memberikan dukungan terhadap perusahaan. Dengan begitu, bentuk nyata dari dukungan tersebut adalah berupa perekrutan SDM berkualitas dan menciptakan kondisi yang kondusif di perusahaan.

4. Menyelesaikan Masalah

Setiap organisasi atau perusahaan pasti akan menghadapi masalah. Seringkali masalah tersebut membawa perusahaan pada situasi krisis dan resiko negatif bagi banyak pihak.
Peran MSDM sangat penting dalam menyelesaikan masalah yang ada di perusahaan.

5. Media Komunikasi Terbaik

MSDM dapat berperan sebagai media komunikasi yang menjembatani hubungan antara pekerja, manajer, dan perusahaan.Seringkali karyawan menghindari untuk berkomunikasi langsung dengan manajer atau staff lain. Di sinilah peran divisi MSDM sangat diperlukan untuk membantu komunikasi tersebut.
Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

  • pengertian manajemen sumber daya manusia menurut para ahli
  • materi manajemen sumber daya manusia
  • tujuan manajemen sumber daya manusia
  • materi kuliah manajemen sumber daya manusia
  • fungsi manajemen sumber daya manusia
  • makalah manajemen sumber daya manusia
  • contoh manajemen sumber daya manusia
  • pengertian manajemen sumber daya manusia menurut para ahli 

0 Response to "Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Beserta Penjelasannya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel