SafelinkU | Shorten your link and earn money

Alam Semesta dan TataSurya Meliputi Teori Pembentukannya


Kampungilmu.web.id - Alam semesta atau jagad raya didefinisikan sebagai ruang dan waktu dimana semua energi dan materi berpadu. Alam semesta, kadang disebut alam raya atau mayapada. Terjadinya alam semesta telah dipelajari oleh manusia sejak dahulu. Dari waktu ke waktu, sejalan dengan perkembangan akal pikiran manusia yang diikuti oleh kemajuan teknologi, pandangan terhadap alam semesta semakin luas. Terbentuknya alam semesta menjadi teka-teki yang menyibukkan bagi umat manusia. Sejauh perkembangan teori terbentuknya alam semesta, belum ada yang dapat membuktikan secara empirik kebenarannya. Hal ini dikarenakan manusia adalah hal nisbi bagi alam raya. Manusia adalah sesuatu yang sangat baru di alam raya. Maka walaupun manusia dengan susah payah mencari-cari bagaimana terbentuknya alam semesta sering terhalang keterbatasan pandangannya. Keterbatasan pandangan ini sangat terikat dengan pengetahuan apriori yang dimiliki manusia. Hal ini menyebabkan  bahwa pandangan tentang alam raya sulit diuji kebenarannya melalui pengalaman. Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos
.
  •  Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba dan sebagainya. Sedang
  • makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet, galaksi. Para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada didalamnya. Manusia sebagai Makhluk Tuhan yang berakal budi dan sebagai penghuni alam semesta selalu tergoda oleh rasa ingin tahunya untuk mencari penjelasan tentang makna dari hal-hal yang diamati.

Teori Terbentuknya Alam Semesta
Dengan diperolehnya berbagai pesan dan beraneka ragam cahaya dari benda- benda langit yang sampai di bumi timbulah beberapa teori yang mengungkapkan tentang terbentuknya alam semesta, diantaranya adalah :

1.Teori Keadaan Tetap (Steaddy-State Theory )
Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta dimanapun dan bilamanapun selalu sama. Berdasarkan prinsip tersebut alam semesta terjadi pada suatu saat tertentu yang telah lalu dan segala sesuatu di alam semesta selalu tetap sama walaupun galaksi-galaksi saling bergerak menjauhi satu sama lain. Teori ini ditunjang oleh kenyataan bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi lama. Dengan demikian teori ini secara ringkas menyatakan  bahwa tiap-tiap galaksi terbentuk (lahir), tumbuh, menjadi tua dan akhirnya mati. Jadi, teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga tuanya. (tanpa awal dan tanpa akhir). Dengan diketahuinya kecepatan radial galaksi-galaksi menjauhi bumi yang di hubungkan dengan jarak antara galaksi-galaksi dengan bumi dari hasi pemotretan satelit, maka di simpulkan bahwa makin jauh jarak galaksi terhadap bumi, makin cepat galaksi tersebut bergerak menjauhi bumi. Hal ini sesuai dengan garis spectra yang menuju merah, yang hal ini sering dikenal dengan pergeseran merah. Dari hasil  penemuan ini menguatkan bahwa alam semesta selalu mengembang (ekspansi) dan  menipis (kontraksi). Dengan demikian harus ada“ledakan” atau “dentuman” yang memulai adanya pengembangan.
 
2.Teori Dentuman Besar (Big-bang theory )
Teori ini berlandaskan dari asumsi adanya massa yang sangat besar dan mempunyai masa jenis yang sangat besar, karena adanya reaksi inti kemudian meledak dengan hebat. Massa tersebut kemudian mengembang dengan sangat cepat menjauhi  pusat ledakan. Menurut teori ini ada beberapa massa yang penting selama terjadinya alam semesta, yaitu: a.
 
  • Masa batas dinding Planck yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10-43detik  berdasarkan hasil perhitungan Panck.  
  • Masa Jiffy yaitu masa pada saat alam berumur 10-23detik, dengan jari-jari alam semesta 10-13cm dengan kerapatanya 1055 kali kerapatan air. 
  • Masa Quark yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10-4 detik. Pada masa ini  partikel-partikel saling bertumpang tindih dan tidak berstruktur serta diikuti dengan terbentuknya hadron yang mempunyai kerapatan 109 ton tiap sentimeter kubik. 
  • Masa pembentukan Lipton yaitu masa pada saat alam semesta berumur setelah 10-4 detik.
  • Masa Radiasi yaitu masa alam semesta berumur 1 detik samapai satu juta kemudian pada saat terbentuknya fusi hidrogen menjadi helium mempunyai suhu 109 derajat Kelvin. Pada saat usia alam semesta berumur 105 sampai 106 tahun mempunyai suhu 3000 derajat Kelvin. 
  • Masa pembentukan Galaksi yaitu pada usia alam semesta 108-109 tahun. Pada saat usia inigalaksi masih berupa kabut pilin yang berputar membentuk piringan raksasa. 
  • Masa pembentukan tata surya yaitu pada usia 4,6 X 109 tahun.

3.Teori Terbentuknya Galaksi dan Tata Surya
Menurut Fowler, 12 ribu juta tahun yang lalu Galaksi kita ini tidaklah seperti dalam keadaan seperti sekarang ini. Ia masih berupa kabut gas hidrogen yang sangat  besar sekali yang berada di ruang angkasa. Ia bergerak perlahan mengadakan rotasi sehingga keseluruhanya berbentuk bulat. Karena gaya beratnya maka ia mengadakan kontraksi. Massa bagian luar banyak yang tertinggal; pada bagian yang berkisar lambat dan mempunyai berat jenis yang besar terbentuklah bintang-bintang. Gumpalan kabut yang telah menjadi bintang itupun secara perlahan mengadakan kontraksi. Energi potensialnya mereka keluarkan dalam bentuk sinar dan panas radiasi dan  bintang-bintang itupun makin turun temperaturnya. Setelah berpuluh ribu juta tahun ia mempunyai bentuknya yang boleh dikatakan tetap seperti halnya matahari kita. Hipotesis itu di yakinkan oleh suatu observasi yang ditunjukan kepada pusat galaksi dimana selalu dilahirkan bintang baru baik secara perlahan-lahan maupun secara eksplosif. Galaksi. Berdasarkan apa yang nampak dari hasil pengamatan, dapat kita bedakan adanya tiga macam galaksi, yaitu: a)



Baca Juga:

Mengenal Bagian Bagian Peta ( Artikel Lengkap )









 
  • Galaksi berbentuk spiral  
  •  Galaksi berbentuk elips
  • Galaksi berbentuk tak beraturan.

Induk dari matahari kita adalah galaksi Bima Sakti atau Milky Way. Bima Sakti mempunyai bentuk spiral. Tetangga terdekat dari Bima Sakti adalah galaksi Andromeda yang juga berbentuk spiral dan jauhnya 870.000 tahun cahaya (cahaya bergerak dengan kecepatan 300.000 km/ detik, jadi tahun cahaya berjarak 300.000 x 365 x 24 x 60 x 60 km =1013 km). Letak matahari dan bumi tempat tinggal kita kira-kira adalah pada tanda (X), yang jauhnya kuranglebih 2/3 dari pusat galaksi sampai batas tepian luarnya. Bulatan-bulatan yang terletak dibawah dan diatas pusat galaksi adalah kumpulan-kumpulan bintang (globular). Dalam satu galaksi ada yang mencapai kumpulan bintang seperti itu. Galaksi kita ini mengadakan rotasi dengan arah yang berlawanan dengan  jarum jam. Bima Sakti memiliki tidak kurang dari 100 ribu juta bintang. Selain itu masih terdapat gumpalan-gumpalan kabut gas maupun semacam galaksi kecil yang  banyak jumlahnya.
 
4.Hipotesis Nabular
Hipotesis ini dikemukakan pertama kali oleh Laplace pada tahun 1796. Ia yakin  bahwa sistem tata surya terbentuk dari kondensasi awan panas atau kabut gas yang sangat panas berupa cincin. Pusatnya itu menjadi sebuah bintang atau matahari. Bagian yang mengelilingi pusat itu dengan cara yang sama berkondensasi membentuk suatu formula yang serupa dengan terbentuknya matahari tadi. Setelah mendingin benda- benda ini akan menjadi planet-planet seperti bumi dengan benda-benda yang mengelilinginya berupa satelit atau bulan. Dapat dibayangkan bahwa berdasarkan teori ini, planet Saturnus yang dikelilingi oleh cincin Saturnus itulah merupakan bakal satelitnya. Salah satu keberatan dari hipotesis ini adalah ditemukanya dua buah bulan  pada Jupiter dan sebuah bulan di Saturnus yang berputar berlawanan arah dengan rotasi  planet-planet tersebut. Hal ini menunjukan bahwa satelit tersebut bukan merupakan  bagian dari planetnya sesuai dengan hipotesis Laplace.

5.Hipotesis Planettesimal
Dikemukakan pertama kali oleh Chamberlin dan Moulton. Hipotesis ini bertitik tolak dari pemikiran yang sama dengan teori nebular yaitu bahwa sistem tata surya ini terbentuk dari kabut gas yang sangat besar yang berkondensasi. Perbedannya adalah terletak pada asumsi bahwa terbentuknya planet-planet itu tidak harus dari satu badan tetapi diasumsikan ada bintang besar lain yang kebetulan sedang lewat dekat bintang dimana tata surya kita merupakan bagianya. Kabut gas dari bintang lain itu sebagian terpengaruh oleh daya tarik matahari kita dan setelah mendengin terbentuklah benda- benda yang disebut
 planettesimal
. Planettesimal merupakan benda-benda kecil yang padat. Karena daya tarik menarik antar benda itu sendiri, benda-benda kecil tersebut akan bergumpal menjadi  besar dan menjadi panas. Hal ini disebabkan oleh tekanan akibat dari akumulasi dari massanya. Teori ini dapat menjawab pertanyaan mengapa ada satelit-satelit dari Jupiter maupun pada Saturnus yang mempunyai orbit yang berlawanan dengan rotasi planet- planet itu.

6.Teori Tidal
Teori ini diungkapakan pertama kali oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1919. Menurut teori ini planet itu merupakan percikan dari matahari yaitu seperti  percikan matahari yang sampai kini masih nampak ada. Percikan tersebut disebut
“tidal”. Tidal yang besar yang kemudian akan menjadi planet itu disebabkan karena adanya dua buah matahari yang bergerak saling mendekat satu dengan yang lain maka akan terbentuklah planet-planet baru seperti teori tersebut diatas. Usaha para ilmuan itu hanyalah sekedar menguji hipotesis. Setelah teruji, teori itu masih mungkin diperbaiki dengan teori yang lebih akurat. Namun demikian teori-teori tersebut di atas masih diyakini orang sampai sekarang


Alam semesta terdiri dari ribuan galaksi, salahsatunya ialah galaksi bimasakti. Galaksi terdiri dari ribuan bintang dan kumpulan tatasurya yang ada di dalamnya. Bumi yang kita tempati merupakan keluarga dari galaksi bimasakti. 

Tatasurya merupakan kumpulan bintang, planet, asteroid, satelit, komet yang beredar mengelilingi matahari pada orbitnya masing-masing.
Matahari merupakan bintang karena matahari memancarkan cahaya sendiri. Matahari merupakan bintang terdekat dari bumi. selain sebagai bintang, matahari juga sebagai pusat tatasurya yang dikelilingi oleh planet dan benda langit anggota tatasurya yang lainnya.

Ada 8 buah planet yang beredar mengelilingi matahari dengan orbitnya masing-masing. Orbit planet berbentuk elips. Planet tidak memancarkan cahaya sendiri tetapi memantulkan cahaya yang diterimanya. Urutan planet penyusun tatasurya mulai yang terdekat matahari ialah merkurius, venus, bumi, mars, jupiter,saturnus, uranus, neptunus. Semakin jauh planet dari matahari periode revolusi planet juga akan semakin lama. Planet juga mempunyai satelit yaitu benda langit yang beredar mengelilingi planet. Hanya planet venus dan planet merkurius yang tidak mempunyai satelit alami.
Diantara orbit planet jupiter dan orbit planet mars terdapat banyak benda angkasa yang menyerupai planet. Benda tersebut disebut asteroid.
Orbit asteroid disebut dengan sabuk asteroid. Selain planet, satelit dan asteroid ada benda langit lainnya yang juga beredar mengelilingi matahari secara periodik pada orbitnya yang sangat lonjong, benda langit tersebut ialah komet. Komet juga disebut bintang berekor karena terlihat dari bumi dengan ekornya yang sangat panjang. Benda langit yang memasuki atmosfer bumi disebut meteor. Meteor menghasilkan cahaya yang sangat terang karena terbakar ketika bergesekan dengan atmosfer, umumnya meteor habis terbakar sebelum mencapai permukaan bumi. meteor juga disebut bintang jatuh. Namun, ada juga mteor yang tidak habis terbakar dan jatuhke permukaan bumi akibat tertarik oleh gaya gravitasi bumi. meteor yang sampai permukaan bumi disebut meteorid.

0 Response to "Alam Semesta dan TataSurya Meliputi Teori Pembentukannya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel